Chapter 62 - Complicated

2.3K 85 7
                                    

Playlist : Wolves - Selena Gomez, Marshmellow (Cover by Emma Heesters) 🎶

***

Jen POV

Aku tengah menikmati wine-ku ketika tanganku tiba-tiba ditarik oleh seseorang dan pelakunya adalah Morgan Johansson.

"Apa yang kau lakukan, Morgan? Harusnya kau tetap berada di sana bersama tunanganmu—Claire."

"Aku tidak peduli padanya, Jen," ucap Morgan yang membuatku tercengang.

Apa maksudnya dengan dia tidak peduli pada tunangannya? Lalu, untuk apa dia menerima perjodohan ini?

"Lalu, kenapa kau di sini?" tanyaku bingung sambil melirik ke arah Claire yang tampak melihat ke arah kami.

Tiba-tiba saja aku merasakan sesuatu yang hangat dan basah menekan bibirku. Aku terkejut saat mendapati Morgan menciumku dan semua ini disaksikan oleh para tamu yang hadir.

Jantungku berdegup kencang kala berdekatan dengan Morgan seperti ini. Rasanya jantung ini ingin sekali melompat keluar, apalagi dengan ciuman mendadak ini. Tubuhku tiba-tiba saja menjadi kaku dan membiarkan Morgan melakukan apa yang mau dia lakukan. Mataku perlahan terpejam menikmati saat-saat ini. Bibir Morgan bergerak melumat bibirku dengan lembut dan dengan refleks kedua tanganku melingkari lehernya. Aku tidak peduli apa tanggapan para tamu mengenai kejadian ini, tetapi yang jelas aku ingin menikmati saat-saat seperti ini.

Morgan melepaskan bibirku dan otomatis kedua mataku terbuka. Aku mendongak untuk menatap wajahnya yang kurindukan. Terlihat Morgan tersenyum hangat padaku, lalu mengusap bibir bawahku pelan. "Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Karena kau adalah cinta pertamaku, Jen."

Lagi-lagi jantungku berdetak tak karuan dan tidak bisa diajak kompromi. Aku tersentak saat tanganku ditarik dari arah belakang dan otomatis tubuhku berbalik dan menabrak dada bidang seseorang. Aku tahu siapa ini, aku sangat mengenal wangi parfumnya.

"Kenapa kau mencium milikku?" geram William.

Morgan hanya diam saja.

Aku lalu mengangkat satu tanganku yang bebas dan membelai rahang kokoh William.

"Tenanglah, William .... Jangan kacaukan acara ini."

William beralih menatapku dengan tajam dan menepis tanganku yang berada di wajahnya. "Tanpa kau sadari perbuatan kalian barusan telah merusak acara malam ini. Kalian berdua telah mempermalukan keluarga Johansson."

Chyntia berdiri di belakang William sembari bersidekap dan hanya bisa tersenyum miring melihat kemarahan William.

"Aku tidak habis pikir denganmu, Jen. Bagaimana bisa kau membiarkan dia menciummu padahal kau tahu bahwa dia adalah tunangan orang lain? Apa kau sudah tak waras? Atau jangan-jangan kau mulai mencintainya?"

Aku membulatkan mataku. Apa aku mulai menyukai Morgan?

"Bukankah kau selama ini mengatakan bahwa kau mencintaiku? Apa semudah itu kau berpaling dariku, hah?"

Aku menggeram kesal mendengar tuduhan William itu. "Lalu, bagaimana dengan dirimu, hah? Mengatakan aku milikmu, tetapi kau malah meninggalkanku dan memilih perempuan itu," ucapku lalu menunjuk Chyntia.

Chyntia tampak melotot ke arahku, tetapi aku sama sekali tidak takut. Tiba-tiba saja William melepaskan tangannya yang sedari tadi menggenggam tanganku erat.

"Aku tidak meninggalkanmu, Jen. Aku hanya menuruti keinginanmu untuk tidak menampakkan lagi wajahku di hadapanmu."

Hatiku mencelos mendengar jawaban William. Memang benar dulu aku pernah mengatakan hal itu, tetapi itu semua karena aku terbawa emosi. Kenyataannya hatiku begitu hancur saat dia meninggalkanku. Aku menyentuh dadaku yang terasa sesak dan tanpa dapat dicegah air mata sialan ini merembes keluar dengan derasnya.

SevenTeen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang