Makan Malam 1

39 2 0
                                    

Pulang dari restoran tempat meetiing bersama Dewangga Group, Devian menunggu papah dan mamah tirinya yg akan berkunjung ke kantornya, entah ada hal penting apa sampai papahnya rela dari bandara menuju ke kantor sehabis dari luar kota mengurus anak cabang disana. Tidak biasanya papahnya seperti ini, Devian menjadi penasaran di buatnya, apalagi papahnya tadi sempat menghubungi Erick untuk mengumpulkan para staf di berbagai Divisi untuk rapat dadakan saat beliau tiba nanti.

Setengah jam kemudian pintu ruangan Devian di ketuk dari luar, sepasang suami istri masuk setelah mendengar sahutan Devian dari dalam. David Mahawira dan Marissa Dewinta duduk di sofa berhadapan dengan Devian, Devian yg tau jika papahnya baru tiba pun membuka suara.

"Ada hal penting apa sampai papah rela datang ke kantor padahal baru saja tiba di Jakarta?." tanya Devian penasaran.

"Apa kamu lupa satu bulan lagi perayaan ulang tahun perusahaan MW Group, papah sengaja menyempatkan mampir kesini mengumpulkan semua staf untuk membahas ulang tahun perusahaan." jawab sang papah yg terlihat lelah setelah perjalanan jauh.

"Maaf pah Devian lupa." Devian menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

"Bukannya kamu sudah dua tahun menjabat sebagai CEO, bagaimana kamu bisa lupa ulnag tahun perusahaan sendiri?, apa pekerjaanmu sangat berat sehingga kamu melupakan hal sepenting itu Dev?." tanya Marissa yg sengaja mencari - cari kesalahan Devian dan membesar - besarkan, Devian hanya diam saja dengan wajah datarnya.

"Sudah tidak papa, mungkin saja Devian banyak pekerjaan sampai tidak ingat dengan acara ulang tahun perusahaan, bagaimana perkembangan kerja sama dengan perusahaan Dewangga Group Dev, apa mereka jadi membatalkan kerja sama dengan perusahaan kita?."

"Sangat baik pah, dan alhamdulillah mereka tidak jadi membatalkan kerja sama dengan kita, ini semua berkat Arunika yg pandai meyakinkan CEO Dewangga Group agar tidak terhasut oleh isu di luar sana yg mau menjatuhkan MW Group." ujar Devian yg dengan bangga menceritakan pada papahnya jika Arunika lah yg membuat Dennis Dewangga berubah pikiran. Memang sebelum Arunika masuk di MW Group Devian telah mendapatkan kerja sama dengan Dewangga Group, namun entah siapa yg memfitnahnya dan menyebarkan rumor yg tidak benar jika perusahaan Devian terlibat dalam kasus penyelewengan dana di perusahaan xxx yg ramai di perbincangkan, padahal perusahaan Devian tidak pernah sekalipun bekerja sama dengan perusahaan xxx itu. Dengan beberapa bukti yg cukup valid Arunika bisa meyakinkan Dennis untuk tidak membatalkan kerja sama diantara mereka.

"Papah senang mendengarnya, memang gadis itu sangat bisa di andalkan sama seperti ayahnya." gumam David yg masih bisa di dengar oleh Marissa dan Devian.

Marissa yg mendengar suaminya memuji gadis lain mengepalkan tangannya, dia tidak rela jika rencana yg telah dia susun matang - matang menjadi gagal karena gadis ingusan kemarin sore. Apapun yg terjadi Marissa akan tetap menjodohkan Devian dengan Miranda agar dia bisa menguasai harta keluarga Mahawira.

"Arunika siapa pah?." tanya Marissa untuk memastikan gadis mana yg menjadi penghalangnya.

"Sekretaris Devian anak sahabat papah." ucap David santai.

"Kenapa papah tidak bilang sama mamah kalo Devian butuh sekretaris, padahal Miranda juga bisa jadi sekretaris Devian tanpa harus mencari orang luar." ketus Marissa yg merasa kecolongan. Dia kira gadis yg bernama Arunika hanyalah staf biasa seperti karyawan lainnya, tidak taunya dia adalah sekretaris Devian, dan anehnya mengapa anak tirinya itu bisa menerima orang yg baru dia kenal dengan mudah, padahal setaunya Devian itu adalah lelaki yg sulit di dekati oleh perempuan manapun, bahkan dengan Clarissa sekalipun dia juga membentengi dirinya.

"Bukannya kata mamah Miranda itu seorang model ya, gimana bisa dia menjadi sekretaris Devian yg tugasnya hampir sama dengan Erick, lagi pula papah mencari sekretaris yg kompeten dan cekatan agar bisa membantu pekerjaan Devian dan Erick." Marissa berpikir ada benarnya perkataan suaminya itu, memang tidak mudah menjadi sekretaris Devian apalagi melihat bagaimana Erick bekerja selama ini.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now