Hamlin Lake Park

2.1K 409 92
                                    

Dominasi warna jingga serta kemerahan telah memenuhi langit saat Seokjin turun dari mobil Ray setelah pria itu memarkirnya tepat di depan sebuah pondok, dan pemandangan yang terpampang indah itu sangat sempurna jika dijadikan sebagai penggambaran ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dominasi warna jingga serta kemerahan telah memenuhi langit saat Seokjin turun dari mobil Ray setelah pria itu memarkirnya tepat di depan sebuah pondok, dan pemandangan yang terpampang indah itu sangat sempurna jika dijadikan sebagai penggambaran kencan yang cukup romantis, serta disuguhi suara hewan-hewan malam yang seolah menjadi pendendang di tengah suasana yang cukup sunyi itu. Seokjin seolah tersihir akan pesona yang membentang luas dan terpantul tepat di permukaan danau Hamlin, hingga hampir melupakan mengenai bagaimana Ray masuk ke tokonya dengan seenak hati sembari menggamit pergelangan tangannya lalu berteriak dengan seenaknya bahwa pria itu akan membawa Seokjin pergi untuk berkencan.

Toko belum sepenuhnya bersih walau Mino serta Jihoon telah berganti pakaian, dan Jungkook berinisiatif untuk membuatkan Ray secangkir café latte seperti yang pernah Jihoon ajarkan pada pattissier berotot itu sebelum ini. Entah apa yang ada di pikiran Jungkook hingga pemuda itu bersedia menyediakan tenaganya untuk Ray.

Jungkook mendudukkan dirinya tepat di hadapan Ray usai mengantarkan secangkir café latte pada pria itu, lalu menatap Ray penuh minat sembari menatapi bagaimana maskulinnya Ray saat minum dari cangkir yang ia beri.

"Kau ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Ray usai menyeruput minumannya dan menyeka bekas yang menempel di ujung bibir dengan ibu jari. Sejujurnya ia sedikit terganggu dengan kehadiran pemuda yang tiba-tiba berdiam di depannya dan menatapnya tanpa berkedip dengan mata bulat yang sebenarnya terlihat lucu.

Jungkook mengerjap, lalu mengibaskan kedua tangannya demi memberi penjelasan bahwa ia tak memiliki maksud tertentu. "Aku hanya suka melihat hubungan kalian."

Kini Ray dibuat mengerjap pula. "Maksudmu hubunganku dan Seokjin?" Tanya Ray berusaha memastikan. Memangnya bagaimana pemuda itu melihat mereka? Ray ingat betul bahwa ia dan pemuda di depannya itu bahkan baru sekali atau dua kali ini bertemu.

Jungkook mengangguk antusias, lalu memutar kepalanya untuk melihat Seokjin yang tengah membantu Mino membereskan gelas-gelas untuk disimpan di dalam lemari supaya tak berdebu, dan Jihoon yang sedang membersihkan beberapa ornamen Hopyes sebelum akhirnya kembali menoleh pada Ray. "Aku melihat sifat kalian yang bertentangan, tapi entah mengapa terasa begitu pas."

Ray menggedikkan bahunya jumawa. Tentu saja. Itu karena mareka adalah mate. Mereka akan cocok bagaimanapun caranya.

"Sepertinya kau suka memperhatikan orang..." Ucapan Ray menggantung karena ia tak tahu nama pemuda bertubuh tegap ini.

Dan Jungkook mengerti arti dari ekspresi gamang Ray hingga sigap bersuara untuk memperkenalkan diri, "Jungkook. Namaku Jeon Jung-kook."

Ray mengernyit, "kenapa?" Tanyanya demi melanjutkan topik yang sempat terhenti.

Kali ini Jungkook yang menghedikkan bahunya. "Entahlah. Aku melihat Seokjin hyung sebagai seseorang yang sangat memesona. Ia tak banyak bicara dan sering menyendiri. Tapi sejak aku melihatmu berada di sekelilingnya, aku jadi bisa melihat sisi lain Seokjin hyung yang ternyata bisa berteriak dan beberapa kali terlihat seperti akan mengumpat, walau tak sampai terucap."

MOONCHILD [ Namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang