CHAPTER 10

5.6K 666 12
                                    

Begundale's

Derian bergabung dalam grup

Tito Laskmana : Jun lo udah balik ya? padahal mau jenguk

Saputra Wijatmoko : Serius? Walah. Ntar malem deh hayuk ke rumah Juna

Arjuna Hanggara : Iye hari ini gue pulang. Boleh deh mumpung nganggur gue

Romi Iriawan : Ntar malem gue mao kencan :(

Saputra Wijatmoko : Hm, temen jaman sekarang. Pas galau larinya ke kita2

Tito Laksmana : Hm retweet

Derian C. Pinenggar : Sampah

Saputra Wijatmoko : Apa Der? Lo bauk sampah?

Derian C. Pinenggar : Siapa?

Saputra Wijatmoko : yang nanya

Romi Iriawan : Gebetan baru. Masa dibatalin :(

Derian C. Pinenggar : Gue ikut

Arjuna Hanggara : Iye, Rom gakpapa. Lo kencan aja

Tito Laksmana : Kaya cewek aja Jun ngomong gpp

Romi Iriawan : Oppa :* Oh iya, salam buat DOKTER DIANDRA ya Jun. Bilangin semangat kerjanya dari Romi

Derian C. Pinenggar : HAH??

Tito Laksmana : HAH??

Saputra Wijatmoko : HAH?? DEMI??!!!

Arjuna Hanggara : Ntar malem gue ceritain.

Juna mengunci ponselnya cepat-cepat dan memasukkannya ke dalam saku celana, malas menanggapi mulut ember Romi di grup. Lelaki itu mengusap wajahnya cepat, mendesis kesal melihat tingkah Romi yang sepertinya disengaja. Dia mendesah malas, pasti nanti teman satu genknya itu akan membombardir dengan beribu pertanyaan.

Hari ini Juna sudah dibolehkan pulang. Trombositnya sudah normal meskipun tubuhnya masih terasa lemas. Untungnya ini hari sabtu. Besok masih bisa beristirahat sebelum bekerja kembali.

Ayahnya sedang mengurus administrasi terakhir. Ibu beserta Siena sedang membicarakan hal-hal tidak penting tentang sekolah. Sedangkan Juna menunggu ayahnya di ruang tunggu, setelah itu mereka bisa pulang ketika Juna teringat akan sesuatu.

Arjuna Hanggara : Ndra, habis ini aku pulang :)

Dikirimkan pesan singkat itu ke whatsapp milik seseorang yang akhir-akhir ini Juna hubungi. Ya walaupun cuman sekedar tanya-tanya seperti 'Ndra, badanku kok panas lagi ya?' atau 'Ndra, bosen minum jus jambu. Boleh makan ikan bakar nggak sih?' dan yang paling absurd karena Juna kehabisan topik ialah 'Ndra, rumah sakitnya berhantu nggak sih? Kok aku dikamar sendirian hawanya nggak enak ya?' kode supaya Diandra menengok Juna segera mungkin. Juna tuh tidak takut hantu, justru Juna takut melihat Diandra nikah sama orang lain selain dia.

Sambil menunggu balasan Diandra, Juna menggaruk bekas suntikan infusnya yang gatal. Tapi sampai lima belas menit, balasan yang ditunggu tak datang. Juna menghembuskan nafas pasrah. Mungkin Diandra sedang banyak pasien. Harusnya dia tak boleh egois, hanya ingin Diandra mengantarkannya pulang sampai harus meninggalkan pasien UGD. Siapa Juna, pacar saja bukan.

"Ayo pulang, mas. Nggak pusing?" tanya Ayah yang baru saja kembali dari resepsionis. Beliau membantu Juna untuk bangkit berdiri.

"Enggak kok, yah. Lemes aja. Kebiasaan tidur terus soalnya."

Keempatnya berjalan keluar dari lobby rumah sakit menuju parkiran outdoor. Saat Juna menuruni tangga kecil teras rumah sakit, sosok itu muncul dari arah lain. Alih-alih Juna melanjutkan jalan, dia malah berhenti memandangi sosok itu tertawa lepas dan sedang beriringan bersama dengan yang lain.

HAIWhere stories live. Discover now