44. JEJU

6.3K 602 28
                                    

Terhitung dua minggu sudah, Nana meninggalkan Korea. Kedua orangtua Lisa, juga kakak-kakaknya cukup terkejut ketika mendengar kabar kepergian Nana yang tiba-tiba. Tapi, setelah tahu alasan sebenarnya, Jo In Sung dan Go Joon Hee hanya bisa memaklumi dan terus menyemangati anak bungsunya. Yongsun dan Nayeon juga mendukung Lisa agar tetap optimis.

Dan benar saja, setelah UE-E membatalkan kontrak beberapa proyek yang pernah disepakati oleh Nana, saham UE-E hampir terjun bebas. Ditambah lagi dengan munculnya rumor-rumor yang aneh tentang menghilangnya Nana. Investor mulai menegang. Mereka mulai mempertanyakan kinerja Yoo Jin sebagai CEO utama di UE-E. Bahkan sudah ada beberapa investor yang bersiap menarik saham dari UE-E. Sampai akhirnya Kwon Ji Yong memutuskan untuk menanamkan saham sebesar 9,14% di UE-E. Bantuan Ji Yong ini disampaikan secara langsung oleh Joo Yeon. Dan keputusan seorang Ji Yong yang berbanding terbalik dengan sikap investor lainnya ini, malah membuat mereka mengurungkan niat untuk menarik saham mereka. Yoo Jin benar-benar berterimakasih atas bantuan Ji Yong. Nyatanya, Ji Yong berhasil menstabilkan kembali saham milik UE-E

Oleh media, Nana dinyatakan menghilang. Kabar tentang pembatalan kontrak beberapa proyek yang seharusnya dilakukan oleh Nana, membuat media terus mencoba mengendus keberadaannya. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada yang pernah tahu, kenapa Nana yang sering muncul ke publik, tiba-tiba menghilang begitu saja. Akhirnya banyak spekulasi bermunculan. Salah satu spekulasi terkuat adalah, jika hubungan Nana dan Lisa sudah berakhir, dan Nana memutuskan untuk pergi entah kemana. Tapi Lisa memilih untuk bungkam dan tidak memberi komentar. Seluruh pegawai, dan talent-talent yang berada di bawah naungan UE-E pun seolah memiliki kesepakatan bersama untuk tidak memberikan informasi apapun tentang Nana.

"Lisa... kau sudah memegang tiket pesawatnya kan?" tanya Manager Oppa sambil mengubek-ubek tas kecil yang terselempang di pundaknya. Lisa yang sedang memainkan handphonenya hanya mengangkat sebelah tangannya yang memegang tiket pesawat.

Manager Oppa pun kembali berlalu, memastikan seluruh barang bawaan Lisa tak ada yang tertinggal. Lisa sendiri masih berkutat dengan handphonenya.

Sesuai janji Minho, setiap hari, di waktu-waktu tertentu, Minho selalu memberi kabar tentang Nana. Maklum, sesampainya di Jepang, handphone Nana langsung disita. Lisa sempat khawatir mendengar Ayah Nana langsung murka sejadi-jadinya ketika Nana pertama kali tiba di rumahnya di Jepang. Tapi, Minho terus saja mencoba meyakinkan Lisa untuk tidak terlalu khawatir. Selama disana, Minho benar-benar tidak melepaskan pengawasannya dari Nana. Nana memang dikurung dirumahnya. Ia tidak diperbolehkan pergi kemanapun. Hingga selalu Minho lah yang datang ke rumah Nana dan menemaninya seharian di kamar. Bahkan Minho juga bercerita, kadang ia mengajak tunangannya untuk menemani Nana. Setidaknya, Lisa sedikit lega, tahu kalau ada yang menemani kekasihnya disana.

Ketika selesai berbalas pesan dengan Minho, Lisa memasukkan kembali handphonenya ke dalam kantong jaketnya. Ia sudah merasa cukup bersemangat untuk melanjutkan pekerjaannya hari ini. Sekalipun belum bisa mendengar suara atau melihat wajah kekasihnya, tapi, tahu kalau Nana disana baik-baik saja disana dan tetap mendukungnya, itu sudah cukup bagi Lisa. Ia mengedarkan pandangan, dan hanya melihat beberapa timnya yang sudah siap untuk berangkat ke Pulau Jeju.

Hari ini, Lisa dan timnya berangkat ke Pulau Jeju untuk melakukan pemotretan dan wawancara majalah FASCINÉ. Tim FASCINÉ sendiri sudah menunggu disana. Bagaimanapun juga, Lisa tidak dapat menyembunyikan rasa antusiasnya. FASCINÉ adalah majalah fashion internasional yang sangat terkenal. Nama majalah itu mampu bersanding dengan majalah fashion internasional lainnya, seperti Vogue, Dazed, atau Cosmopolitan. Sungguh sebuah kebanggaan tersendiri bagi Lisa, wajah dan hasil wawancaranya akan terpampang di lembaran-lembaran majalah itu.

"Ayo kita berangkat..." Manager Oppa kembali muncul, dan menginstruksikan beberapa orang untuk segera membawa barang-barang mereka.

STAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang