Invitation

3K 452 35
                                    

Baru pertama kali itu Ken memasuki kamar Ravi. Seperti halnya kemisteriusan yang ia tangkap tiap mendengar nama itu disebut, seperti itu pula-lah kamar Ravi yang Leo bukakan untuknya terlihat.

Dari yang Ken dengar dari Leo, Neo sengaja tak mengunci kamar itu karena beranggapan tak mungkin ada yang akan masuk kesana. Leo sendiri, walau pada kenyataannya telah masuk secara diam-diam dan tak sengaja menemukan hal menarik dari kumpulan catatan Ravi yang akhirnya dipelajarinya, tak pernah sekalipun menggunakan hal tersebut untuk hal yang terbilang nekat. Benar-benar hanya ia gunakan untuk bermain-main dan membuktikan bahwa yang Ravi catat dengan detail dibeberapa perkamen benar adanya. Terdengar kuno memang, tapi memang seperti itulah saudaranya yang satu itu. Yang telah meninggalkannya untuk hal bodoh dengan mengatasnamakan cinta.

.

.

Sekali pintu itu terbuka, Ken dapat langsung mencium bau menyengat yang merangsek masuk dengan teganya dalam penghidunya. Aroma khas ruangan yang sudah sangat lama tak di diami, debu, sarang laba-laba, lalu bau asing yang sedikit Ken kenali.

"Sodium Lauril Ether Sulfate." Guman Leo sembari mendahului masuk lebih dalam. Suara dengusan Ken yang terdengar membuatnya berinisiatif menjelaskan bau yang juga cukup mengganggunya itu, "bahan kimia yang berguna untuk meningkatkan daya ledak." Lanjutnya lalu berbalik demi mendapati Ken yang tengah mengernyit heran setelah mendengar penjelasannya.

"Apa yang Ravi lakukan dengan benda itu?"

Sungguh bukan sesuatu yang Leo harapkan untuk keluar dari mulut Ken. Jika hal itu ditanyakan oleh orang, atau vampir lain, mungkin Leo akan lebih leluasa menjelaskan. Namun bagaimana dengan vampir satu ini, dimana keadaan yang tengah di jalaninya tak berbeda jauh dengan yang pernah Ravi alami. Mungkin hanya terdapat sedikit perbedaan, namun tetap saja hal itu tak membuat Leo mampu berbicara lebih banyak. "Sesuatu yang berbahaya yang jelas, aku harap kau tak bertanya lebih banyak, Ken, karena akupun tak ingin menjabarkan kembali mengenai tragedi yang menimpa Ravi dan Olive."

.

.

Ya, Olive, seorang Omega yang diketahui merupakan adik seorang Alpha werewolf yang menjalin hubungan terlarang dengan Ravi yang seorang vampir. Sedikit penjelasan yang mampu didapat Ken dari Leo, karena ia telah berjanji tak akan lagi mengganggu pria bermata tajam itu dengan segala rasa penasaran dikepala, dan bertekad akan mempelajari catatan Ravi seorang diri tanpa sepengetahuan Neo. Karena jujur saja Leo tak ingin tersangkut jika terjadi hal tak di inginkan menimpa Ken. Yah, ia harus egois untuk masalah yang satu ini karena menyangkut hubungan antara vampir dan werewolf yang hampir satu dekade ini berjalan damai.

Butuh waktu tak kurang dari seminggu untuk Ken mempelajari catatan Ravi, lalu pergi setidaknya ke kota terdekat seperti Lancaster untuk menguji kemampuannya.

Sekalipun berjalan damai, Smethport tak pernah sepi dari para werewolf yang berpatroli disana sini untuk sekedar berjaga-jaga. Dibanding para opsir berlencana, para werewolf lebih mampu di andalkan dalam setidaknya menjaga keamanan Smethport dari perampok bank, jambret, bahkan lelaki mabuk yang mengganggu ketentraman warga. Itulah sebabnya pula Ken lebih memilih keluar Smethport untuk menguji kemampuan barunya.

.

.

Pergi ke Lancaster yang terletak di South Central Pennsylvania dan merupakan salah satu kota pedalaman tertua di Amerika Serikat dirasa cukup tepat bagi Ken. Tak sulit mencari seseorang untuk dijadikannya kelinci percobaan, karena Ken lansung mendapatkannya satu saat menyusuri trotoar disalah satu sudut Lancester.

MOONCHILD [ Namjin ]Where stories live. Discover now