'16✔

3K 107 4
                                    

Amel mematung. Begitu juga dengan Carga. Keduanya sama-sama mematung ditempatnya.

"Ekhm. Perkataan gue menyinggung ya? Sorry-sorry. Gue cuma kepo doang, hehe." celetuk Tami memecah keheningan dipanggung.

"Lo mau request lagu apa?" tanya Amel tanpa membalas perkataan Tami.

'Tami.. Tami, lo kenapa ngomong gitu sih? Gue kan jadi tambah gugup.' batin Amel.

"Emm.. Zona Nyaman? Tau kan?" tanya Tami memastikan. Amel mengangguk.

'Duh, nape lagu-lagunya jadi nyindir dia sih.' batin Amel.

"Makasih udah request." kata Amel yang diangguki Tami lalu Tami berlalu dari panggung.

"Oke, sesuai request'an Tami, gue dan Carga bakal nyanyiin lagu Zona Nyaman yang dinyanyikan oleh Fourtwnty." kata Amel kepada seluruh penonton.

Carga mulai memetik gitarnya. Semua penonton melambaikan tangannya.

Pagi ke pagi ku terjebak di dalam ambisi
Seperti orang-orang berdasi yang gila materi
Rasa bosan membukakan jalan mencari peran
Keluarlah dari zona nyaman

Amel menatap Carga yang ternyata menatapnya. Mereka bertatapan lumayan lama hingga Amel memanglingkan wajahnya dan melanjutkan nyanyiannya.

Sembilu yang dulu
Biarlah berlalu
Bekerja bersama hati
Kita ini insan bukan seekor sapi

Sembilu yang dulu
Biarlah membiru
Berkarya bersama hati

Carga dan Amel bernyanyi bersama dengan pandangan yang saling tatap. Setelahnya, Carga tersenyum yang membuat Amel memanglingkan wajahnya.

Waktu ke waktu perlahan kurakit egoku
Merangkul orang-orang yang mulai sejiwa denganku
Ke-BM-an membukakan jalan mencari teman
Bergeraklah dari zona nyaman

Suara Carga membuat para penonton wanita meleleh. Begitu juga dengan Amel yang ikut meleleh mendengar suara yang teramat bagus milik Carga itu.

Sembilu yang dulu
Biarlah berlalu
Bekerja bersama hati
Kita ini insan bukan seekor sapi
Sembilu yang dulu
Biarlah membiru
Berkarya bersama hati

Diam dan mati
Milik dia yang tak bisa berdiri, berdiri
Diam dan mati
Milik dia yang tak bisa berdiri
Berdiri di kakinya sendiri

Carga mulai bernyanyi yang disambut histeris oleh penonton wanita dan tatapan lembut Amel.

Sembilu yang dulu
Biarlah berlalu
Bekerja bersama hati
Kita ini insan bukan seekor sapi

Sembilu yang dulu
Biarlah membiru
Berkarya bersama hati
Kita ini insan bukan seekor sapi

Tanamkan pesanku
Agar tak keliru
Bekerja bersama hati

***

"Uhuy.. yang habis duet bareng doi tadi." goda Kezia pada Amel yang disambut jitakan dari Amel.

Kezia memonyongkan bibirnya seraya mengusap-usap keningnya yang dijitak oleh Amel.

"Apaan sih lo. Ini juga, tuh mulut ngode gue buat nyium lo ya?!" kata Amel kesal.

"Dih, lesbi lo." ucap Kezia yang dibalas peletan lidah dari Amel.

"Eh, by the way, gimana dipanggung? Lancar atau apa? Tadi gue liatin kok gelisah gitu?" tanya Kezia yang membuat Amel tersenyum tipis.

'Ya iya lah gue gelisah, toh nyanyi bareng sama doi. Siapa yang nggak gugup coba?' batin Amel.

"Ah, apa gue ngomong sama tembok ya?" sindir Kezia yang dibalas pelototan oleh Amel lalu Amel terkekeh pelan.

"Gelisah lah. Toh, gue diliatin sama anak-anak satu sekolah. Mana suara gue lagi bengek." balas Amel yang benar adanya. Walaupun tidak mengatakan jika ia ia gugup bernyanyi bersama Carga.

"Bengek lo bilang? Itu suara udah kaya Raisa lo bilang bengek? Astaga! Sini kasih pita suara lo buat gue." kata Kezia. Amel tertawa.

Tak lama kemudian, seisi kantin heboh. Ya, Kezia dan Amel tengah berada dikantin saat penampilan Amel selesai.

Kezia dan Amel menoleh kearah sumber suara. Mereka melihat Carga bersama teman-temannya baru saja masuk kedalam area kantin.

Tiba-tiba, Amel menangkap tatapan Carga yang ternyata menatapnya sejak tadi. Seketika, pipi Amel berbubah menjadi merona alias blushing.

"Ekhm. Blushing diliatin doi nih ceritanya?" celetuk Kezia yang membuat Amel memutuskan tatapannya pada Carga lalu memanglingkan wajahnya seraya tersenyum diam-diam.

"Apaan sih." balas Amel.

"Halah, keliatan banget bohongnya. Jujur aja kenapa sih? Kayak sama siapa aja."

"Hm."

"Ham, hem aja lo. Jujur nggak lo?!"

"Iya!"

"Nah, gitu dong." Kezia tertawa, Amel tersenyum malu. Tak lama, matanya menangkap Carga bersama teman-temannya berjalan kearahnya.

"Hai." sapa Carga dihadapannya lalu duduk disebelah Amel.

"Eng---hai." balas Amel kikuk. Carga tersenyum tipis menanggapinya.

"Nanti latihan lagi kan?" tanya Carga seperti berharap.

Amel mengangguk kikuk. Carga tersenyum lalu mengacak-acak rambut Amel yang membuat Amel sendiri malu dan senang disaat yang bersamaan.

"Ekhm. Ini teh sekolah, tempat menuntut ilmu. Bukan tempat untuk pacaran." celetuk Fauzi.

Carga menatapnya sinis. "Apaan sih lo. Ganggu aja. Iri bilang aja." balas Carga jutek.

"Emang yang pacaran siapa?" tanya Fauzan yang membuat Fauzi nampak berpikir.

"Kagak ada sih." balas Fauzi.

"Yee, sok tau banget sih lo jadi orang. Ngapain coba lo bilang ini tempat pacaran saat lo liat Carga bersikap romantis sama Amel?" kata Doni yang membuat semuanya tertawa, tidak dengan Amel yang menahan rasa malu dan senangnya.

"Katanya Carga, lagi otw jadi pacarnya. Tunggu aja. Gitu katanya waktu di RS." celetuk Angga yang membuat Carga melototkan matanya.

'Ha? Carga mau nembak gue? ASTAGA! FIX. GUE BAHAGIA HARI INI. LEBIH DARI HARI LAINNYA.. Astaga, semoga Carga beneran mau nembak gue. Semoga ya tuhan. Kapan doa gue untuk punya doi terkabulkan, ya tuhan?' batin Amel bersorak girang.

Amel sangat berharap hal itu terjadi, karena..

Amel sangat menyayangi Carga. Sangat.

Dan, Carga pun juga sangat menyayangi Amel.

***

Author Note :
SELAMAT HARI RAYA NYEPI BAGI KAMU READERS SETIA CARAMEL YANG MERAYAKAN💘
maap ya partnya pendek hehe dan mari doakan agar Amel dan Carga jadian!🙏
jangan lupa buat vote dan comment!❤

CARAMEL [COMPLETED]Where stories live. Discover now