New Werewolf

1.3K 190 14
                                    

Sebuah ledakan berkekuatan sedang telah berhasil menggetarkan gedung hingga langit-langit yang semula bersih dan berhiaskan beberapa lampu gantung cantik bergoyang hingga hampir jatuh serta mengeluarkan serpihan abu yang kemudian mengotori kepala dan pakaian para pria yang tubuhnya terlempar akibat reaksi dari ledakan hingga menghantam dinding dan apapun yang membuat mereka tertahan di tempat itu. Tubuh Namjoon bahkan membentur sebuah vas besar hingga benda itu terbanting jatuh ke arahnya dan pecah tepat di atas tubuhnya.

Kepulan asap masih menyelimuti area, dan pandangannya nampak keruh kala Ravi mulai bangkit usai tubuhnya terbanting akibat Olive yang maju menerjang dirinya. Lantas dilihatnya wanita itu yang kini terbatuk di sebelah, lalu bergegas mengulurkan tangan untuk meraih tubuh kekasihnya seraya berbisik, "ayo pergi."

Olive sendiri hampir tak dapat melihat sekitarnya karena kepulan debu yang menghalangi penglihatan, dan hanya mampu bergeming saat mendengar komando Ravi beserta tangan besar pria itu yang sigap melingkari pinggang lalu mengangkat tubuhnya dengan begitu mudah, dan ia mulai berasumsi bahwa Ravi melempar bom berkekuatan sedang itu hanya sebagai pengalih supaya keduanya dapat mencuri kesempatan agar dapat melarikan diri dari sana.

"Sebagai mahluk yang tercipta dengan kemampuan melebihi manusia, rasanya kalian melupakan beberapa hal..."

Ravi yang mulai melangkah dengan tubuh Olive dalam genggaman hanya bisa terpaku sesaat kala suara Sang Alpha werewolf mengusik rungunya dari balik punggung. Kepalanya lantas berputar demi mendapati siluet Freddy yang telah berdiri tegak di dalam kabut yang mulai menipis beserta sepasang netra yang menatap nyalang dengan pendar kemerahan yang mampu menembus kepulan asap di depan wajah, dan tak membiarkan ribuan partikel berukuran super kecil itu menghalangi pria itu untuk kembali berujar, "sepertinya kau takkan mendengarkanku lagi, Olive?"

Yang bersangkutan sontak merasakan nyeri di ulu hati kala namanya disebut, dan pupil yang bergetar akibat sesak yang mulai merambati sekujur tubuh, menipiskan koordinasi sel-sel dalam raga yang tak sekokoh sebelumnya.

"Kita memiliki darah serigala yang sama, ingat? Pikirmu bisa melarikan diri dariku? Lakukanlah dan mari lihat seberapa jauh aku bisa menemukan kalian untuk kucabik lalu membakarnya di atas nyala api sampai kalian menyesal telah berususan dengan seorang Alpha." Tak ada sedikitpun gentar dalam tiap kosakata yang Freddy ucapkan. Rasa kasihnya pada Olive seakan menguap jauh kala wanita itu menjatuhkannya dan berpaling pada seorang vampir di depan sana. Tak ada cinta yang tersisa untuk seorang adik yang terus membangkang, dan menghabisi yang bersangkutan bagi Freddy terasa sangat baik dibanding harus melihat adiknya menjalin hubungan dengan musuh alami kaum mereka, dan ia takkan menolak untuk berjibaku dengan adik sendiri jika hal itu menyangkut aturan-aturan dalam pack yang seharusnya dipegang teguh.

Mendengar ujaran penuh ancaman dari Alpha di depannya tak lantas membuat Ravi bergidik ngeri dan berinisiatif untuk mengalah demi kemaslahatan bersama. Dirinya terlalu egois jikalau hal itu berkaitan dengan perasaannya, karena tak ada hal lain yang ia inginkan kali ini selain Olive di sisinya, dan seorang Alpha werewolf takkan pernah menjadi sebuah penghalang berarti untuknya.

Tangannya yang bebas lantas kembali merogoh saku celana untuk mengeluarkan remot yang tadi ia gunakan untuk membuat ledakan pertama. Hendak ia tekan salah salah satu tombol dalam remot, namun tangan Olive terjulur dan menggenggam miliknya hingga perhatiannya teralihkan.

"Ravi please, jangan lakukan apapun padanya. Dia kakakku." Pinta Olive dengan lirih, berharap kekasihnya tak lagi melemparkan bom atau sejenisnya ke depan sana.

"Ini tidak akan melukainya, sayang." Dan bersamaan dengan itu, sebuah bom yang sudah Ravi siapkan di dalam kamar di mana terdapat mayat wanita yang tadi ia bunuh meledak dengan bantuan detonator pemicu hingga meninggalkan lubang menganga di sisi luar yang sebelumnya memiliki jendela, mengakibatkan pecahan kaca serta dinding yang retak berhamburan ke luar gedung.

Ravi bergegas kembali melangkah dengan kekuatannya bersama tubuh Olive yang kini beralih posisi berada dalam gendongannya, namun Sang Alpha yang mulai terbiasa dengan situasi nampaknya tak merasa terganggu dan bergerak dengan kecepatan serigalanya hingga mampu menyusul serta meraih jaket adiknya untuk ia lempar hingga yang bersangkutan terlempar ke arah berlawanan bersama kekasih vampir wanita itu.

Dua orang werewolf yang sedari tadi mengamati lantas bergerak dan mengepung keduanya, membuat formasi hingga Freddy berada di tengahnya.

Olive menekan dadanya yang terasa sesak akibat terlempar karena kekuatan kakaknya yang rasanya telah meretakkan beberapa tulang rusuk hingga ia kesulitan berdiri. Namun rasanya tak begitu dengan Ravi yang segera berdiri walau dengan sedikit upaya. Pria itu tak lagi tampak berusaha akan kembali meraih kekasihnya seperti yang tadi ia lakukan, melainkan berdiri seakan siap melayani tiga werewolf yang tampak begitu membencinya di depan sana.

"Rasanya aku benar-benar tak punya pilihan lain, huh?" Ia lantas membuka zipper rompi yang dikenakannya hingga memperlihatkan lapisan tebal di baliknya laksana pemberitahu bahwa ia tak akan lagi bermain-main kini, dan akan mempertaruhkan segalanya termasuk nyawanya sendiri.

"Kalian pergilah dari sini!" Sentak Freddy pada dua Beta-nya yang spontan menatapnya ragu tanpa beralih ke manapun saat melihat kabel-kabel yang tersusun cukup rumit di balik rompi vampir itu. "Kubilang pergi!" Serunya lagi dengan suaranya yang telah bercampur dengan serigala dalam raga yang rasanya akan menampakkan diri. Dan para Beta itu tak mampu lagi berdalih untuk tetap berada di sana saat perintah Alpha mereka terdengar tak dapat lagi diganggu gugat.

Pandangan Freddy mengikuti dua Beta-nya demi memastikan mereka benar-benar keluar dari tempat itu, lalu bersiap untuk menampakkan wujud serigalanya dan bertarung dengan Ravi yang masih menunggu di depan sana. Tapi sebelum hal itu terjadi, Freddy dibuat terkesiap kala dari balik tubuhnya ia merasakan geraman familiar dari orang asing yang tadi ditemuinya. Ia kemudian menoleh dengan ragu dan mendapati pemuda itu meringkuk seperti menahan sakit dengan bulu-bulu yang tumbuh dengan jarang menembus kulit hingga merobek sebagian pakaian yang pemuda itu kenakan karena raga yang tampak membesar dari sebelumnya.

Kelopak mata Freddy semakin melebar saat dilihatnya pemuda itu nampak berusaha untuk berdiri. Namun berkali dicoba, berkali pula pemuda yang separuh sosoknya hampir menyerupai serigala itu kembali terhampar di lantai laksana dua kutub magnet yang saling berlainan dan sulit untuk saling menjauhkan diri. Dan hal itu sungguh mengalihkan atensi sepenuhnya dari sosok vampir yang tengah ia hadapi. Sampai suara tombol yang baru saja ditekan segera mencuri fokus yang teralihkan kembali pada sang musuh.

Ravi tidak main-main kini. Seringainya terbit begitu penghitung mundur untuk seluruh bom yang terpasang di tubuhnya menyala dan hanya perlu menunggu sekian detik sampai benda itu meledakkan tempat itu bersama Sang Alpha yang kini membelalak panik. Membuta akan hidup kekasih yang masih telentang menahan sakit dan bersusah payah mencegahnya bertindak lebih nekat. Percuma.

Sepersekian detik menuju ledakan yang tak dapat dihindarkan, benda itu... tidak, orang itu, serigala itu melesat dengan sangat cepat untuk meraih tubuh Freddy dan membawa pria itu ke arah berlawanan dari dahsyatnya kobaran api yang mulai menyelubungi mereka. Merubah gedung hotel yang semula megah menjadi arena yang penuh akan api, debu, dan asap hitam yang mulai membumbung tinggi ke langit.

Suara tawa Ravi membahana bersama jeritannya kala tubuhnya tenggelam dalam jilatan lidah api yang tampak menelannya dan hendak memusnahkan ia hingga sekecil debupun tak dapat menandingi. Melenyapkan gimik angkuh yang pria itu tampakkan sebelumnya.

Freddy tak mampu menyelamatkan adik perempuannya, sementara ia sendiri hampir mati jika serigala itu tidak berinisiatif menghalangi tubuhnya dari kobaran api yang justru membakar tubuh bagian belakang werewolf itu.

.

.

.
To Be Continued.

19 april 2020.

MOONCHILD [ Namjin ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن