The Werewolf

3K 554 95
                                    

"RAYMOND, APA YANG KAU LAKUKAN!" Seru Seokjin sembari memegangi sabuk pengaman dengan erat. Matanya ikut terpejam rapat demi menghindari kencangnya hembusan angin dari mobil berkap terbuka yang terus menerpa bagai menampar keras wajahnya. Ia tak tahu apa tujuan pria itu menyeretnya keluar dari bioskop dan membuatnya ikut melaju membelah jalanan Smethport alih-alih menjawab pertanyaan yang ia ajukan sebelumnya. Seokjin bahkan beberapa kali melenguh merasakan lajunya mobil yang tengah Ray kendarai. Ia makin dibuat bergidik hebat saat matanya sempat mengintip jarum spedo meter yang telah melewati angka delapan puluh, dan mulai memasrahkan nasib yang tengah tidak pasti menunggunya.

Disisi lain, Ray yang tetap terlihat tenang walau sesekali melirik kesamping demi melihat keadaan mate yang wajahnya terlihat memerah lantaran angin dingin yang menampar keras hanya mampu tertawa tanpa suara melihat bagaimana menggemaskannya Seokjin saat ketakutan seperti itu, walau tak bisa dipungkiri ia mulai kasihan pada pemuda itu.

Seokjin merasakan bahwa mobil yang ditumpanginya mulai melambat. Ia lantas membuka matanya perlahan dan melihat keadaan sekeliling. Ia menjulurkan kepala keluar, dan pemandangan yang dilihatnya tidaklah terlihat seperti Smethport yang sebelumnya ia kenal.

Seokjin dapat melihat bahwa hari mulai gelap lantaran mentari yang lebih memilih kembali pada peraduannya, dan itu mulai membuatnya takut pada kenyataan bahwa ia tengah berdua saja dengan pria yang tak jelas apa maunya ini.

Seokjin menoleh cepat pada Ray, "mau kau bawa kemana aku, Raymond?" Jujur saja Seokjin mulai takut pada pria itu. Ajakan kencan mendadak, kedatangan pria itu kerumahnya yang juga mendadak, dan Seokjin tak lupa saat Ray sempat mengendus lehernya kala mereka berbicara di bioskop tadi, lalu kata-kata aneh yang Ray ucapkan. Persetan dengan wajahnya yang mirip Namjoon, Seokjin benar-benar merasa tengah berhadapan dengan seorang maniak sekarang. Dan ia sungguh ketakutan.

Ray melirik Seokjin sesaat. Tiba-tiba ia teringat pada ucapan Freddy padanya dulu, bahwa ia tak akan mampu merasakan apapun yang mate rasakan sebelum ia mengklaim mate-nya. Hubungan mereka tak akan sekuat itu. Tapi, Ray benar-benar mampu merasakan apa yang tengah Seokjin rasakan kini. Pemuda itu sedang takut padanya, dan Ray tak suka itu. Ada apa dengan keadaannya yang anomali itu? Freddy tak mungkin berbohong mengenai hal itu.

Seokjin masih memperhatikan jalanan saat tanpa sengaja ia melihat kumpulan tulisan disebuah marka jalan, Hutan Nasional Allegheny? Apakah Ray akan membawanya kesana? Lalu adrenalin dalam dirinya spontan terpompa. Apa yang mau Ray lakukan didalam hutan padanya?

Seokjin kembali menoleh dengan gusar. Bibirnya sudah bergetar ingin menanyakan kembali kemana pria itu akan membawanya, walau Seokjin hampir tahu jawabannnya. Namun tak satupun kumpulan kosakata yang mampu di keluarkannya.

Dan benar saja, mobil itu memasuki kawasan Hutan Nasional Allegheny, dan disana begitu sepi, juga gelap.

Dan benar saja, mobil itu memasuki kawasan Hutan Nasional Allegheny, dan disana begitu sepi, juga gelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ray mematikan mesin mobilnya saat ia telah memarkir ditempat yang dirasanya tepat. Ia lantas beralih pada Seokjin yang terlihat gemetar disebelahnya. Tangannya memcoba meraih pemuda itu, namun Seokjin lebih cepat berkelit. Pemuda itu tak mau Ray menyentuhnya, karena diri Seokjin telah diliputi gentar yang teramat sangat.

MOONCHILD [ Namjin ]Where stories live. Discover now