Kedatangan Miranda

83 2 0
                                    

Seorang wanita berpakaian sexy yg mencetak lekuk tubuhnya berjalan berlenggak - lenggok menuju ruangan Devian sambil membawa goodie bag di tangannya, Arunika yg melihat wanita itu berjalan kearahnya langsung berdiri.

"Ada yg bisa saya bantu bu?'" tanya Arunika yg tidak tau siapa wanita sexy di hadapannya, Arunika pikir wanita ini merupakan salah satu kolega bisnis dari Devian.

Dengan pandangan menilai dari atas hingga bawah, wanita itu melihat Arunika dengan tatapan sinis, "Kamu sekretaris baru Devian?."

"Iya Bu."

"Jangan panggil saya ibu saya tidak setua itu, panggil saya nyonya Miranda." ucap Miranda angkuh.

"Baik nyonya Miranda." Arunika hanya bisa menuruti wanita di depannya meski ada rasa kesal di hatinya.

"Apa Devian ada?." tanya Miranda yg membuat Arunika terkejut, Wanita di depannya ini tidak mungkin jika hanya sekedar rekan bisnis Devian, begitu pikir Arunika.

"Saya tau kamu pasti penasaran siapa saya, perkenalkan saya Miranda Calon Tunangan Devian." dengan bangga Miranda memperkenalkan dirinya di depan Arunika.

Arunika yg mendengar itu menjadi syok, dia terkejut dengan fakta yg baru saja dia dengar dari wanita di hadapannya yg mengaku sebagai calon tunangan Devian.

Bukankah Devian saat ini bersama Clarissa?, tapi kenapa wanita di depannya ini mengaku calon tunangan Devian.

Huft membingungkan, yg jelas Arunika lebih setuju jika Devian mendapat wanita yg baik - baik bukan seperti wanita di depannya. Melihat dari penampilannya saja wanita ini sudah bisa di pastikan jika hanya ingin memanfaatkan Devian saja. Tapi itu semua urusan Devian, bukan lagi menjadi urusannya, lagian siapa tau seiring berjalannya waktu selera Devian berubah dari wanita yg berpakaian sopan berubah menjadi wanita yg sexy.

"Hey.. kamu tidak mendengarkan saya bicara." bentak Miranda sambil memukul meja Arunika, Arunika yg di perlakukan seperti itu mengepalkan tangannya, "Oh ya saya peringatin sama kamu jangan pernah coba - coba untuk menggoda Devian jika kamu tidak ingin berurusan dengan saya, mengerti!." Ancam Miranda.

Arunika yg mendapat ancaman dari Miranda hanya mengangguk saja, baru kali ini ada yg menggertaknya, jika dia tidak butuh pekerjaan ini demi menggapai impiannya sudah pasti medusa di depannya ini sudah di libas olehnya.

Tanpa mereka berdua sadari ada 2 orang pria yg melihat mereka dari jauh, kedua pria itu tak lain adalah Devian dan sang asisten Erick.

Mendengar bentakan yg di lakukan oleh Miranda pada Arunika membuat Devian memajukan langkahnya untuk melerai Miranda, tapi cekalan di lengannya menghentikan langkahnya, Erick berkata pada Devian jika Arunika bisa mengatasi Miranda sendirian tanpa bantuannya. Dia juga menasehati Devian agar berhati - hati dengan Miranda, jangan sampai si medusa itu tau jika Arunika adalah kekasih hati yg selama ini Devian nantikan kepulangannya, Erick takut Miranda akan berbuat nekat untuk mencelakai Arunika, mengingat bagaimana obsesinya Miranda terhadap Devian hingga semua wanita yg berada di dekat Devian dia ancam dan celakai supaya menjauh pergi.

Devian melihat Arunika yg hanya diam di bentak dan di ancam oleh Miranda menjadi geram, ingin rasanya Devian memaki dan memberi pelajaran pada wanita itu agar tidak semena - mena dengan gadis pujaannya, tapi Devian juga tidak boleh gegabah, benar kata Erick dia harus melindungi Arunika dan menjauhkan dari wanita medusa seperti Miranda.

"Kamu belum jawab pertanyaanku, dimana Devian?." tanya Miranda sambil melipat tangannya di dada dengan angkuhnya.

"Pak Devian sedang ada meeting di luar bersama pak Erick nyonya, mungkin sebentar lagi selesai." jawab Arunika yg sebenarnya malas menanggapi medusa di depannya.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now