Pattissier

8.8K 789 84
                                    

Seoul, musim gugur 2016.

Suasana Luscious, retoran milik Kim Jinwoo yang sekaligus merupakan Head Chef dari Luscious masih ramai akan pengunjung. Kurang lebih satu jam menuju jam tutup operasional restoran, namun pengunjung terus berdatangan dengan silih berganti. Jinwoo bahkan (terpaksa) sampai harus menolak beberapa pengunjung yang baru datang dengan permohonan maaf mendalam dan meminta mereka untuk datang keesokan hari jika berkenan. Karena jika terus diladeni, ia dan para pekerjanya tak akan bisa beristirahat. Mereka juga punya kehidupan pribadi ngomong-ngomong.

 Mereka juga punya kehidupan pribadi ngomong-ngomong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Jinwoo


"Pastry Chef, bagaimana dengan hidangan penutup meja dua puluh tiga?" Seru seorang waiter yang datang dari arah luar dapur.

Si Pattissier datang dengan sepiring vienetta dan tiramisu yang sudah tersaji cantik, membuat si waiter tersenyum terpesona. Padahal hanya kue. Dan saat si waiter keluar dati area dapur, para chef menghembuskan napas lega seraya bersandar di sisi stationary. Ada yang mulai melepas ikatan apronnya, terjerembab di lantai saking lelahnya, dan menuju wastafel untuk menyegarkan muka dengan air.

Jinwoo masuk setelah beberapa saat lalu meladeni sepasang suami istri paruh baya yang ingin memuji masakan hasil karya para chef-nya. Ia menepuk tangan dua kali ke udara hingga atensi seluruh karyawannya tertuju padanya. Kecuali satu orang di belakang sana.

"Ini hari yang melelahkan, bukan?" Serunya menggema seisi dapur.

Semua yang mendengar bersorak mengiyakan. Bahkan tidak sedikit terdengar seperti sedang mengeluh.

"Kalian telah bekerja keras, terima kasih." Jinwoo menundukkan kepalanya sesaat. "Kalau begitu... akan kutraktir kalian semua bir malam ini!"

Sorak sorai membahana mendengar seruan Sang Head Chef. Beberapa bahkan melempar apron ke udara saking girangnya, lalu menangkap kembali untuk selanjutya balik badan menuju ruang ganti. Bir setelah bekerja keras sungguh perpaduan yang harmonis.

Saat suasana dapur sedikit lengang, Jinwoo akhirnya bisa melihat sosok di belakang sana yang sedikitpun tak terngaruh oleh riuh ramai para teman seprofesi. Sosok itu baru saja membasuh wajah lagi di wastafel, karena Jinwoo sudah melihatnya melakukan itu tadi. Si Pattissier.

"Seokjin?"

"Ya Chef." Jawab Seokjin lantang saat suara atasannya terdengar memanggil. Sudah menjadi kebiasaan dalam hirarki di dapur itu.

"Kau akan ikut kami, kan?"

Seokjin mengulum bibirnya ragu dengan mata tertuju ke manapun di depannya asal tidak pada mata bosnya. Walau ia tahu pasti jawaban apa yang akan diberikannya. Hanya saja rasanya tak sopan berbicara blak-blakan pada sosok yang selalu terlihat bersahaja itu.

"Kau sudah ada janji?" Jinwoo yang tak tahan melihat sikap diam Seokjin akhirnya menyimpulkan sesuai apa yang ada di kepalanya.

Mata Seokjin sontak melirik menatap bos yang sebenarnya sedikit lebih pendek darinya itu. Lalu menjawab lirih, "seseorang sedang menungguku."

MOONCHILD [ Namjin ]Where stories live. Discover now