Senja yg Romantis

35 2 0
                                    

Devian dan Arunika keluar dari hotel te****m Jogyakarta setelah berhasil mengelabuhi Aurel putri dari tuan Willy, mereka berdua sengaja cek out di awal agar Aurel percaya jika mereka berdua sudah kembali ke Jakarta seusai makan siang bersama di restoran tadi, padahal sebenarnya mereka mampir ke HeHa Sky yg letaknya tidak jauh dari kota Jogyakarta agar bisa menikmati waktu senggang berdua, Devian mengajak Arunika menaiki balon udara untuk melihat pemandangan langit yg indah dari atas ketinggian kota Jogyakarta. Tidak lupa Devian mengabadikan setiap momen mereka dengan berselfi.

Setelah puas di HeHa Sky, mereka melanjutkan perjalanannya menuju pantai Parang tritis yg terletak 27km selatan kota Jogyakarta, Devian dan Arunika naik ke tebing Gembirawati yg berada di belakang pantai parang tritis ini, dari atas tebing inilah para pengunjung dapat melihat seluruh area pantai parang tritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.

Saat sore menjelang matahari terbenam, Devian dan Arunika turun ke bibir pantai untuk melihat sunset, karena memang pantai parang tritis ini terkenal dengan sunset'nya yg romantis. Tidak lupa juga Devian dan Arunika menyempatkan untuk mencoba naik bendi menyusuri pantai sambil menikmati indahnya senja, mereka berdua mengukir kenangan manis di parang tritis bersama indahnya senja yg romantis. (Sumber : Yog Yes.com / Daniel antonius kristanto).

Puas menikmati sunset di parang tritis, mereka berdua pergi ke restoran terdekat untuk mengisi perutnya yg sudah terasa lapar setelah melakukan aktivitas seharian di luar, Arunika dan Devian memilih restoran yg menyediakan aneka macam seafood karena memang mereka berdua penyuka seafood, mereka mengisi energi tubuhnya sebelum keduanya kembali ke Jakarta.

***

Devian dan Arunika tiba di bandara Soekarno - Hatta tepat pukul 20 : 17 wib, disana sudah ada sopir dari keluarga Mahawira yg menunggunya di depan bandara, Devian meminta sopirnya untuk mengantarkan Arunika terlebih dahulu ke apartementnya baru setelah itu pulang ke kediaman Mahawira.

Saat di perjalanan menuju apartement Arunika tertidur dengan nyenyak karena lelah seharian beraktivitas, dia tidak terusik sedikitpun waktu Devian mencoba membangunkannya saat tiba di depan apartementnya, Devian memutuskan menggendong Arunika untuk naik ke lantai atas apartementnya yg di ikuti oleh sopirnya sambil membawakan koper kecil milik Arunika, sebelum itu Devian sudah mencari key card di dalam tas Arunika untuk membuka pintu apartement gadisnya. Saat sudah berada di dalam apartement Arunika, Devian meminta sang sopir untuk menunggunya di ruang tamu, sedangkan dirinya masuk ke dalam kamar Arunika dan membaringkan tubuh Arunika dengan perlahan di atas ranjang, tidak lupa Devian melepas sepatu yg melekat di kaki Arunika dan menyelimutinya, sebelum beranjak pergi Devian menyempatkan mengecup kening Arunika lama dengan mata terpejam, dia membisiki kata cinta di telinga Arunika dengan lirih.

"Aku bersyukur untuk hari yg indah ini karena bisa mengukir kenangan manis denganmu yg tercinta, Good night my sweety have a nice dream". Bisik Devian di telinga Arunika sambil membelai pipi Arunika-nya lembut. Di kecupnya lagi kening Arunika sambil menghirup dalam - dalam aroma wangi strawberry pada rambut hitam Arunika dan setelah itu Devian beranjak dari sisi ranjang, saat Devian akan menutup pintu kamar Arunika, di pandanginya sekali lagi wajah damai Arunika yg terlelap, sungguh cantik mantan kekasihnya itu, walaupun hanya dengan mata terpejam kecantikan Arunika tidak pernah luntur malah menurutnya semakin mempesona dan terlihat lebih natural.

Devian menghampiri sopirnya yg masih duduk di ruang tamu dan mengajaknya untuk segera pulang, dia ingin cepat sampai di rumahnnya dan membersihkan tubuhnya yg terasa lengket setelah seharian beraktivitas di luar. Devian juga merasa lelah dan penat, dia ingin mengistirahatkan tubuhnya mengarungi mimpi, siapa tau di dalam mimpinya Devian bisa berjumpa dengan Arunika gadis pujaan hatinya.

Sinar mentari menyeruak masuk melalui celah - celah gorden jendela kamar Arunika, Arunika kaget saat bangun tidur dia sudah berada di dalam kamar yg biasa dia tempati, Arunika mengingat - ingat apa yg terjadi tadi malam padanya sampai dia bisa berada di tempat tidurnya pagi ini dengan pakaian lengkap yg di gunakan saat dia akan pulang dari Jogyakarta kemarin, sampai Arunika teringat jika dia ketiduran di mobil Devian saat dalam perjalanan pulang menuju apartementnya. Arunika menduga jika Devian-lah yg menggendongnya untuk naik ke lantai atas apartementnya, sedetik kemudian seulas senyum terbit di wajahnya, hati Arunika menghangat membayangkan dirinya berada di dalam dekapan Devian. Perasaannya juga ikut berbunga - bunga mengingat tadi malam dia bermimpi jika Devian membisikinya kata - kata romantis sebagai pengantar tidurnya dan mengecup keningnya dengan lama. Arunika tidak bisa menampik bahwa saat ini rasa yg di milikinya untuk Devian masih mengakar kuat di hatinya dan semakin tumbuh subur, mungkin setelah semua masalah yg di hadapinya usai, Arunika akan menerima Devian kembali menjadi kekasihnya dan semoga saat itu tiba Devian masih sendiri dan menyambut kehadirannya di sisinya.

***

Arunika melangkah memasuki perusahaan yg sudah dua bulan lebih ini menjadi tempatnya mengais rejeki, dengan senyum tipis di bibirnya dan juga wajah yg terlihat secerah sinar sang mentari pagi Arunika menyapa rekan - rekannya yg tidak sengaja berpapasan dengannya. Arunika memang memiliki pribadi yg ramah dan lembut, tidak heran jika banyak yg suka dengan tingkah lakunya, padahal Arunika tergolong sebagai karyawan baru di MW Group, tapi sudah banyak karyawan di berbagai divisi yg menjadi teman barunya.

Di depan pintu lobby Arunika bertemu dengan Ayu dan Tika yg berjalan beriringan kelihatannya mereka berangkat bersama, mereka sengaja berhenti dan menunggu Arunika di samping pintu masuk lobby.

Saat Arunika sampai di depan mereka, Ayu dan Tika langsung menggeret tangan Arunika menuju kursi tunggu yg berada di pojok pintu masuk, mereka mengamati penampilan Arunika dari atas hingga bawah dan juga menatap wajah Arunika lekat. Ayu dan Tika sangat penasaran dengan cerita dari Arunika yg baru saja pulang dari luar kota bersama pak boss mereka alias mantan kekasih Arunika. Ayu dan Tika mencecar berbagai pertanyaan untuk Arunika, tapi belum sempat Arunika menjawabnya, suara lain menginterupsi mereka bertiga.

"Kalian bertiga ngapain disini?". Tanya Devian yg saat itu sudah berdiri di pintu masuk lobby.

Arunika, Ayu dan Tika kaget mendengar suara boss mereka, dengan kompak mereka bertiga menoleh ke asal suara.

"Pa-pak Devian". Ucap Ayu tergagap yg dengan spontan langsung berdiri tegap.

Sedangkan Tika hanya diam mematung di tempatnya karena memang Tika jarang berinteraksi dengan Devian.

Devian hanya melirik Ayu dan Tika tanpa membalas ucapan Ayu, lalu atensi Devian beralih kepada Arunika yg saat itu masih duduk di tempatnya dengan tenang.

Arunika merasa ada yg memperhatikannya menoleh dan saat tatapannya bertubrukan dengan manik mata Devian, Arunika hanya nyengir tidak jelas.

"Arun, ikut saya ke atas". Devian berlalu dari hadapan mereka bertiga setelah berucap seperti itu dan Arunika bergegas mengikutinya dari belakang.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now