Chapter 70 - Will not back down again

2.4K 83 4
                                    

Playlist : Dusk Till Dawn - ZAYN ft. Sia (Cover by Emma Heesters) 🎶

***

Jen tidak terima dengan semua ini, dia meraih ponselnya dan segera menghubungi Jordan.

"Halo, Jen ...."

"Dad, apa-apaan semua ini? Kenapa malah William yang ada di hadapanku saat ini?"

William tersenyum miring mendengarnya, kemudian mengambil alih ponsel Jen dan menekan tombol speaker.

"Halo, Uncle. Ini saya, William."

"Ya. Kalian sudah bertemu?"

"Tentu saja," jawab William cepat.

"Dad, mana pria yang hendak Daddy kenalkan denganku? Kenapa malah William yang berada di sini?" tanya Jen sambil menatap William kesal.

"Memang kamu akan bertemu dengan William, sayang. Dia calon suamimu sekarang."

"Apa?! Tetapi, Daddy tidak mengatakan kalau orang itu adalah William!" pekik Jen.

"Tenanglah, Jen," ujar William sambil menutupi telinganya dengan sebelah tangan.

"Kamu yang tidak bertanya siapa, sayang. Kamu langsung mengiakan ketika Daddy mengatakan ingin memperkenalkanmu dengan anak rekan Daddy."

"Tetapi—"

"Maaf jika aku menyela, tetapi biar saya saja yang menjelaskannya pada putri Anda," potong William.

"Ya. Kalau begitu selamat bersenang-senang," seru Jordan di seberang sana dan langsung mengakhiri pembicaraan mereka.

Jen melotot ke arah William. Dia benar-benar jengkel sekarang. Bisa-bisanya Daddy-nya sendiri menipunya dan bekerja sama dengan William.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?" desis Jen kesal.

"Tidak ada. Tetapi, aku senang karena akhirnya semua ini akan berakhir," ucap William sembari mengembalikan ponsel Jen.

Jen menggeram marah. "Apa maksudmu?!"

"Kita akan kembali bersama dan yang membuatku senang adalah kamu sudah mengiakan perjodohan ini," seru William sambil tersenyum.

"Tidak! Tidak! Aku akan membatalkannya," ucap Jen langsung dan hendak keluar, tetapi William dengan cepat menghalanginya.

"William ...," desis Jen kesal.

"Sudah cukup semua ini, Jen. Aku lelah karena kita selalu tarik ulur seperti ini. Tidak bisakah kita berdamai dan hidup bahagia?"

"Bisa!" jawab Jen langsung, membuat William tersenyum penuh harap. "Kamu cukup mengubur semua angan-anganmu itu dan melepasku. Biarkan aku menjalani apa yang kusuka dan kita hidup dengan kebahagiaan kita masing-masing. Dengar William, di luar sana banyak wanita yang lebih cantik, lebih baik, dan lebih sempurna daripada aku. Aku yakin pasti akan ada satu wanita yang akan mencintaimu dengan tulus. Kamu pasti akan bahagia dan itu bukan bersamaku."

William menggeram marah, kedua tangannya menggepal. "Terserah apa katamu, tetapi yang pasti adalah kita akan menikah. Suka-tidak suka, Mr. Anlikie sudah merestuinya."

Kedua mata Jen melebar. Dia menatap William dengan tatapan sulit diartikan. "Kau—"

"Maaf, Jen. Jika kamu berpikir aku akan marah dan pergi dari sini, itu tidak akan terjadi lagi. Aku tidak akan main-main lagi dan kali ini tekadku sudah bulat. Menjadikanmu Mrs. Johansson adalah jalan terbaik untuk kita," ucap William sambil menatap Jen tajam.

SevenTeen ✅Where stories live. Discover now