Winter

2.7K 485 64
                                    

Seokjin telah berselancar cukup lama di laman-laman internet untuk sedikit mengenal Smethport sebelum ia memutuskan menerima tawaran Dongwook dan pindah ke kota itu untuk memulai kiprahnya sebagai seorang pattissier di negri Paman Sam itu. Dan salah satu yang paling di antisipasinya adalah mengenai Smethport sebagai tempat yang memiliki suhu terdingin yang pernah tercatat di Pennsylvania, dan menjadi salah satu kota terdingin di Amerika Serikat. Saat musim dingin, Smethport bahkan pernah mengalami penurunan suhu drastis, dan titik terendah yang pernah dicapai adalah minus 42 derajat.

Seokjin telah mendengar beberapa kali dibeberapa berita perihal musim dingin ekstrim yang acap kali menimpa Amerika Serikat. Fenomena polar vortex, badai salju yang mampu melumpuhkan seluruh mobilitas masayarakat Amerika, juga yang paling mengerikan untuknya kala tahu jika ait terjun Niagara sekalipun dapat membeku saat suhu dingin ekstrim menerpa.

Sejak beberapa tahun silam, Seokjin tak tahu persisnya mengapa, tapi ia merasa sistem imun-nya bekerja dengan sangat baik bahkan ketika musim dingin melanda. Yang di ingatnya hanyalah hal itu terjadi setelah ia dan Namjoon memutuskan untuk tinggal bersama, dan beranggapan bahwa kehangatan yang Namjoon sering tebar dalam hubungan mereka membuatnya menghangat pula. Sekalipun setelah Namjoon tak lagi disisinya, Seokjin tak pernah kehilangan kehangatan itu, seolah Namjoon terus menyelimutinya entah dari mana. Itu pula-lah yang membuatnya begitu sulit melupakan Namjoon dan terus bertahan hingga mengorbankan jati diri yang semula periang menjadi pemurung.

.

.

Seokjin tak pernah begitu kesulitan menyiapkan diri untuk menghadapi musim dingin. Tapi mengetahui Smethport bisa saja lebih dingin dari bayangannya, itu membuatnya tak bisa begitu saja mengabaikan, terlebih kini memang menjelang musim dingin. Setidaknya perlengkapan yang ia miliki haruslah dua kali lipat dari yang biasa dimilikinya di Korea. Entah dengan Jihoon dan Mino yang sudah terbiasa tinggal di Smethport, mungkin keduanya telah membiasakan diri menghadapi musim dingin yang cukup berat. Lalu bagaimana dengan Jungkook? Seokjin rasanya perlu memberikan sedikit nasihat pada pemuda lucu itu sebelum ia menghabiskan persediaan pangan dengan alasan butuh banyak asupan demi menghadapi musim dingin ekstrim Amerika.

Memikirkan mengenai dingin, Seokjin jadi teringat pada Ken. Pria itu benar-benar hanya memakai pakaian kasual saat bertemu tempo hari, padahal hawa Smethport di musim gugur sekalipun terbilang sangat dingin bagi orang awam, dan pria beriris hijau itu sama sekali tak terlihat mengigil dan berusaha menghangatkan tubuhnya, bahkan Ken masih berbicara dengan intonasi yang terdengar normal tanpa terlihat menggigil sedikitpun. Berbeda dengan Ray, pria itu mungkin hanya butuh berubah menjadi serigala besar dan ia akan menghangat total dengan kumpulan bulu lebat ditubuhnya.

Ah, Ray... seketika Seokjin mengingat hal yang menimpa keduanya terakhir kali. Andai saja Seokjin mampu menganggap kehadiran Ray sebagai pengganti Namjoon dengan mudah terlebih dengan kemiripan yang keduanya miliki, Seokjin mungkin setidaknya bisa bertingkah sebagai seorang teman pada pria itu.

Namun nyatanya tidak.

Setelah tahu bahwa Raymond adalah seorang werewolf, bagaimana bisa ia tetap menganggapnya sebagai Namjoon. Namjoon-nya yang tampan, yang selalu memberinya kebahagiaan mengesampingkan dirinya sendiri.

"Asal kau bahagia, aku tak butuh apapun lagi, Jinseok."

Yah, Namjoon selalu seperti itu. Dan demi mengimbangi semua yang telah Namjoon lakukan dan berikan, Seokjin bahkan tak segan melakukan hal diluar kebiasaannya demi bisa membalas kebaikan dan pengorbanan Namjoon-nya.

Sebuah contoh kala Namjoon tiba-tiba menginginkan keduanya untuk pergi mendaki gunung karena Namjoon yang memang senang mengagumi pemandangan alam yang membentang luas, Seokjin sampai rela berlelah, berpeluh, dan hampir kehabisan napas demi menemani Namjoon mendaki. Padahal Seokjin bukanlah tipe lelaki yang senang melakukan kegiatan fisik yang banyak menguras tenaga, kecuali olahraga dan... ekhem, bercinta tentu saja. Dan semua payah yang mendera terbayar kala mereka sampai dipuncak dan Seokjin dapat melihat binar indah dari mata Namjoon kala mengagumi hamparan titik hijau yang membentang didepan mata, plus lesung pipi yang selalu menjadi favoritnya, lalu mendapat ciuman sebagai hadiah karena telah bersedia menemani.

MOONCHILD [ Namjin ]Where stories live. Discover now