4. KOREA

11.4K 968 9
                                    

NB: Cerita ini menggunakan setting waktu yang telah berjalan. Saya tidak akan menceritakan latar belakang tiap tokoh dari awal. Untuk itu, sangat penting bagi Anda yang membaca cerita saya ini, untuk juga membaca bagian "CAST" dan "CAST PENDUKUNG" agar dapat mengerti tentang tokoh yang akan muncul di cerita ini. Memang ada beberapa tokoh yang tidak saya perkenalkan di bagian "CAST" dan "CAST PENDUKUNG". Karena tokoh-tokoh tersebut hanyalah tokoh pendukung yang saya pikir posisinya sudah sangat jelas di cerita ini. Dan juga, akan ada beberapa tokoh yang hanya muncul di beberapa bagian tertentu, yang menurut saya, akan sangatlah cukup jika penjelasan ada di dalam cerita.

Terimakasih sebelumnya...

-09.18 P.M-

Selesai menghapus make-up dan mengganti pakaiannya, Lisa meraih handphone dan berjalan menuju balkon kamar hotel. Pemandangan Menara Eiffel di malam hari tidak pernah membuatnya bosan. Padahal, saat itu ia merasa cukup lelah. Tapi, ia tidak berniat langsung tidur, dan memilih untuk menghabiskan waktu sejenak memandangi pemandangan Paris di malam hari. Tiba-tiba handphonenya bergetar.

Incoming call...

Princess..

"Chagiya... maaf aku ketiduran..." suara manja Nana terdengar di seberang sana.

"Tidak apa-apa, Tuan Putri. Kau pasti lelah hari ini..." Lisa hanya tersenyum mendengar suara Nana yang terdengar merasa bersalah.

"Kau juga pasti sangat lelah chagiii..."

"Lumayan... tapi aku senang..."

"Pasti kau senang karena banyak wanita cantik disana." Nana terdengar cemburu. Lisa sontak tertawa mendengar tanggapan Nana. "Kenapa kau tertawa? Apanya yang lucu?" tanyanya ketus.

"I'm all yours, honey... kau tidak perlu cemburu." Jawab Lisa dengan suara lembut. Nana mendengus kesal. Wanita ini memang selalu tahu bagaimana caranya meluluhkan hatiku. Gumam Nana dalam hati. "Babe?  Apa kau tertidur lagi?" Lisa mengernyitkan dahinya ketika Nana malah terdiam.

"Aku kesal!"

"Kenapa?" Lisa malah terdengar kebingungan.

"Bahkan ketika kau tidak ada disampingku, kau selalu berhasil meluluhkan hatiku walau hanya dengan ucapan." Jawab Nana ketus. Lisa kembali tertawa dibuatnya.

"Aku tidak ingin kekasihku ini cemburu buta disana. Aku milikmu seutuhnya, Tuan Putri. Kau tidak perlu khawatir. Oke?" kata Lisa dengan penuh keyakinan.

"Kenapa begitu romantis, Manoban?" Nana terdengar malu. Lisa pun tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jadi... bagaimana hari ini?"

"Aaahh... aku sangat bahagia!!" jawab Nana dengan riang.

"Wae wae?" Lisa pun ikut penasaran karena ucapan Nana.

"Aku akan menjadi model NONA9ON selama semusim!!" jawab Nana girang.

"Really!!???" Lisa pun ikut senang mendengar berita tersebut.

"Bagian pemasaran mengatakan kalau ternyata selama ini Tuan Kwon Ji Yong mengamati segala hal tentangku. Dan Nyonya Lee Joo Yeon juga mengetahui tentangku. Ia mendukungku untuk menjadi model NONA9ON selama semusim ini." jelas Nana dengan penuh semangat. "Seorang Kwon Ji Yong dan Lee Joo Yeon, chagiyaaaa... seorang Kwon Ji Yong dan Lee Joo Yeon ternyata diam-diam mengamatiku. Aku sungguh tersanjuuuunnggg..." Nana terdengar sangat kegirangan. Lisa pun tertawa lirih. Ia merasa sangat bangga dengan kekasihnya ini.

"Waahhh... congratulations, babe. Akhirnya salah satu mimpimu tercapai..." ucap Lisa dengan penuh kebanggaan. "Aku bangga padamu... kekasihku memang model profesional yang selalu mengagumkan." Lanjut Lisa. Disana, Nana tersipu malu mendengar ucapan Lisa. Ia menarik selimutnya untuk menutupi wajahnya.

STAY Where stories live. Discover now