Peculiarity

3.3K 564 62
                                    

Rumah yang Seokjin, Jihoon serta Mino tempati berjarak kurang lebih dua kilo meter dari toko mereka yang diberi nama Hopyes, memiliki arti 'gula-gula' dalam Bahasa Belanda.

Mengambil sebuah kata dalam bahasa Belanda bukannya tanpa alasan. Smethport sendiri di dirikan pada tahun 1807 oleh investor tanah Belanda yang sedang mensurvei lahan yang mereka beli dari Persemakmuran Pennsylvania, dan dinamai demikian untuk menghormati keluarga perbankan Belanda, De Smeth yang membiayai investasi tanah disana.

Jam sembilan tepat Hopyes akan buka, namun ketiganya harus melakukan banyak hal sejak jam enam pagi, jadi hampir dua belas jam mereka berdekam didalamnya. Keadaan Hopyes tidaklah monoton tiap harinya. Mino yang sangat ramah senang mengajak pelanggan yang datang berbincang-bincang, terlebih jika yang dihadapinya adalah orang-orang paruh baya, sedangkan Jihoon yang tak secerewet Mino cukup menenangkan hati kaula muda dengan senyum teduh yang dimilikinya, dan Seokjin yang paling jarang bercengkrama lantaran tugas yang lebih sering mengharuskannya mendekam didapur tak menyiakan kesempatan untuk memberikan sepotong coklat yang dibuatnya secara gratis jika bertemu dengan anak-anak yang telah di izinkan orang tuanya dengan syarat harus sikat gigi sesampainya dirumah. Namun tak bisa dipungkiri bahwa ketiganya sering merasa kelalahan dan akhirnya memutuskan menjadikan hari minggu sebagai hari libur sekaligus tutupnya toko.

Seperti yang saat ini dilakukan ketiganya. Seokjin masih sibuk mengolesi roti bakarnya dengan selai, Jihoon sudah berpindah tempat keruang tengah untuk menyaksikan siaran ulang American Football yang belum sempat di tontonnya, dan Mino memilih masuk kamar dan melakukan perawatan wajah setelah menawarkan Seokjin beberapa masker wajah yang dimilikinya saat suara bel rumah berbunyi dan membuat ketiganya rela mengesampingkan urusan masing-masing dan bergegas menuju pintu depan. Bukan apa-apa, karena belum pernah ada yang berkunjung kerumah mereka terlebih dihari minggu, dimana kebanyakan orang memilih berdiam dirumah, atau pergi bersama anggota keluarga.

Ketiganya bukannya tak akrab dengan warga sekitar, hanya saja satu sama lain telah mengerti bahwa mereka memiliki kesibukan, dan selama ini hanya sekedar menyapa atau mengobrol singkat ketika tak sengaja bertemu diluar rumah. Tapi... siapa kira-kira yang datang?

.

.

.

.

Ken masih memperhatikan mimik wajah tiap orang yang kini bergiri tegak dihadapannya. Sebuah tawa gusar ia keluarkan demi mengusir keheningan yang menyerbunya disana.

Seorang alpha dari pack para serigala dan pimpinannya terus menatap meminta penjelasan. Dan Ken tahu pasti apa yang akan dibicarakan.

Neo telah memperingatinya untuk tak sembarangan keluar terlebih sampai bertemu werewolf yang diketahui bernama Ray entah karena alasan apa. Dan Ken tahu bahwa Freddy-lah yang telah membuat Neo mengatakan hal itu padanya.

Neo pasti beralasan bahwa hal itu demi kedamaian kedua kubu untuk tetap menjaga ketenangan di Smethport. Namun baginya itu bukanlah hal masuk akal mengenai mengapa ia harus menghindari si Ray itu. Terlebih ia tak akan senekat itu mencari masalah dengan Ray. Dan hal itu membuat pikirannya kembali pada hari kemarin dimana ia bertemu serigala itu saat tengah mengintai Seokjin dari dekat. Ya, cukup nekat memang. Dan Ray datang seperti seorang pahlawan kesiangan dimana Ken tak memiliki niat apapun saat itu selain menyaksikan Seokjin mondar-mandir didalam toko. Dan Ray akhirnya tahu bahwa ia sama sekali tak sedang menargetkan Seokjin sebagai mangsa berikutnya. Ray tahu Ken menyimpan ketertarikan pada Seokjin yang ia tak tahu sudah sejauh mana.

Ken hampir bersitegang dengan Ray saat itu karena pria itu terus menyuruhnya sadar diri akan posisinya yang tak mungkin bisa berdekatan dengan Seokjin. Dan Ray kembali menekankan pada Ken bahwa bisa saja status Seokjin suatu saat nanti berganti menjadi santapannya. Dan sebelum hal itu terjadi, Ray telah mengultimatumnya bahwa ia tak akan segan menancapkan tiap kuku serigalanya pada tubuh pucat Ken jika berani-berani menggores kulit pemuda itu barang seujung kuku-pun.

MOONCHILD [ Namjin ]Where stories live. Discover now