Makan Malam 2

33 2 0
                                    

"Gimana kabar kamu Arun?", tanya Daffa.

Devian tercengang saat tau abang sepupunya kenal dengan Arunika.

"Kamu kenal dengan dia?", tanya Devian pada Arunika yg di balas anggukan oleh Arunika.

"Iya, kan bang Daffa calon tunangan kak Cyntia, kamu tidak tau?". Tanya Arunika heran, kenapa Devian tidak tau jika abang sepupunya merupakan calon tunangan Cyntia tetangga apartement Arunika semasa SMA dulu.

"Devian mana sempat berkumpul apalagi mendengar curhatanku soal Cyntia, dia kan gila kerja, acara ini aja kalo gak di paksa mungkin gak bakal datang". Celetuk Daffa menyindir adik sepupunya yg tidak pernah ada waktu saat dia berkunjung ke mansion Mahawira.

"Gapapa gila kerja dari pada suka tebar pesona, dasar dokter genit". Balas Devian sinis.

"Oma senang melihat kalian bertiga sudah akrab begini, jadi tidak sabar menunggu kelanjutan hubungan Devian ke jenjang yg lebih serius". Ujar oma Renata yg menatap bergantian ketiganya, dari Daffa, Arunika dan terakhir Devian sambil tersenyum tipis.

"Kamu juga setuju kan Vid kalo Devian bertunangan dengan Cia?". Imbuhnya yg kini berganti menatap anak sulungnya, David Mahawira papah Devian. Semua yg ada di meja makan pun kaget dengan penuturan oma Renata, begitu juga Marissa, Miranda dan satu lagi wanita paruh baya yg mengaku sebagai ibu dari Miranda.

"Aku tidak setuju, mama apa - apaan malah menyuruh Devian tunangan sama perempuan lain padahal sudah jelas dari awal Devian di jodohkan dengan Miranda". Protes Marissa, lalu menoleh kearah suaminya, David. "Aku tidak mau ya mas kalo kamu ikut - ikutan merestui hubungan Devian dengan pacar pura - puranya". Marissa berusaha menekan David agar mau menuruti keinginannya untuk menjodohkan Devian dan Miranda.

"Saya tidak minta pendapat kamu Marissa karena yg berhak memutuskan adalah David selaku papah kandung Devian dan Devian sendiri". Oma Renata meninggikan suaranya, "Maksud kamu apa bilang jika Cia adalah pacar pura - pura Devian, ada masalah dengan kamu?".

"Tentu, karena aku sudah sepakat dengan Devian dan itu di saksikan mas David sendiri, jikalau Devian saat ini membawa pacar bohongannya dia tidak boleh menolak bila di jodohkan dengan Miranda, dan aku yakin mereka tidak ada hubungan apapun selain rekan kerja". Ucap Marissa dengan percaya diri.

"Tapi Arunika memang benar kekasih saya, kalau anda tidak percaya silahkan tanya Erick dan Clarissa". Ucap Devian lantang, "Dan saya juga membawa bukti agar semua percaya jika Arunika adalah pacar saya dari enam tahun yg lalu". Melemparkan amplop coklat diatas meja. Oma Renata yg penasaran dengan apa yg di debatkan antara cucunya dan ibu sambungnya itu langsung meraih amplop itu, saat di buka ternyata banyak foto - foto antara Devian dan Arunika semasa SMA.

Marissa yg penasaran juga menarik salah satu dari foto tersebut, "Tidak, ini tidak mungkin, pasti ini editan". Ucapnya menolak untuk percaya.

David yg ikut penasaran juga menarik salah satu foto itu dari atas meja, saat melihat foto Devian dan Arunika, David baru ingat jika dia pernah melihat foto yg sama persis seperti yg di pegangnya saat ini di laci kamar Devian, waktu itu Devian sering menyendiri sambil memegang foto itu, Devian juga berubah menjadi dingin kembali seperti sebelum masuk SMA. Ternyata saat di telaah saat itu Devian di tinggal pergi Arunika yg melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

"Aku setuju jika Devian ingin serius dengan kekasihnya". Ucap David yg membuat semuanya menoleh kearahnya.

"Kamu jangan bercanda ya mas, tidak enak dengan jeng Marina yg sudah datang kesini dan mau membicarakan acara putrinya malah di tolak seperti ini, aku tidak mau tau pokoknya Devian harus tetap di jodohkan dengan Miranda". Marissa yg tetap kekeuh dengan argumennya padahal dia tidak berhak untuk mengatur masa depan Devian.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now