TIGA PULUH

2.3K 66 2
                                    

Perlahan, mata gadis itu terbuka. Ia mengedarkan pandangannya. Dirinya sedang berada disebuah ruangan yang tentunya bukan kelasnya maupun kamarnya.

"Awh..." Ia mengerang kesakitan seraya memegang kepalanya.

Carga yang mendengar erangan itu langsung bangun dan mengelus-elus rambut Amel.

"Kamu udah bangun? Udah mendingan? Ada yang sakit?" tanya Carga bertubi-tubi.

Amel tidak menjawab, dirinya terus saja memegang kepalanya. "Haus." katanya.

Dengan cekatan, Carga mengambilkan segelas air yang berada dinakas rumah sakit.

Amel menegak air itu hingga tersisa setengah lalu memberikannya kepada Carga dan lelaki itu meletakkannya ditempat semulanya.

"K-kok aku bisa ada disini?" tanya Amel dengan suara seraknya.

Carga berdeham lalu mengecup tangan Amel yang digenggamnya. Ia menatap Amel serius.

"Tadi, kamu salah sasaran.."

Flashback Off.

Bruk!

Jordan salah sasaran, ia hendak memukul Carga namun malah Amel yang terkena karena gadis itu memeluk Carga.

Amel merasakan pusing yang sangat luar biasa. Lututnya mendadak lemas hingga pandangannya menggelap setelah ia mendengar Carga memanggil-manggil namanya.

Kezia yang baru datang dari toilet langsung menerobos kerumuman orang yang menghadang jalannya didepan kelasnya.

Kezia membulatkan matanya seraya mengatupkan mulutnya kaget. Ia segera menghampiri Amel.

Carga bangkit dan menghampiri Jordan dengan wajah yang memerah, rahang mengeras dan tangan yang mengepal kuat tanda ia sedang marah besar.

"LO!?" kata Carga seraya menunjuk Jordan dengan jari telunjuknya tepat dihadapan lelaki tampan itu.

Jordan menaikkan alisnya sebelah seolah menantang Carga. Saat melihat Jordan seperti itu, Carga langsung memukul Jordan secara membabi buta.

Tentunya, Jordan membalas pukulan Carga dengan membabi buta juga. Mereka berkelahi tanpa ada yang berani melerai hingga Doni yang mengetahui berita tersebut langsung menyuruh Fauzi, Fauzan dan Angga untuk melerai pertengkaran itu.

"Udah, stop Ga! Tahan emosi lo! Ini sekolah." kata Doni yang terus saja melerai Carga namun tak dihiraukan oleh lelaki itu.

"HEI!! ADA APA INI!? BUBAR!!" teriakan lantang dari Pak Anton menggema dikelas XI IPS 3.

Namun, teriakan itu tidak dihiraukan oleh kedua lelaki yang asik berkelahi itu. Seolah, mereka menulikan telinga mereka.

"Walah. Berantem rupanya." kata Pak Anton lesu.

Lagi-lagi, ia mendapati perkelahian disekolah itu. Pak Anton berjalan dengan penggaris panjang lalu menghentakkannya dimeja dekat Carga dan Jordan berkelahi.

Suara itu mampu membuat Carga berhenti sebentar. Sontak, Fauzi langsung menarik lelaki itu agar menjauh dari Jordan.

Jordan pun sama, ia ditarik oleh teman sekelasnya. Pak Anton menatap mereka penuh amarah.

"Kalian berdua ikut saya ke ruang BK!" perintah Pak Anton.

Carga dan Jordan tidak menyahuti. Mereka sejak tadi terus menatap satu sama lain dengan tatapan penuh amarah.

Akhirnya, Jordan mengikuti Pak Anton. Carga menetralkan nafasnya lalu menghampiri Amel yang tergeletak dilantai bersama Kezia yang memangku kepalanya.

CARAMEL [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt