Devian cemburu?

29 3 0
                                    

"Kalian lagi bicarain siapa sih?". Tanya Kiara yg membuat keduanya langsung terdiam dan menoleh kearah Kiara secara bersamaan.

Kiara yg sejak tadi menyimak percakapan antara Mikayla dan Arunika hanya bisa menatap mereka berdua dengan tatapan cengo karena tidak mengerti dengan apa yg mereka bicarakan.

Mikayla menepuk keningnya, "Aku lupa mau kasih tau ke kamu kalo cowok yg kemaren ketemu kita di korea itu kembarannya Arunika". Ujar Mikayla.

"Hah.. Serius?". Teriak Kiara.

Dia baru tahu jika sahabatnya itu memiliki kembaran, mana tampan pula mirip oppa - oppa korea yg sangat di kaguminya.

"Hmm.. Gak percayakan kamu kalo manusia kayak kanebo kering itu kembaran Arun, aku aja menolak untuk percaya, bisa - bisanya Arun punya kembaran kek gitu, hiiihhh". Mikayla mempengaruhi Kiara supaya tidak menyukai kembaran Arun yg menurutnya sangat menjengkelkan itu.

"Kenapa lo gak pernah cerita sama gue sih Run, tau gitu gue gebet deh". Ucap Kiara dengan binar di matanya.

"Hah..". Mikayla melongo mendengar perkataan Kiara, dia kira Kiara akan jengkel dan tidak suka pada kembaran Arun yg menyebalkan itu tapi Kiara malah kelihatan tertarik pada manusia kanebo kering itu.

Sedangkan Arunika mendengar ucapan Kiara malah tertawa, apalagi saat melihat wajah melongo Mikayla, "Hahahaa... Ternyata lo masih normal Ra, gue kira lo sama kayak Kayla yg gk tertarik sama cogan". Ujar Arunika di sela - sela tawanya.

"Cewek manapun kalo liat kembaran lo pasti langsung naksir Run, apalagi tubuhnya peluk able banget di tambah wajah tampannya pengen gue karungin trus gue bawa pulang". Kata Kiara lalu menoleh kearah Mikayla, "Lo masih suka sama cogan kan Kay?, aneh aja lo gak tertarik sama kembaran Arun yg keren abis itu". Imbuhnya.

"Sembarangan kalo ngomong, tentu aja aku masih suka cogan tapi bukan kayak kembaran Arunika yg wajahnya datar kayak papan triplek itu". Sanggah Mikayla.

"Ati - ati Kay ntar jatuh cinta sama abangku baru tau rasa, aku orang pertama yg bakal ngetawain kamu". Ejek Arunika.

"Amit - amit dah, jangan sampai aku naksir sama dia bisa mati muda aku ngadepin cowok yg kalo ngomong hanya satu kata doang". Mikayla bergidik ngeri membayangkannya. Sedangkan Arunika dan Kiara hanya geleng - geleng kepala, dalam hati mereka berkata jika sampai Mikayla termakan ucapannya sendiri mereka akan menjadi yg pertama menertawai Mikayla.

Mereka bercerita dan bercanda sampai larut malam hingga lupa waktu, setelah capek mereka memejamkan mata tanpa berpindah tempat, Kiara tidur di sofa tempat yg tadi dia duduki bersama Arunika sedangkan Arunika yg tadi sudah pindah ke ranjang dan ikut merebahkan tubuhnya di samping Mikayla yg sudah terlelap lebih dulu. Mereka bertiga mengarungi mimpi indah dengan cahaya bulan yg bersinar terang di temani kemerlap bintang.

***

Pagi harinya, Arunika berangkat ke kantor seperti biasa, dia memilih berangkat bersama Mikayla yg ingin berkunjung ke cafe'nya untuk mengecek omset selama dia tinggal ke korea, memang Mikayla mendapat laporan dari orang kepercayaannya tapi dia juga ingin turun tangan langsung mengingat ada masalah kecil di cafe'nya. Sedangkan Kiara masih membereskan kopernya yg semalam tidak sempat dia bereskan, Kiara juga berencana ingin memberi suprise untuk Erick saat jam makan siang nanti, dia ingin mengunjungi kantor tempat kekasihnya bekerja sambil membawakan makan siang.

Dua puluh menit perjalanan, Arunika turun dari mobil Mikayla dan akan menyeberang jalan sebelum ada motor yg berhenti di depannya, saat pengendara motor itu membuka helmnya barulah Arunika tau siapa yg berada di depannya.

"Naik Run, dari pada kelamaan nyebrang jalanan padat banget". Ucap Johan yg sengaja menghentikan motornya di depan Arunika dan mengajaknya bareng.

"Oke deh". Arunika langsung saja menerima ajakan Johan dari pada nanti dia telat gara - gara kelamaan menyeberang.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now