DUA PULUH LIMA

2.6K 72 3
                                    

"Maaf."

Entah untuk keberapa kalinya Angga mengatakan itu. Namun, Carga hanya membalas dengan anggukan beserta senyuman manisnya. Sedangkan Amel? Ia hanya cuek saja menanggapinya.

"Udah pergi sana lo! Main kek, nongkrong kek, atau apa kek. Intinya jangan ganggu gue!" usir Amel tanpa menatap Angga.

"Amel." panggil Carga dingin.

"Apa?" tanya Amel ketus.

"Siapa yang ngajarin kamu buat durhaka sama kakak kamu? Itu dosa tau. Emang kamu mau di akhirat tersiksa di neraka?" Peringatan yang diberikan Carga membuat Amel terdiam.

"Yaudah maaf." kata Amel sedikit ketus.

"Minta maafnya bukan sama aku. Tapi kakak kamu. Sana minta maaf." balas Carga.

"Hm, gue minta maaf, kak." kata Amel selanjutnya tanpa menatap Angga.

"Kalo lagi ngomong jangan lain-lain. Tatap lawan bicaranya." peringat Carga lagi. Sungguh, Amel terus mengumpat dalam hati karena Carga terus saja memperingatinya.

"Gue minta maaf ya kak, karena udah ngusir lo." kata Amel seraya menatap Angga sebentar.

"Udah?" sambungnya. Carga terkekeh lalu mengangguk.

"Hm, gue pamit ke cafe dulu ya. Mau ketemu temen." pamit Angga. Carga mengangguk sedangkan Amel hanya diam saja. Ia masih marah dengan kakaknya itu.

Tiba-tiba Carga bangkit lalu mendekatkan mulutnya pada telinga Angga. "Pulang nanti bawa aja es krim atau cokelat atau pizza atau semuanya boleh. Apa pun yang Amel suka bawa, biar dia bisa maafin lo. Kayaknya Amel masih marah sama lo." bisik Carga. Angga menoleh dan terkekeh, setelahnya mengangguk lalu pergi meninggalkan rumah.

"Kamu ngomong apa sama dia?" tanya Amel ketus saat Carga baru saja duduk dan mengobati sudut bibir Carga yang sobek akibat pukulan Angga.

"Ada deh. Kepo." balas Carga santai seraya menatap layar televisi yang sudah menyala.

"KENAPA KAMU FOTO AKU WAKTU TIDUR, HAH?!" tanya Amel berteriak seraya menekan kapas yang telah berisi obat dan sudah menempel disudut bibir Carga yang sobek.

"ADUH!" pekik Carga kesakitan.

"Ya maaf. Abisnya kamu lucu waktu tidur. Mau liat hasilnya? Nih---"

"Nggak usah. Aku marah sama kamu!" potong Amel cepat lalu membereskan kotak P3K dan meletakkannya ditempat semula.

"Ayo." ajak Carga saat Amel baru saja meletakkan kotak P3K ditempatnya.

"Mau kemana?!" tanya Amel ketus.

"Udah ikut aja." balas Carga.

Keduanya masuk kedalam mobil Carga dan meninggalkan kediaman rumah Amel.

***

"Sebutin apa yang kamu mau." kata Carga.

Mereka masih didalam mobil. Ah, mereka sudah sampai ditempat tujuan, yaitu Mall. Namun, mereka malah berdiam di mobil atas perkataan Carga.

"Semua." balas Amel masih ketus.

Carga terkekeh mendengarnya lalu mengacak pelan rambut kekasihnya itu.

"Apa aja? Ayo sebutin. Semua. Aku bakal beliin itu biar kamu nggak marah lagi sama aku." kata Carga.

Amel menatapnya dengan mata yang agak berbinar lalu ia berdeham. "Oke, pasang telinga baik-baik. Aku cuma pengen beberapa aja kok." balas Amel. Carga mengangguk dan mendengarkan Amel.

"Aku mau pizza variant Meat Lover yang mozzarellanya banyak. Terus gelato es krim yang variant vanila. Cokelat dairy milk, Vanilla Caramel Frapucinnonya Starbuck. Oriental bentonya KFC sama Mc. Flurry oreonya MCD. Itu aja." kata Amel panjang lebar dengan cengiran khasnya.

Carga menganga mendengarnya. Setelahnya ia berdeham. "Beneran? Abis emang?" tanya Carga memastikan.

"Abis lah. Aku kalo makan segitu nggak bakal gendut kok." balas Amel penuh keyakinan.

Carga menghela nafasnya. "Tambahan salad ya? Biar kamu sehat. Itu makanannya fast food lho." kata Carga. Amel mengangguk saja.

"Kamu mau nunggu disini atau ikut?" tanya Carga.

"Ikut!"

***

Amel tengah melahap makanan yang dibelikan oleh Carga. Sedangkan Carga, ia malah menatap lekat wajah Amel yang tengah melahap makanan.

"Kamu mau?" tanya Amel seraya menyodorkan sepotong pizza.

Carga menggeleng lalu terkekeh. "Kamu makan kayak anak kecil banget sih." kata Carga. Amel mengernyitkan keningnya bingung.

"Maksud kamu? Aku kan udah gede." kata Amel. Carga terkekeh lalu mengulurkan tangannya.

Carga mengusap makanan yang tersisa disudut bibir Amel dengan ibu jarinya dengan lembut. Amel terdiam tak berkutik.

"Kalo makan pelan-pelan aja. Kalo keselek gimana? Itu lagi, makan kok sampe belepotan gitu." ucap Carga seraya terkekeh dan membuyarkan lamunan Amel.

"Ish! Bilang kek kalo kotor!" kesal Amel seraya memukul lengan Carga.

Carga terkekeh dan Amel melanjutkan makannya hingga ia merasa kenyang dan menyudahkan kegiatan makan besarnya.

"Aduh, aku kenyang banget. Kamu makan ya?" kata Amel. Carga terkekeh lalu mengangguk.

"Kan aku udah bilang, pesen satu-satu aja. Kamu nggak bakal abis segini." omel Carga. Amel mendengus pelan.

"Yaudah, ini kasih bunda, ayah sama kakak kamu aja ya. Aku taruh ini didapur." kata Carga. Amel mengangguk.

Carga beranjak dari duduknya dan berjalan menuju arah dapur seraya membawa beberapa makanan sisa Amel.

Saat ia hendak berbalik kembali ke ruang tengah, ia melihat Amel sudah tertidur pulas disofa. Carga terkekeh lalu menghampiri Amel dan duduk disebelahnya.

"Aduuuh, pacar gue cantik banget. Manis, imut pula. Jadi gemes." puji Carga seraya menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Amel.

Cup!

Carga mengecup kening Amel singkat lalu mengangkat tubuh kekasihnya itu ala bridal style kedalam kamarnya.

Ia meletakkan tubuh Amel secara perlahan dan berhasil. Untung saja kejadian beberapa jam lalu tidak terjadi.

Carga memandang lekat wajah kekasihnya itu. Ia mengecup kening Amel kembali lalu pergi meninggalkan Amel yang sudah tertidur pulas.

"Eh, elo." kata Carga saat dirinya menemui Angga diruang tengah.

Angga menoleh kaget lalu bertanya. "Ngapain dari atas?"

"Amel tidur lagi, yaudah gue bawa ke kamar. Untuk nggak lagi." balas Carga seraya terkekeh.

Angga berdecak sebal. "Tuh anak kebo banget si. Baru aja tadi siang tidur sekarang cepet banget tidurnya."

Carga tertawa menanggapinya. Seketika, ia teringat sesuatu. "Eh itu di dapur ada sisa makanan yang gue sama Amel beli tadi. Mana tau lo minat buat makan."

"Elah, gue dikasi makanan sisa dong." sindir Angga keras yang membuat Carga tertawa lagi.

"Yang penting dapet makan enak. Gratis pula. Ya kan?" kata Carga. Angga mengangguk cepat seraya tertawa.

"Oh ya, karena lo udah pulang, jadi gue balik dulu ya. Udah malem juga." pamit Carga. Angga mengangguk dan Carga pergi meninggalkan rumah kekasih tercintanya itu.

***

Author Note :
haduh! ini kok jadi garing banget ya. gak seru bgt deh:(
maap akhir2 ini dikit banget dpt ide cerita. jadinya, boring dikit hehe. sekalian biar ceritanya panjang hwhw. oke, mon maap kelyan harus nunggu konplik dlu ya. kerna, bentar lgi bakal ada konplik. hehe.
jangan lupa buat vote dan commennya ya!

CARAMEL [COMPLETED]Where stories live. Discover now