'11✔

3.3K 104 0
                                    

Angga mendengus, kini ia sudah berada didalam ruangan tempat Amel dirawat bersama dengan yang lainnya.

Jari-jemari Angga menari-nari dengan lincah dilayar ponselnya. Ia sedang mengetikkan sesuatu kepada Bundanya.

Bundahara❤
Kamu gak bercanda kan, Ngga?

AnggaG
Gak lah, Bun. Masa iya Angga bohong sama Bunda yang parah gini? Kalo masih gak percaya, Angga video call nih.

Bundahara❤
Oh, yaudah, Bunda percaya deh. Jagain adek kamu. Bunda mau siap-siap kesana. Palingan besok sampe di Indo.

AnggaG
Lah, Bunda udah mau pulang? Katanya seminggu. Ini kan belum aja sehari.

Bundahara❤
Ish, yang kerja kan Ayah. Bunda ngikut kesini karna Bunda ada kerjaan disini, bentar doang. Yaudah, karna Ayah kebetulan ada kerjaan disini juga, yaudah Bunda sekalian temenin Ayah.

AnggaG
Oh, bilang dong. Yaudah, besok Angga jemput deh.

Bundahara❤
Lah? Kamu jagain Amel aja, ngapain coba kamu jemput Bunda. Nanti Bunda kesana sendiri, kasih tau aja nomor kamarnya dan nama rumah sakitnya.

AnggaG
Oh, yaudah. Nomor kamarnya Mawar 163 di rumah sakit Persada.

Bundahara❤
Ok, jaga Amel baik-baik!

AnggaG
👌

Angga meletakkan ponselnya sebelum ia men-lock ponselnya. Ia mendonggak dan mendapati teman-temannya beserta sahabat Amel bermain-main.

"Eh, main apaan tuh." tanya Angga.

"Oh, ini lagi main Hago. Mabar gitu." balas Doni.

"Eh, gue ikut dong! Gue juga punya nih Hago." seru Angga yang dibalas anggukan oleh Doni, Fauzi, Fauzan dan Kezia.

Sedangkan, Carga? Ia tidak ikut bermain. Ia sedari tadi sibuk menatap wajah tenang Amel yang terlihat seperti bayi.

"Nggak capek apa, ngeliatin adik gue mulu." celetuk Angga yang membuyarkan lamunannya.

Carga tak bergeming, ia masih tetap setia menatap wajah tenang Amel dengan sesekali mengusap-usap puncak kepala Amel.

"Eh, Carga kayanya suka sama Amel ya?" tanya Kezia pelan.

Doni mengangguk santai, begitu juga dengan Fauzi, Fauzan dan Angga. Kezia terkejut lalu terkekeh.

"Pantes." katanya lalu lanjut bermain.

***

Amel membuka matanya karena sinar cahaya matahari mengganggu penglihatannya.

Amel mengerjapkan matanya dan tak lama matanya mengedarkan keseluruh seisi ruangan. Kepalanya pusing, ia merintih.

"Aw.."

Carga yang tertidur disebelah ranjang Amel dengan posisi terduduk dikursi langsung terbangun dan mengerjapkan matanya.

"Lo udah bangun?" tanya Carga khawatir.

Amel menoleh, ia terkejut karena mendapati Carga berada disebelahnya. Ia setia memegang keningnya yang terasa berdenyut.

Tak lama kemudian, ia merasa ada yang memijat keningnya. Amel memejamkan matanya, menikmati pijatan lembut itu.

"Enakan?" tanya Carga yang membuat Amel membuka matanya dan menoleh.

Ternyata, Carga yang memijatnya. Amel mengangguk lemah. Carga masih saja memijatnya hingga ia kembali tertidur.

CARAMEL [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora