'03✔

4.3K 117 1
                                    

"Lo kenapa frustasi gitu?" tanya seorang gadis tiba-tiba dibelakang Carga yang membuat lelaki itu berbalik kaget.

Disana, ia mendapati seorang gadis yang terlihat asing dimatanya. Seketika, Carga teringat ucapan temannya tadi.

"Ga, denger-denger ada murid baru lho."

Carga berdeham pelan lalu berbalik kembali membelakangi gadis itu. Gadis itu mendekat kearah Carga dan duduk disebelah Carga yang sedang duduk disofa yang sudah usang.

"Ngapain lo?" tanya Carga kepada gadis itu dengan nada yang cuek.

"Ngadem." balas gadis itu santai lalu merebahkan punggungnya.

"Lo bolos." kata Carga yang membuat gadis itu kembali terduduk dan menatap Carga kesal.

"Ya nggak lah. Masa iya murid baru udah berani-beraninya bolos." balas gadis itu kesal.

Ya, dia Amel. Entah apa yang membawanya kemari, Amel sangat suka rooftop.

Ia bahkan tanpa malu bertanya pada seseorang yang tidak ia kenal dikoridor untuk menanyakan letak rooftop.

Amel terkejut saat melihat ada seseorang dirooftop tersebut. Apalagi, Amel melihat lelaki itu yang seperti frustasi akan masalah yang menimpa lelaki itu.

"Oiya, lo belum jawab pertanyaan gue tadi. Lo kenapa kayak frustasi gitu? Ada masalah?" tanya Amel lagi.

Carga menatap lurus kearah depan. "Lo nggak perlu tahu. Lo--"

"Ya, gue tau gue nggak deket sama lo. Tapi, apa salahnya lo berbagi cerita lo? Ingat, kalo lo ada masalah itu cerita sama temen lo. Masalah itu nggak enak untuk dipendam dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah itu nggak gampang juga, itu membutuhkan bantuan dari makhluk hidup lain. Karena kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan, bukan saling bermusuhan." potong Amel panjang lebar. Carga dibuat terdiam olehnya.

"Ya, kalo lo masih ragu-ragu cerita sama gue sih nggak papa ya. Tapi, gue bisa kok dengerin cerita lo dan siap kasih solusi terbaik buat lo untuk hadapin masalah itu." sambung Amel lalu pergi dari rooftop.

Carga merebahkan punggungnya sambil mendesah pelan. Ia kembali melihat awan-awan yang mendung.

"Kenapa dia tiba-tiba datang? Siapa dia? Kenapa sok kenal banget sama gue." tanya Carga pada dirinya sendiri. Ia menarik rambutnya keras.

"Ana lo dimana? Gue kangen sama lo. Kenapa lo nggak pernah ngabarin gue lagi? Kalo lo udah sama jodoh lo, setidaknya kabarin gue aja. Jangan lost contact gini. Gue benci ini, Na." Setelahnya, Carga bangkit dari tempatnya lalu beranjak pergi dari area rooftop.

***

"Eh, Mel. Lo abis darimana? Kok nggak ngajak gue?" tanya Kezia saat Amel kembali berada didalam kelas.

Tadi, saat bel istirahat berbunyi. Amel langsung bergegas pergi meninggalkan Kezia yang tengah memanggilnya. Dan, saat itulah tujuan Amel pergi untuk ke rooftop, tempat favoritenya sejak dulu.

"Rooftop." balas Amel lalu mengambil ponsel yang berada disaku roknya dan memainkannya.

Mata Kezia membulat. "Lo ngapain ke rooftop? tanya Kezia sedikit panik.

Amel melirik Kezia sekilas lalu kembali memainkan ponselnya. "Ngadem." balas Amel santai.

"Astaga, Mel. Lo tau nggak? Rooftop itu berbahaya tau! Mana, angker lagi." kata Kezia sambil berdigik ngeri mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

"Berbahaya? Angker? Maksud lo?" tanya Amel saat mendengar perkataan yang membuat dirinya tertarik untuk membahas hal itu.

"Iya. Jadi, dulu tuh tempat itu tuh banyak banget yang ngunjungin. Tapi, sekarang udah jarang banget yang kesana, bahkan setahu gue nggak ada yang kesana lagi. Karena takut kejadian itu terulang lagi." balas Kezia panjang lebar.

Amel mengernyitkan keningnya bingung. "Kejadian? Kejadian apaan? Lo tuh cerita yang lengkap dong. Jangan setengah-setengah." kata Amel sedikit kesal.

"Haduh, gue juga takut kalo ngomongin kejadian ini lagi. Hm, gimana kalo kita bahas ditempat lain aja? Dirumah lo misalnya?" kata Kezia yang membuat Amel semakin dibuat bingung.

"Kenapa nggak disini aja? Lagian sepi kan? Terus, kenapa juga lo nggak mau disini dan harus cari tempat lain?" tanya Amel.

"Ya, takut aja ada yang nguping. Soalnya, ini tuh rahasia besar sekolah tau!" balas Kezia sedikit menaikkan volume suaranya.

"Oh, bilang dong rahasia. Kan, mana gue tau. Yaudah, lo dateng aja kerumah gue." kata Amel yang diangguki oleh Kezia.

"Nanti gue bareng aja ya sama lo. Gue bawa mobil kok. Lagian, gue kan nggak tau rumah lo dimana." kata Kezia yang diangguki pula oleh Amel.

"Oiya, Mel. Lo sama kak Angga punya hubungan apa? Kok kalian deket gitu? Padahal kan, lo baru masuk sekolah disini?" sambung Kezia yang bertanya pada Amel.

"Oh, kak Angga?" beo Amel yang diangguki oleh Kezia. "Dia kakak gue." sambung Amel yang membuat Kezia membulatkan matanya.

"Hah? Kakak lo? Yang bener aja!" kata Kezia tidak percaya akan ucapan Amel.

Amel mendelikkan bahunya acuh, "Ya, kalo lo nggak percaya. Silahkan, liat dirumah gue nanti." balas Amel yang membuat Kezia semakin penasaran.

"Emang kenapa sih, kok tadi gue diliatin mulu sama orang sini?" tanya Amel saat mengingat kejadian tadi pagi yang membuatnya risih.

"Lo nggak tau? Kak Angga itu the most wanted boy disini. Masa, adiknya sendiri nggak tau kalo kakaknya terkenal gitu. Emang, kak Angga nggak pernah cerita tentang sekolah ini sama lo?" tanya Kezia yang dibalas gelengan oleh Amel.

"Nggak mungkin aja, kakak gue most wanted sini. Muka kayak bayi gajah aja dibilang ganteng. Ngakak gue." kata Amel diikuti tawa yang dibuat-buat olehnya.

"Ya iya lah, lo bilang kak Angga jelek. Secara lo adiknya. Lah, yang lain? Aduhay, klepek-klepek liatnya." kata Kezia sambil menatap kearaha atas.

"Halah, bilang aja lo klepek-klepek sama dia kan?"

"Hm, iya. Tapi, jangan bilang sama kakak lo. Bisa mati malu gue."

"Ya, kenapa mesti malu? Lo tuh udah gue anggap sahabat gue. Ya, walaupun kita baru kenal beberapa jam yang lalu. Tapi, gue rasa, gue cocok berteman dan bersahabat dengan lo. Secara, lo tuh friendly banget."

"Haha, lo bisa aja. Ya terserah lo sih, mau lo bilang kek mau nggak. Tapi, kalo lo bilang ya bagus, kalo nggak ya gue nggak jadi mati malu."

"Ada gitu mati malu?"

"Adain aja."

Dan keduanya tertawa ngakak yang mengundang beberapa pasang mata melihat kedua gadis itu yang semakin terlihat cantik dan manis.

***

Author Note :
hey! ini part pendek yaps, belum dapet ide lagi. Jadi, yaudah deh lanjut di next part aja. Jangan lupa buat vote dan commentnya yaw❤

part ini sudah direvisi.

CARAMEL [COMPLETED]Where stories live. Discover now