3. Kesalahan

21.5K 3.5K 685
                                    

Keadaan benar-benar menegangkan sesaat setelah Lee Jeno mengeluarkan kata-kata itu. Ia sungguh dingin. Aku sampai merinding dibuatnya. Bahkan Renjun saja sempat diam beberapa saat sebelum menjawab perkataannya.

"Ah, Maksudnya acara ini? Tentu saja menarik?" Renjun tersenyum.

"Iya, menarik.." kata beberapa orang di sana.

"Lihat, tingkahmu itu yang menarik." Jeno melirik Renjun dengan ujung matanya.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti kau bicara apa." Aku bisa melihat Renjun yang tampak sedang menutupi kegugupannya.

"Iya, pasti begitu ya."

"Eh?"

Aku dan semua orang di sana terkejut saat melihat Renjun yang meneteskan air matanya.

"Renjun! Kau tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa? Ini tisu."

Renjun mengusap air mata yang turun membasahi pipinya, "Maaf, aku agak kaget."

"Lee Jeno! Kau ini kenapa cari masalah sih?"

"Aku... Kalau ada hal yang tidak kusadari membuatmu marah, aku minta maaf, Jeno." Renjun berbicara sambil masih mengusap air matanya.

"Tidak kau sadari?" Jeno tersenyum remeh.

"Jeno." ujarku setelah mencoba memberanikan diri, "Kau pasti salah paham ya?"

Jeno menatapku tanpa mengatakan apa-apa selama beberapa detik. Keadaan ini amatlah canggung. Aku tidak tahu harus berbuat apa.

"Kau bodoh ya?" Perkataan Lee Jeno itu ditujukan untukku setelah detik-detik keheningan menyelimuti kami.

"Jeno, mau sampai kapan di sini? Meja kita jadi sepi." Tiba-tiba seorang wanita berjalan menghampiri meja kami dan ia terdiam saat menyadari suasana di meja kami yang terasa salah.

BRAK

"Keterlaluan!" Kak Jongdae berdiri setelah memukul meja.

"Apa yang kau lakukan pada anak tidak bersalah, bajingan?!"

"Jongdae! Mengapa kasar seperti itu? Cepat duduk!" sela senior Amber.

"Bagaimana tidak bicara kasar?! Kau masih bisa membela dia di situasi seperti ini?"

"Apanya yang membela?! Maksudku jangan kasar pada adik kelas!"

"Dasar!" Kak Jongdae memukul meja untuk yang kedua kalinya.

"Jangan berkelahi!"

Ya. Kalimat itu keluar dari mulut Renjun.

"Semuanya salahku. Sepertinya aku terus melakukan kesalahan." Renjun menangis tersedu-sedu, "Maaf ya aku menghancurkan suasana. Aku akan pergi."

"Kau bicara apa? Kau tidak salah." Senior Amber menahan Renjun agar tidak pergi.

"Renjun, jangan menangis."

"Dan kau, Jeno! Cepat minta maaf!"

"Minta maaf! Kau sudah membuat laki-laki kecil ini menangis. Tidak tahu malu."

Jeno membuka mulutnya, tetapi bukan untuk mengeluarkan permintan maaf, melainkan sesuatu yang semakin membuat keadaan menjadi salah.

"Renjun, pertunjukanmu boleh juga."

"Bajingan gila!" Teriak Kak Jongdae ke arah Jeno yang melangkah pergi diikuti oleh wanita yang tadi baru saja datang.

"Apa yang ada di pikiran anak itu? Tidak tahu sopan santun!"

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang