Chapter 11 - We will get married

4.3K 144 1
                                    

Playlist : What do you mean? - Justin Bieber 🎶

***

Pagi-pagi sekali Jen sudah datang ke sekolah dengan headphone terpasang di telinganya. Jen membuang napas dalam saat semua murid yang berlalu lalang menatapnya terang-terangan. Akhirnya dia sampai di kelasnya dan tak butuh waktu lama dia sudah duduk di bangkunya.

"Jen? Are you okay?" tanya Vivian saat melihat pipi Jen yang membiru dan bibirnya yang terluka.

"I'm fine." Jen meletakkan tasnya di atas meja lalu mengeluarkan sebuah novel genre romance.

"Aku sudah dengar berita kalau kamu dibully sama Chyntia dan Sharon. Mereka akhirnya diskors."

Jen tidak mengomentari apa pun. Dia sibuk dengan novel dan musiknya. Vivian yang kesal karena diabaikan langsung melepas headphone Jen.

"Hei! Jangan mentang-mentang aku mau berbicara denganmu, kau bisa seenaknya seperti ini!" pekik Jen refleks. Dia paling tidak suka jika diganggu.

Vivian terdiam dan menunduk. Dia meletakkan headphone itu di atas meja Jen. Air mata sudah mengenang di pelupuk matanya.

"Jangan kasar bisa, tidak?!" Jen dan Vivian menoleh ke asal suara itu. Di ambang pintu ada seorang gadis cantik dengan rambut coklat diikat kuda tengah menatap Jen tajam.

"Rachel ...," lirih Vivian.

"Vivian, harusnya kamu marah karena dia sudah bicara kasar sama kamu!"

Vivian menggeleng. "Tidak, Rachel. Ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan."

Rachel berjalan dengan langkah angkuh ke tempat Jen dan Vivian duduk. Jen sendiri memasang kembali headphone-nya lalu melihat ke luar Jendela.

"Aku lihat sendiri bahwa dia membentak kamu."

"Aku yang mengganggunya jadi wajar kalau dia marah," bela Vivian.

"Hei, kau anak baru! Baru masuk sekolah, tetapi sudah buat masalah. Kudengar Queen di sekolah ini diskors karena dirimu. Wow .... Dan bisa kutebak pasti karena William."

Jen menoleh lalu menatap Rachel datar. "Mind your own business."

Rachel mengulurkan tangannya. "I'm Rachel Simsons."

Jen tetap memasang wajah datar lalu kembali menatap ke luar Jendela.

"Wow .... Sombong sekali! Kau tahu, aku ahli dalam Taekwondo. Dan jika kau kasar lagi dengan Vivian, maka aku tidak akan segan-segan melukaimu."

Jen melepaskan headphone-nya lalu menatap Rachel tajam. "Kau mengancamku, Nona?"

"Ow .... Kalau iya, apa aku akan bernasib sama seperti Chyntia?" sindir Rachel.

Jen tersenyum miring lalu melipat kedua tangannya. "Aku bisa saja menghancurkan hidupmu, Nona Rachel Simsons."

"Oh, ya?"

"Jauhi dia, Rachel!" ucap Samuel yang entah dari mana datangnya.

Rachel memutar bola matanya malas saat melihat penguntitnya tengah berdiri di belakangnya. "Kenapa kamu selalu menggangguku, Sam?"

"Sam .... Jadi, ini gadis yang kau gilai itu? Apa tidak ada yang lebih bagus?" tanya Jen sarkasme.

"Jen!" tegur Vivian.

Jen terkekeh lalu menggeleng. "Sorry, Sam."

Sam dan Rachel hanya memasang wajah datar saat mendengar ucapan Jen yang meremehkan Rachel.

SevenTeen ✅Where stories live. Discover now