Siang semuanya...
Jarang-jarang kan author update pas minggu.
Sorry karena baru sempat update... Itu karena author lagi kehilangan ide. But, sekarang semua sudah teratasi...
Jadi, selama author gak ngetik SevenTeen, author sibuk membaca cerita-cerita di library. Itung-itung mencari mood dan inspirasi.
And, karena author sudah kembali, jangan lupa untuk klik bintang kecilnya. ⭐
Yang jomblo jangan iri ya...
Hehehe...***
Playlist : Can't take my eyes off you - Joseph Vincent 🎶
***
William terus menggenggam tangan Jen yang terasa dingin, sedangkan sebelah tangannya lagi dia gunakan untuk mengusap pipi pucat itu. William menatap kekasihnya dengan sendu. Jauh dilubuk hati terdalam, William menyesali semua perbuatannya selama ini pada Jen, semua perlakuan buruk yang dia limpahkan pada gadis itu. Mungkin ini pelajaran dari Tuhan untuknya, supaya lebih dapat menghargai perasaan orang lain lagi. Karena jujur saja William sudah berencana untuk bunuh diri apabila Jen tidak selamat, apabila dia tidak dapat melihat mata indah itu lagi. Sungguh ... William hampir merasakan bagaimana nyawanya dicabut paksa, bagaimana rasa sesak di dadanya yang teramat dalam. Lebih baik gadis itu membencinya, menjauhinya, mengkhianatinya, daripada William tidak bisa melihat wajah cantik itu selama-lamanya.
YOU ARE READING
SevenTeen ✅
RomanceCOMPLETED ✅ DON'T COPY MY STORY!!! Mohon maaf sebelumnya apabila ada kesamaan nama tokoh atau tempat. Mungkin hanya kebetulan karena ini murni inspirasi dari Author. ---------------------------------------------------- Siapa yang tidak mengenal Jenn...