Chapter 53 - Dinner With You

2.4K 94 1
                                    

Oke, aku tetap update walaupun tidak ada yang comment di sini. Aku tahu, bahwa cerita ini tuh gak ada apa-apanya, jadi membuat kalian malas untuk berkata-kata. Aku juga sadar, semakin aku undur-undur, semakin cepat cerita ini bakal tenggelam karena kalah saing sama cerita lain. So, jika kamu benar-benar suka sama cerita ini, jangan mengabaikan vote dan kolom komentar.

***

Playlist : Sober - Cheat Codes ft. Nicky Romero 🎶

***

"Jen ...."

Jen menghembuskan napasnya kasar saat Morgan Johansson masih saja menemuinya dan berdiri tepat di hadapannya saat ini.

"Apa kau tidak punya kerjaan hingga datang ke sini, heh?" tanya Jen tanpa menyembunyikan nada ketusnya.

Morgan hanya dapat tersenyum kecil mendengar nada ketus itu. "Tidak bisakah kita berdamai, Jen?"

"Morgan .... Bukankah kau sudah sangat tahu kalau Jen tidak mau lagi berhubungan dengan keluarga kalian. Dia sudah cukup dipermainkan," sahut Vivian.

"Hei! Aku sama sekali tidak tahu-menahu soal rencana William itu. Aku juga tertipu," ucap Morgan membela diri.

"Lalu, kau berpikir bahwa kau bisa kembali dekat denganku begitu?" tanya Jen malas.

"Of course. Jen, dengarkan aku, aku tulus mencintaimu. Dan selama ini juga 'kan aku tidak pernah memaksamu untuk membalas perasaanku. Aku hanya ingin hubungan kita baik-baik saja. Maybe jika kau mau kita bisa berteman." Dan aku akan membuatmu mencintaiku juga, lanjut Morgan dalam hati.

"Jadi, bagaimana, Jen?" tanya Vivian bingung sambil melihat sekitar di mana mahasiswa lain tengah menyaksikan mereka.

"Fine! Aku memaafkanmu, tetapi aku tidak akan melupakan kejadian di masa lalu," ucap Jen final.

Morgan akhirnya dapat bernapas lega lalu menyunggingkan senyum manisnya. "It's okay. Bisa berbicara denganmu tanpa adanya perselisihan lagi sudah bisa membuatku tenang sekarang."

Jen memutar bola matanya malas. "Up to you. Aku harus masuk kelas sekarang."

Morgan mengangguk sekilas dan tanpa membuang waktu lama, Jen dan Vivian segera pergi.

Claire menghela napas saat melihat mobil yang sangat dikenalinya terparkir di parkiran kampusnya. Claire hanya dapat menggerutu dalam hati dan berharap tidak bertemu dengan pria itu.

"Claire ...."

Tubuh Claire menegang saat mendengar seseorang memanggilnya dan tidak perlu ditebak lagi siapa itu karena dia sangat familiar dengan suaranya. Claire membalikkan badannya lalu tersenyum paksa. "Pagi, Morgan. Ada keperluan apa hingga kau ke sini? Tidak biasanya."

Morgan tersenyum senang lalu berjalan cepat mendekati Claire. "Tentu saja menemui gadis yang kucintai. Kau tahu, Jen sudah bersedia untuk berbaikan padaku. Aku sangat senang," ucap Morgan antusias lalu mengangkat tubuh ramping Claire tinggi-tinggi dan memutarnya. Layaknya ayah yang tengah menggendong putrinya.

"Hei! Lepaskan! Kau membuatku malu, bodoh!"

Morgan terkekeh lalu menurunkan tubuh Claire. "Aku sedang senang, Claire."

Claire memutar bola matanya jengah. "Aku tahu. Bisa dilihat bahwa wajahmu menunjukkan sinar kebahagiaan yang kentara."

Morgan menyentuh kedua pundak Claire, membuat gadis itu menatapnya serius.

SevenTeen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang