DUA PULUH SATU

3K 89 1
                                    

"Ciah, yang baru jadian berduaan mulu udah kayak cicak sama tembok." ledek Fauzan saat melihat Carga dan Amel berjalan kearah meja mereka.

Mereka? Ya tentu saja Fauzan, Fauzi, Doni, Angga dan juga Kezia. Mengapa Kezia ada disana? Itu juga paksaan dari Doni.

"Lho? Kez, siapa yang ngajak lo kemari dah?" tanya Amel saat melihat Kezia dengan wajah tertekuk.

"Nih, si upil kuda maksa gue. Tai banget nggak sih!" balas Kezia dengan wajah kesalnya seraya menunjuk Doni yang cekikikan.

"Malah ketawa!" kata Kezia tambah kesal saat melihat Doni tertawa.

Amel menatap Kezia dan Doni secara bergantian dengan tatapan menyelidik.

"Hm, gue mencium bau-bau PDKT bung." kata Amel dengan nada meledek.

Seketika, Doni dan Kezia melotot kearah Amel. "APA?!" kata Doni dan Kezia bersamaan.

"Tuh kan." kata Amel seraya tertawa terbahak-bahak bersama Fauzi, Fauzan, Angga dan juga Carga.

Doni dan Kezia saling tatap dengan tatapan kesal. "Ngapa lo ikut-ikut segala?!" tanya Kezia marah.

"Lo juga, ngapain lo yang ikut-ikut?" tanya Doni tak kalah kesalnya.

"Lo yang ikut-ikut!"

"Lo!"

"Elo ih!"

"Ck, lo lah!"

"Lo!"

"Hah! Bacot!" potong Angga.

Doni dan Kezia langsung memanglingkan pandangannya. Tak lama, pelayan datang dan memberikan beberapa minuman beserta makanan.

"Wuih, gue aja belum pesen udah dipesenin gini. Thank's banget ya. Lo pada sahabat terbaik gu--"

"Ya kali. Lo pesen sendiri lah. Dan, lo yang bayar ini semua. Itung-itung pajak jadian. Ye nggak?" potong Fauzi yang dibalas antusias oleh Fauzan, Angga, Doni dan Kezia.

Seketika Amel terkekeh melihat ekspresi Carga yang langsung murung mendengarnya.

"Nggak papa. Nanti bagi dua aja. Kamu bayar setengah, aku bayar setengah." kata Amel seraya memegang tangan Carga. Seketika, Carga menatapnya lembut lalu menggeleng.

"Nggak usah. Kamu pesen gih, kamu kan belum makan." kata Carga. Amel menggelengkan kepalanya.

"Nggak! Pokoknya aku harus ikutan bayar! Kalo nggak, kamu tau apa akibatnya." kata Amel dengan sedikit mengancam. Carga hanya mengangguk pasrah mendengarnya.

"Ya elah. Buru pesen napa. Pake pacaran segala. Gerah nih yang jomblo!" kesal Fauzi. Amel terkekeh lalu memanggil pelayan dan memesan makanan beserta minuman untuk dirinya dan Carga.

Oh, kalian mau tahu mereka sedang dimana sekarang? Yah, mereka sedang berada disebuah cafe atas permintaan Amel yang meminta mereka untuk kumpul bareng.

'Gue nggak pernah liat lo sebahagia ini, Mel. Semoga hubungan lo sama Carga berjalan lancar tanpa adanya hambatan.' batin Angga berkata saat dirinya diam-diam menatap Amel yang tengah berbahagia.

Tanpa mereka sadari, seseorang dengan pakaian serba hitam dan juga menggunakan kacamata hitam terus saja mengintai kegiatan mereka. Tangannya mengepal kuat saat ia melihat Carga mengecup kening Amel beberapa kali.

"Tunggu pembalasan gue!"

***

"Makasih." kata Carga tiba-tiba. amel mengerutkan keningnya bingung.

CARAMEL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang