Kemarahan Raditya

124 4 0
                                    

Pagi - pagi sekali Raditya sudah menunggu kedatangan seseorang di depan gerbang sekolah sambil menyenderkan tubuhnya di tembok. dia ingin menuntaskan apa yg sedari kemarin membuat resah hatinya.
Saat tidak sengaja netranya menangkap seseorang yg sudah di tunggunya sedari tadi, seseorang itu tidak sendiri melainkan bertiga dengan kedua sahabatnya yg saat ini baru sampai di parkiran sekolah, dengan wajah datarnya Raditya menghampiri seseorang tersebut.

"Bisa bicara sebentar." ujar Raditya tanpa basa - basi saat berada di depan Devian. seseorang yg sedang di tunggu Raditya adalah Devian Aldebaran Mahawira, Raditya ingin membahas sesuatu hal penting dengan Devian.

"Lo bicara sama gue?." tanya Devian sambil menunjuk dirinya sendiri.
Anggukan kepala dengan raut wajah datar dari Raditya menjawab pertanyaan Devian.

"Ada urusan apa?, bukannya gue gak pernah usik lo?." tanya Devian lagi.
Devian jadi penasaran kenapa cool boy seperti Raditya repot - repot mau menemuinya jika tidak ada urusan yg sangat penting, lagian seingat Devian dia tidak pernah mengusik cool boy satu itu, mengusik Raditya sama saja mengibarkan bendera perang padanya.
Raditya itu tipe cowok cuek yg tidak pernah mau ikut campur urusan orang lain, tapi jika ada yg mengusiknya sudah pasti seseorang itu dalam masalah besar.

"Temui gue di jalan xxx sepulang sekolah nanti, sendiri." bukannya menjawab pertanyaan Devian, Raditya malah memilih untuk menyampaikan tujuannya mencari Devian.
"Jangan bawa kacung - kacung lo atau lo tau akibatnya." ujar Raditya lagi.
setelah berucap seperti itu Raditya berlalu dari hadapan Devian dan kedua sahabatnya.
Devian dan kedua sahabatnya masih diam mencerna apa yg baru saja di ucapkan oleh Raditya, sedetik kemudian...

"Boss lo dalam masalah besar." ujar Erick saat sudah mencerna kata - kata Devian.

"Iya Boss emang lo ada masalah apa sama Radit?." tanya Riko yg penasaran dengan ucapan Raditya barusan. tidak biasanya Raditya turun tangan sendiri menemui seseorang yg berurusan dengannya, Raditya biasanya hanya terima beres karena ada anak buah yg selalu setia tunduk dan patuh mengikuti perintahnya.

"Gue gak tau, gue gak merasa pernah usik dia." jawab Devian sambil mengedikkan bahu.
Devian memang most wanted boy yg disegani oleh para murid di SMA Cempaka, namun yg paling di takuti adalah Raditya Pranadipta, selain wajahnya yg selalu datar dan tidak pernah senyum, Raditya adalah cowok yg misterius, tidak banyak yg tau tentang cerita hidupnya, hanya saja yg di kenal di kalangan murid - murid Raditya merupakan leader dari sebuah geng motor yg entah kabar itu benar atau tidaknya. Hingga hal itu membuat para murid segan mengusik hidup Raditya atau berurusan lebih, murid - murid memilih mencari aman dengan berpura - pura tidak tau menahu soal Raditya.
Kalau soal fisik, wajah dan postur tubuh, Raditya tidak kalah keren dari Devian, pahatan wajahnya yg sempurna, rahang yg tegas dan badan tegap tidak lupa perut six packnya, hidung mancung seperti perosotan anak TK, apalagi warna kulitnya sawo matang yg menambah kesan manly pada sosok Raditya.
Jika banyak yg menilai sosok Devian adalah cowok nomor satu paling tampan se SMA Cempaka, maka Raditya lah yg menduduki posisi nomor dua, sayangnya tidak ada yg berani terang - terangan mengagumi Raditya seperti mereka mengagumi Devian.

"Terus kenapa dia ngajak janjian ketemuan di jalan xxx kalo gak tau, ada yg tidak beres ini." Erick memicingkan matanya menatap Devian curiga, ada yg Devian sembunyikan dari dia dan Riko karena biasanya jika ada masalah Devian selalu mengatasinya sendiri, katanya tidak mau merepotkan sahabatnya dan membuat mereka terlibat dalam masalahnya.

"Benar kali ini gue gak bohong, kalian tau sendiri gue gak pernah ikut campur urusan dia apalagi sampai mengusiknya." jawab Devian berusaha meyakinkan kedua sahabatnya.

"Iya juga ya, atau jangan - jangan lo ngerebut gebetannya Boss." celetuk Riko yg membuat Devian dan Erick menegakkan badan saling pandang satu sama lain, belum sempat menjawab celetukkan Riko, bel masuk pun berbunyi, mereka bertiga segera beranjak dari parkiran menuju kelas mereka yg kebetulan sama.

My CEO is My Ex (On Going)Där berättelser lever. Upptäck nu