'19✔

2.9K 89 2
                                    

"Eh Jan, Ji, Kez, Ga, kesana yuk!" ajak Doni saat mereka sudah sampai disalah satu mall terkenal di Jakarta.

Kezia menatap Doni kesal. "Ih apaan. Ogah, nggak mau gue!" katanya.

"Udah sini aja ikut kita!" ajak Doni lagi, kali ini seperti paksaan.

"Nggak macem-macem kok." sambung Doni.

"Ngg---"

"Ikut aja, please." potong Doni memelas.

"Hm, yaudah deh." putus Kezia dengan wajah pasrahnya.

"YESS!!" sorak gembira keluar dari mulut Doni.

"Yah, kok gue nggak diajak sih?!" kesal Amel melihat sahabatnya saja yang diajak.

"Ya kan lo bisa sama Carga, Mel." balas Doni yang membuat Amel melirik Carga tak yakin.

'Ih Doni mah! Yakali gue berduan di mall besar gini sama doi?' batin Amel berkata kesal namun senang juga.

"Iih masa berdua doang!" kata Amel dengan nada cemberut.

"Ya nggak papa kali. Yaudah ya, dah!" pamit Doni tanpa menjawab lagi perkataan Amel barusan.

"IH RESE! TUNGGUIN!!!" teriak Amel kesal. Tiba-tiba, seluruh pengunjung mall menatapnya bingung.

"Malu lo teriak gitu." tegur Carga yang dibalas cengiran khas Amel. Hal itu membuat Amel semakin lucu dimata Carga.

"Ya maaf. Abis ngeselin banget sih." balas Amel masih dengan cengirannya.

"Bantuin gue cari kado." ajak Carga.

"Buat siapa?" tanya Amel penasaran.

"Temen." balas Carga santai tanpa menatap Amel. Amel menautkan alisnya, ia makin penasaran sekaligus cemburu jika teman yang dimaksud berjenis kelamin perempuan.

"Cewek cowok?" tanya Amel lagi.

"Cewek." balas Carga seadanya.

Tiba-tiba, tubuh Amel merasa lemas saat dugaannya benar. Tetapi, ia masih tetap berjalan walau langkahnya memelan.

"Kok pelan jalannya?" tanya Carga. Sebenarnya, ia sedang berusaha menahan tawanya. Well, ini termasuk rencana Carga.

"Eh? Nggak kok. Hehe," balas Amel dengan senyum palsunya dan Carga tahu itu. Diam-diam, ia tersenyum saat dirinya menghadap lurus kedepan lagi.

"Cewek biasanya suka cokelat, boneka, souvenir yang lucu, dan bunga sih." kata Amel saat mereka tengah berjalan beriringan mencari-cari toko untuk mencari kado yang akan diberikan kepada seseorang diesok harinya.

"Nah, disana cocok tuh buat yang mau nyari kado untuk cewek." kata Amel dengan menekankan kata 'cewek'. Diam-diam, Carga terkekeh kecil lalu memasuki toko tersebut bersama Amel.

"Pilih yang paling lo suka." kata Carga pada Amel. Amel menatapnya bingung.

"Lah? Kenapa jadi gue yang disuruh pilihin? Kan kadonya buat temen cewek lo." tanya Amel masih menekankan kata 'teman cewek'.

"Mana tau selera cewek kayak gimana. Karena lo cewek, jadi gue minta lo buat pilihin." jawab Carga.

Amel ber-oh membalas jawaban Carga. Sebenarnya, ia cemburu. Namun, ia sadar bahwa ia bukanlah orang terpenting dikehidupan Carga.

"Gue ke sana dulu." kata Carga, Amel mengangguk saja sebagai jawaban.

Setelah Carga pergi, Amel dengan kesal menghentak-hentakkan kakinya seraya memilih-milih souvenir-souvenir beserta boneka-boneka besar yang tertampang dihadapannya.

CARAMEL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang