8. JENNIE & JISOO

9.2K 767 5
                                    

Di malam yang sama.

Kim Jisoo terlihat duduk di meja kerjanya dengan wajah yang tegang. Ia mengerutkan dahinya sambil menatap kearah layar laptop. Sesekali ia memijit pelipisnya dan menghela nafas.

"AAARRRRGGGHHHH!!!!!" Jisoo berteriak sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu kamarnya. Perlahan pintu itu terbuka.

"Noona... kau tidak apa-apa?" terlihat wajah adik laki-lakinya, Kim Han Bin, menengok dari balik pintu.

"I'm fine..." jawab Jisoo asal. Mata Jisoo masih menatap lekat ke layar laptopnya, dan wajahnya terlihat kesal.

"JISOOOO EONNIIIIIII..." terdengar seruan seorang wanita dari belakang Han Bin. Suara wanita itu benar-benar familiar di telinga Jisoo. Ia sampai mendongakkan kepalanya untuk memastikan bahwa tebakannya tepat.

Benar saja... seorang wanita menerobos masuk dan berlari kearah Jisoo. Wanita itu langsung memeluk Jisoo yang terlihat lemas diatas kursi. Tapi, senyuman wanita itu sedikit menghibur dirinya. Senyuman khas seorang Jennie Kim, gummy smile, yang mampu meredakan rasa frustasi Jisoo seketika.

"Kapan kau pulang?" tanya Jisoo sambil balik memeluk Jennie.

"Semalam..." jawab Jennie dengan nada manja. "Kenapa kau terlihat lelah Jisoo eonni?" tanya Jennie yang belum melepaskan pelukannya dari Jisoo.

"Jalan buntu Jennie-ya..." jawab Jisoo lunglai.

"Noona... need something?" Han Bin terlihat berdiri di ambang pintu dengan wajah khawatir. Mendengar pertanyaan Han Bin, Jisoo tersenyum lega. Memiliki adik laki-laki yang begitu perhatian adalah salah satu keberuntungan bagi seorang Kim Jisoo.

"Aku lapar..." jawab Jisoo sambil memanyunkan bibirnya. Han Bin tertawa melihat wajah kakak perempuannya itu.

"Jennie noona... apa kau sudah makan?" tanya Han Bin. Jennie melepas pelukannya dari Jisoo dan menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu, makanlah bersama kami malam ini." lanjut Han Bin dengan senyuman yang manis.

"Ne... gommawo..." Jennie menjawab dengan lantang. Han Bin kembali tersenyum dan langsung keluar dari kamar Jisoo. Jennie pun duduk di atas meja kerja Jisoo dan meletakkan kantong kertas berukuran sedang ke hadapannya. "Coklat terbaik yang pernah dimiliki Paris. Dan ada syal keluaran terbaru CHANEL." Kata Jennie yang kemudian menyilangkan kakinya.

"Waow gommawo Jennie-ya... padahal kau tak perlu repot-repot." Kata Jisoo sambil mengecek isi dalam kantong kertas tersebut. Jennie tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Jennie dan Jisoo sudah saling mengenal sejak kecil. Karena persahabatan appa mereka, mereka pun menjadi dekat dan bersahabat sampai sekarang. Jisoo sendiri sudah menganggap Jennie sebagai adik perempuannya. Karena bagaimanapun juga, umur mereka terpaut jarak 1 tahun. Dan di satu sisi, Jennie senang karena ia merasa memiliki kakak perempuan yang bisa menjadi tempatnya bersandar dan berkeluh kesah.

"Bagaimana tulisanmu eonni?" tanya Jennie sambil memainkan kalender yang terletak diatas meja kerja Jisoo. Jisoo menangkupkan kedua tangannya di pipi. Wajahnya kembali kusut.

"Aku belum menemukan ide lagi." Jawab Jisoo sedih. "Sudah satu minggu ini ceritaku belum ada perkembangan sama sekali." Lanjutnya dengan nada frustasi. Jennie malah tertawa melihat kelakuan Jisoo.

"Bagaimana kalau besok kita ke Wind Flower? Sepertinya kau butuh refreshing." Jennie menyeringai sambil mengangkat kedua alisnya.

"Aaaahhh... tepat sekali!! Aku butuh suara Park Chaeyoung!!!" seru Jisoo bersemangat.

STAY Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ