Old Friend

2.4K 442 40
                                    

Langit sudah dirundung kelabu semenjak pagi, namun tak satupun tetes air hujan membasahi tanah. Hingga siang ini, selama itulah Seokjin sesekali mengintip keluar jendela tokonya. Mulai bersiap dengan hujan yang mungkin akan membuat mobilitas kerja bersama teman-temannya berkurang. Yah, setidaknya ada sedikit waktu istirahat bagi mereka.

Namun nyatanya tidak. Ini hampir sore, dan kondisi jalanan masih kering. Bau khas hujanpun tak jua dijumpanya. Mungkin Seokjin sedikit lupa jika Smethport memang selalu seperti itu.

Atau akan ada hal lain yang membuat awan enggan minggat dan menampakkan matahari dibaliknya?

Entahlah.

Mino tengah membersihkan halaman toko dan terlihat menegur seorang anak laki-laki yang hanya diam didekat tiang lampu jalan, Jungkook masih sibuk membuat dekorasi kue ulang tahun yang dipesan seorang ibu untuk anaknya, Jihoon sedang membuatkan pesanan café latte untuk seorang wanita yang belum lama datang, sementara Seokjin tengah membantu membungkus dua potong strawberry short cake untuk seorang gadis kecil saat didengarnya deru mobil yang akhirnya berhenti tepat didepan toko kuenya.

"Tapi aku hanya pesan satu." Seru gadis itu saat menerima dua kotak kue yang Seokjin sodorkan. Wajahnya perlahan meragu sembari merogoh saku dan mengeluarkan selembar uang yang hanya cukup untuk membayar sepotong kue. Takut jikalau Seokjin salah mendengar jumlah pesanannya tadi.

Tawa renyah Seokjin terdengar tak lama setelah melihat wajah si gadis kecil yang memelas kebingungan, membuat yang bersangkutan mendongak keheranan dengan kepala yang dimiringkan. Membuatnya tampak lucu. Lalu dengan satu tangannya, Seokjin menggusak pelan kumpulan surai kemerahan milik si gadis. Menenangkannya dengan senyum teduh yang berimbas pada wajah si gadis yang perlahan berubah merona. Kagum.

"Ini gratis. Kau tidak bisa berbagi dengan saudaramu jika hanya membeli satu, kan?" Jelas Seokjin lantas kembali mendorong dua kotak kue yang sempat terabaikan, dan menerima uang yang dibawa gadis kecil itu.

Binar menyenangkan terbit dimata si gadis yang lantas berterima kasih dengan lantang dan riang hingga wanita yang tengah menunggu pesanannya datang tadi tak ayal dibuatnya tersenyum, lalu melangkah dengan gembira melintasi pintu keluar yang sengaja dibuka Mino demi membantu karena tangan yang penuh kotak kue. Gadis kecil itu lalu menghampiri saudaranya yang telah menunggu sembari bersandar pada tiang lampu jalan, menceritakan apa terjadi padanya didalam toko, dan tertawa kegirangan bersama setelahnya. Ia menyodorkan satu kotak pada saudaranya, lantas berjalan sambil berpegangan tangan menjauh dari toko. Dari Mino yang hanya bisa menggeleng dengan sudut-sudut bibir yang menekuk keatas, dan dari Seokjin yang termangu sesaat sebelum akhirnya menghembuskan napas lega. "Bukankah berbagi itu menyenangkan?" Tanyanya sembari menoleh pada Jihoon disebelahnya.

"Tentu saja." Jawab Jihoon lalu menepuk bahu Seokjin bangga.

Mino hendak memasuki toko saat dilihatnya seorang pria keluar dari mobil yang belum lama menepi tadi. Pria dengan wajah Asia. Dan dari gerak geriknya, Mino memperkirakan bahwa pria itu hendak memasuki toko, jadi ia menahan pintu supaya pria itu dapat masuk dengan lebih mudah.

"Seokjin."

Seokjin tadinya hendak kembali kedapur dan membantu Jungkook saat rungunya mendengar namanya disebut. Suara yang tak asing ditelinganya, namun tak pernah didengarnya disini, di Smethport.

Seokjin menoleh ke arah suara berasal, lalu melangkah antusias dengan wajah yang berhias senyum lebar. "Jimin!"

.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MOONCHILD [ Namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang