'04✔

4K 118 8
                                    

part ini mengandung unsur dewasa. gak terlalu dewasa sih, ya kalo kalian gak pernah nonton drakor sih ya jadinya malah ke porno ya? tapi buat kalian yang udah nonton drakor mah sering. ya gak? hayo ngaku!

*bagian 17+ nya cuma cipokan aja ga lebih, tapi kalian bisa skip aja kok*

****

Kring! Kringg! Kringg!

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Amel bernafas lega mendengarnya. Kemudian, ia mulai memasukkan bukunya yang ia gunakan tadi kedalam tasnya.

"Jadi kerumah gue nggak?" tanya Amel setelah ia selesai memasukkan buku-bukunya.

"Jadi dong. Mager juga sih kalo gue dirumah." balas Kezia yang diangguki oleh Amel.

Keduanya berjalan meninggalkan kelas paling akhir, kenapa? karena mereka tidak mau berdesak-desakan dengan siswa-siswi lainnya.

"Ga, gue boleh nebeng ya?!" tanya seorang gadis yang terdengar manja ditelinga Amel dan Kezia membuat mereka berdigik jijik.

Amel dan Kezia menoleh kearah sumber suara. Disitu, ada gadis yang tadi pagi Amel temui bersama seorang lelaki yang juga Amel temui di rooftop.


"Yang cewe siapa, Kez?" tanya Amel yang membuat Kezia menaikkan satu alisnya.

"Kok lo nanya yang cewe? Emangnya, lo udah tau yang cowonya siapa?" Kezia balik bertanya. Amel mengangguk sebagai jawaban.

"Kok lo bisa tau? Tau darimana? Lo kan anak baru disini. Lo tau dari kakak lo pasti ya?" tebak Kezia yang membuat Amel menggeleng pelan.

"Tadi, gue ketemu sama dia dirooftop." balas Amel yang membuat Kezia ber-oh ria mendengarnya.

"Yang cewe tuh Kak Tasya. Ketua ekskul modern dance. Cantik kan? Body goals, putih. Uluh uluh, siapa yang mau nolak pesona'nya dia sih." kata Kezia yang membuat Amel ber-oh ria juga.

"Biasa aja. Cantikan, body goals, putihan juga gue." sombong Amel yang membuat Kezia tertawa pelan.

"Halah, body goals dari mana? Itu depan belakang juga datar." celetuk seorang lelaki dibelakang Amel dan Kezia.

Mereka berbalik dan mendapati seorang lelaki yang merupakan Angga. Amel mendengus saat tahu siapa yang mengucapkan ejekan itu.

"Apa sih lo, sempak kuda!" ejek Amel balik.

"Halah, pake ngejek balik lo! Dasar tepos!" ejek Angga lagi.

Kedua saudara itu saling berdebat yang membuat Kezia menggelengkan kepalanya dan memegang pelipisnya.

"Berhenti woy!" pekik Kezia yang membuat Amel dan Angga menoleh kepadanya bersamaan.

"Udah-udah. Tau tempat dikit kek. Debat disekolah. Sekalian aja tuh di pengadilan!" kata Kezia yang membuat Amel dan Angga menghentikan aksi debat mereka.

Disana, Carga masih terlihat acuh. Tasya yang notabene nya kakak kelasnya itu terus saja merengek ingin diantarkan pulang. Padahal, Carga tahu sendiri, bahwa Tasya selalu membawa mobilnya.

CARAMEL [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt