EMPAT PULUH DUA

2.1K 67 2
                                    

Keesokan harinya, Amel menunggu Carga yang akan menjemputnya diteras rumah.

Kakaknya dan kedua orang tuanya sudah berangkat duluan. Amel sedikit bingung mengapa Carga tumben menjemputnya telat.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil terdengar. Amel mendonggak seraya memasukkan ponselnya kedalam saku roknya dan menghampiri mobil itu lalu masuk kedalamnya.

"Kamu lama banget sih! Aku nungguin kamu sampe lumutan diluar! Ngapain baru jemput jam segini? Kalo telat gimana?" cerocos Amel.

Carga mengacak-acak rambut Amel gemas lalu menancapkan gasnya menuju sekolah.

"Maaf, tadi aku bangunnya kesiangan." balas Carga seraya melirik Amel sekilas.

"Kalo gini kan aku ikut kak Angga aja kalo gitu!" kata Amel kesal.

Carga mengusap puncak kepalanya tanpa menatap Amel. "Maaf, sayang."

Amel diam. Rasa kesalnya mulai menghilang saat Carga mengucapkan kata 'sayang'.

"Aku nggak bisa kasi tau kamu tadi kalo aku kesiangan. Kalo aku kasi tau kamu, mungkin kita udah telat. Untung ini jam masuk masih sepuluh menit lagi." kata Carga.

"Ya sekarang emang belum jam masuk, kalo udah sampe sana, udah bel deh." balas Amel seraya mengerucutkan bibirnya.

***

Drtt!

Ponsel Amel bergetar kala ia tengah menyantap seporsi batagor. Ia melirik ponselnya yang tengah memperhatikan pop-up pesan.

Tasya
Gw tunggu lo ditaman
Gece!

"Uhuk! Uhuk!" Amel seketika tersedak saat melihat nama yang mengirim pesan itu.

"Eh, ini minum dulu!" seru Carga panik seraya menyodorkan es teh milik Amel dan diteguknya hingga setengah oleh gadis itu.

Plak!

Carga memukul kening Amel pelan lalu mengacak-acak rambut Amel yang membuat gadis itu mendengus karena perlakuan Carga.

"Kenapa sih? Kok baru liat hp langsung keselek gitu?" tanya Carga penasaran.

Amel menatap Carga ragu lalu menggeleng pelan. "Aku ke toilet bentar ya." kata Amel berbohong.

Carga menyipitkan matanya curiga. Amel yang melihat Carga seperti itupun menggigit bibirnya lalu menghela nafasnya pelan.

"Tasya ngajak ketemuan di taman." ucap Amel jujur. Amel melihat Carga mengepalkan tangannya.

"Eh jangan marah dulu dong!" kata Amel.

Carga menatapnya datar. "Aku ikut." ucap Carga. Amel mengangguk saja.

Mereka berjalan menuju taman. Lima menit kemudian, mereka sampai ditaman. Disana, ia dapat melihat Tasya bersama seorang lelaki yang dapat dipastikan adalah Jordan.

Amel berdeham. Tasya dan Jordan menoleh serempak. Ia mendapati Amel yang tersenyum kikuk dan Carga yang menatap mereka datar.

Tasya dan Jordan bangkit dari duduknya menuju Amel dan Carga. Tiba-tiba, Tasya bersimpuh dihadapan kedua pasangan itu.

Amel tersentak atas perbuatan Tasya. Ia memegang pundak Tasya dan membantunya berdiri. Ia mengernyitkan keningnya karena ia menangis.

"G-gue minta maaf, Mel. G-gue yang ngebuat lo kenapa-kenapa, Mel. Gue yang selama ini nerror lo. Maafin gue, Mel." kata Tasya lirih. Amel terbuat kaget olehnya, begitu juga dengan Carga.

CARAMEL [COMPLETED]Where stories live. Discover now