Chapter 45 - Long time no see

2.5K 71 0
                                    

Playlist : Bad Liar - Selena Gomez 🎶

***

Chyntia menggeram kesal di balkon kamarnya. Dia teringat akan ucapan Morgan beberapa waktu lalu.

Flasback on

Napas Chyntia tercekat. Dia berusaha mengendalikan dirinya, lalu menatap Morgan lekat-lekat. "Bicara apa kau sebenarnya?"

Morgan terkekeh kecil lalu menggeleng. "Apa kau baik-baik saja, Chyntia Hilbert?"

Chyntia hanya diam saja sembari meremas jemari-jemari tangannya.

"Aku tahu ada yang mengganggu pikiranmu dan aku sudah tahu siapa pengkhianat itu," ucap Morgan sembari menaruh sebuah map merah ke atas meja.

Chyntia mengernyit bingung dan membukanya. "Apa ini?"

"Baca saja," ucap Morgan santai sambil menyesap kembali tehnya.

Chyntia mulai membaca satu persatu kalimat yang tertera di kertas putih ini. Seketika matanya membulat terkejut. Morgan tersenyum puas saat melihat reaksi Chyntia.

Dengan kasar Chyntia melempar map itu ke atas meja. "Jadi, dia yang membuat aku diskors dari sekolah waktu itu?! Dan dia juga yang membuat William menamparku di hadapan Jen?!" geram Chyntia.

Morgan seketika berdiri. "Aku sudah membantumu dan aku ingin kau melakukan sesuatu untukku."

Chyntia menatap Morgan bingung.

"Pindahlah ke UCLA. Di sana kau bisa membalas dendam pada sahabatmu, sekaligus mengawasi dua orang."

Chyntia menggeleng. "Aku punya tugas lain sekarang."

"Tugas yang diberikan Daddyku, ya? Mau sampai kapan kau bersembunyi seperti ini Chyntia Hilbert? Kau bahkan rela meninggalkan Daddymu."

"Aku bahagia seperti ini karena aku bisa dekat dengan orang yang kucintai."

Morgan berdecak kesal. "Jangan seperti ini, Chyntia. Kau membuatku kecewa. Dengar ... dia musuhmu dan sudah pasti dia akan membongkar ini semua untuk menghancurkanmu."

Chyntia meneguk ludahnya kasar lalu mulai berpikir. "Jadi, siapa yang harus kuawasi itu?"

Morgan menunjukkan seringaiannya. "Jennifer Anlikie dan juga Claire Willow."

"Claire Willow? Siapa dia?"

Morgan menggeleng. "Kau tidak perlu tahu dan cukup menjalankan tugasku saja. Selagi kau mengerjakannya dengan baik, maka kau bisa bernapas lega."

Chyntia mengangguk setuju. "Baiklah ...."

Flashback End.

Chyntia memegang foto seorang wanita yang tadi dilampirkan bersamaan dengan laporan yang dimuat di dalam map merah itu. Chyntia menatapnya dengan penuh benci, lalu merobeknya menjadi beberapa bagian.

"Cindy Amora .... Dasar jalang licik! Berani sekali kau berkhianat padaku. Kau kira bisa semudah itu mengalahkan seorang Hilbert? Tidak semudah itu, bitch. Kau tak lebih dari tikus got yang pantasnya kembali ke tempat asalmu. Aku akan menghancurkanmu sampai kau bersujud di kakiku. Tunggu saja tanggal mainnya!"

Chyntia lalu melempar foto itu dari atas balkon sambil tersenyum miring.

"Jennifer Anlikie .... Sepertinya kita berjodoh karena kita akan dipertemukan lagi. Aku tidak sabar untuk membalaskan dendamku yang dulu belum sempat kutuntaskan. Dan Claire Willow ... aku sama sekali tidak peduli siapa dirimu."

***

Jen meraih gelas yang berisi jus jambu itu tinggi-tinggi dan hendak menyiramnya ke wajah cantik Claire karena gadis itu lagi-lagi berani menentangnya. Saat Jen mulai menggerakkan tangannya tiba-tiba saja ada yang menggenggam pergelangan tangannya. Rachel dan Vivian tanpa sadar menahan napas. Sedangkan, Claire hanya mengerutkan keningnya bingung. Jen berbalik dan seketika matanya membulat sempurna.

"Long time no see ... Jennifer Anlikie."

Pergelangan tangannya dilepas dan Jen langsung menaruh gelas itu kembali ke atas meja.

"Chyntia ...."

Chyntia hanya tersenyum miring. "Kenapa kalian menatapku seperti melihat hantu?"

Jen membuang muka dan langsung saja beranjak dari kantin. Rachel dan Vivian segera menyusul sahabatnya itu.

Claire berdiri dan tersenyum ke arah Chyntia. Dia menyodorkan tangannya dan memperkenalkan diri. "Hai .... Terima kasih karena sudah membantuku. Aku Claire Willow."

Chyntia hanya memandangi tangan Claire tanpa berniat untuk membalas uluran tangannya. "Aku tahu," jawab Chyntia datar.

Claire dengan cepat menarik tangannya dan menatap Chyntia dengan tatapan tidak suka yang kentara. "Dasar sombong!" gumam Claire, tetapi masih dapat didengar oleh Chyntia.

Chyntia berdecak lalu melipat tangannya. Matanya menelusuri penampilan Claire dari atas hingga bawah. Gadis itu hanya berpakaian sederhana—kemeja biru motif bunga-bunga kecil dan juga celana jeans. Chyntia lalu tersenyum miring.

"Kenapa dia menyuruhku untuk mengawasi gadis seperti dirimu ini, hah? Siapa kamu memangnya?"

Claire mengerutkan keningnya bingung. "Siapa yang menyuruh kamu memgawasiku?"

Chyntia hanya mengipas tangannya di udara. "Nothing ...."

Claire lalu duduk dan melakukan apa yang sebelumnya dilakukan Chyntia. Menelusuri penampilan gadis itu dari atas hingga bawah. Chyntia hari ini memakai dress selutut berwarna hitam dan berlengan panjang serta stiletto berwarna senada.

Gadis ini pasti orang kaya. Pantas saja angkuh, sama seperti Jen, batin Claire.

Chyntia menyipitkan matanya ke arah Claire. "Apa lihat-lihat, hah?!"

Claire menggeleng. "Nothing .... By the way, siapa kamu? Sepertinya kamu anak baru, ya."

"Chyntia Hilbert. Kamu pasti pernah mendengar nama belakangku."

"Ah! Aku tahu sekarang," ucap Claire manggut-manggut.

"Sudahlah .... Aku hanya membuang-buang waktu saja. By the way, kalian yang ada di sini kenal sama yang namanya Cindy Amora?"

"Tahu ...," jawab seorang pria sambil mengedipkan sebelah matanya sama Chyntia.

Chyntia memutar bola matanya malas. "Di mana dia sekarang?"

"Untuk apa kamu mencari aku, hah?!"

Chyntia membalikkan badannya lalu menyeringai. "Hai ...."

"Chyntia???" kaget Lili, Cindy, dan Sharon.






TBC

***

Jangan lupa untuk tekan ⭐ disudut kiri paling bawah halaman ini ya.

Terima kasih.

SevenTeen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang