CHAPTER 39

7.7K 693 65
                                    

"Selamat ya sayangkuu...." Diandra menghambur senang ke pelukan kedua orang tuanya. Memeluk papa dan bunda kegirangan, sementara Elma dan keluarga kecilnya memberikan Diandra sebuket bunga serta boneka barbie memakai toga. Sama persis yang dipakai Diandra.

"Mbak, aku jadi baper liat mbak Didi." celetuk Raka-adik tiri Diandra nyelonong masuk. Raka nampak tampan dengan jasnya juga seperti papa, mas Barry-suami elma, Arif serta si kecil Ryan. Cowok abg tersebut juga mengacung-acungkan sebuket bunga yang lebih kecil. Membuat Diandra ikut terharu menerimanya.

"Baper kenapa?"

"Pengen kuliah lagi, rasanya pas wisuda itu plong aja. Kangen sensasinya kuliah. Roller coaster." Semuanya terkekeh mendengar Raka. Diandra sih senyum-senyum saja. Memang benar apa kata Raka. Sensasinya kuliah yang kadang bikin sumpek, kepingin nangis, hampir gila, pas kelulusan, rasanya rindu ingin diulang. Manusia suka aneh.

"Ya udah kamu daftar S2 sana, tapi di Indo aja. Nggak usah jauh-jauh." kata bunda menimpali membuat Raka berdecak.

"Nanti nempel terus diketek mama. Ogah."

"Tante, nanti kalau aku lulus SD apa ya dikasih topi gede kaya gitu?" Diandra berpaling kepada Arif yang kini juga sudah tinggi. Kelas enam dia sekarang. si tante Diandra mengusap rambut bocah tersebut.

"Ya enggaklah. Kuliah dulu, baru dikasih begini. Eh, foto deh yuk. Habis gitu makan-makan ya,pa?" ajak Diandra menunjuk ke stand foto dimana sudah ramai wisudawan mengantri untuk berfoto bersama keluarga masing-masing. Iya benar. Diandra sudah menyelesaikan program spesialisnya dengan sangat baik. Diandra itu pintar keturunan dari almarhumah ibunya. Rajin seperti papanya, dan disiplin. Kalau dikata calon dokter spesialis banyak yang molor, Diandra berhasil lulus tepat waktu. Walaupun selama empat tahun ini, hatinya masih tetap kosong. Dan usia yang tidak lagi muda cukup membuatnya sedikit tertekan.

"Ntar dulu lah. Disini dulu. Masih rame juga." balas Elma nampak gelisah membuat Diandra mengernyit.

"Kenapa lo?"

"Hah? Nggak papa. Kenapa emang?"

"Kok kaya bingung gitu." Diandra melihat gelagat kakaknya yang aneh. Padahal Ryan dalam gendongan Elma anteng-anteng saja. Malah tersenyum melihat balon-balon yang dijual dipinggir halaman kampus.

"Nggak, panas aja ini. Berat lagi Ryan, aduh pa gendong nih anakmu." Suami Elma segera menerima Ryan yang memang sudah berat di usia ke empat dengan cekatan. Lalu sedikit menarik lengan Elma sembari tersenyum misterius.

"Itu tuh baru dateng, arah jam lima." bisik mas Barry. Elma segera menatap yang dimaksud mas Barry. Lalu senyum Elma sumringah.

"Dek, gue punya hadiah buat lo." kata Elma mulai kegirangan. Diandra meneleng.

"Mana?"

"Itu, di belakang lo."

Diandra memicingkan mata curiga pada kakaknya yang luar biasa absurd. Tapi akhirnya menuruti untuk sekedar berbalik menatap hadiah aneh apa yang diberikan pada dirinya. Seketika bola mata Diandra melebar. Mulutnya membisu, badannya kaku.

"Maaf, maaf, mbak. Agak telat. Macetnya ngular sampai perempatan sana." nafas Juna sedikit tersengal. Sedikit tersenyum kikuk pada keluarga Diandra yang memang menatapnya sedikit terkejut akan kehadirannya. Lalu pandangan Juna berhenti pada sosok mantan kekasihnya empat tahun lalu. Ada letupan-letupan familiar yang terasa di dada Juna tatkala melihat Diandra dengan balutan kebaya biru muda manis, dengan dandanan yang anggun, mengingatkan Juna akan memori lamaran mereka beberapa tahun lalu.

Sementara Diandra, sungguh tak bisa berkata apa-apa. Dia terlalu syok dengan apa yang ia lihat saat ini. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Juna tahu kalau Diandra wisuda hari ini? Memang sih mereka sepakat berteman, sepakat saling menghubungi meskipun hubungan itu sudah berakhir. Tapi itu hanya berlangsung selama beberapa bulan saja. Sebelum Juna berhenti menghubunginya, mengiriminya pesan-pesan lucu selayaknya teman. Diandra pikir, mungkin Juna sudah ingin membatasi diri. Dan hendak mencari penggantinya. Bagaimanapun, mereka tetap harus melanjutkan hidup mereka masing-masing, bukan?

HAIWhere stories live. Discover now