10. Kemarahan pada Pertanyaan

14.6K 2.6K 271
                                    

"Oh." Jaemin bangkit berdiri dan berjalan melewati penolongnya sambil menunduk, "Te, terima kasih."

"Hoi."

Jaemin menoleh untuk melihat apa yang hendak dilakukan sang penolong. Beberapa saat kemudian, ketiga laki-laki yang mengganggunya sudah terkurung di bilik toilet wanita.

"Buka, sialan!"

"Buka! Brengsek, kubilang buka!"

"Sialan kau, Jeno! Hentikan ini!"

Toilet wanita langsung dipenuhi oleh suara gedoran pintu. Sang penolong —Jeno— melihat pemandangan itu datar tanpa ada niatan untuk membukakan pintu.

"T, tunggu. Kau tidak perlu melakukan ini!" Jaemin bergidik kengerian.

"Namamu Na Jaemin ya? Aku sudah membantumu balas dendam, jadi dengarkan permintaanku."

Jaemin segera tersadar dari lamunannya dan matanya langsung terarah pada Jeno.

Jaemin segera tersadar dari lamunannya dan matanya langsung terarah pada Jeno

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalau dilihat-lihat memang mirip sekali.

Kaki Jaemin mengambil inisiatif untuk segera kabur dari hadapan laki-laki bermarga Lee tersebut.

Ada yang mengetahui wajah lamanya di kampus! Itu sangat mengejutkan bagi Jaemin. Tetapi usahanya untuk melarikan diri terlampau gagal karena dalam sepersekian detik Jeno sudah berhasil menyusulnya dan kini laki-laki itu berdiri tepat di sebelah Jaemin.

"Mengapa kabur?"

"Itu, bukan... Ke kelas! Aku ada kelas!" Jaemin sebisa mungkin mencari alasan yang masuk akal agar Jeno tidak mengikutinya. Jeno yang mengerti akhirnya menghentikan langkahnya tetapi tatapannya tidak berhenti mengikuti laki-laki manis itu.

😡

Jaemin's POV

Aku mendudukkan diriku di kursi kelas. Kupegangi kepalaku yang mulai terasa sakit karena banyak sekali masalah yang menimpaku. Mengapa aku ini sial sekali? Padahal aku ingin hidup baru. Mengapa ada teman SMP yang satu kampus denganku? Aku sama sekali tidak mengenali dia, ingat juga tidak. Dia sebenarnya siapa?

"Permisi, jika tidak ada orang, aku boleh duduk di sini?"

Aku mengangkat kepalaku saat suara seorang laki-laki menyapa pendengaranku, "Ah, iya."

"Ada orang."

Sebuah tas diletakkan di meja sebelahku saat laki-laki tadi hendak duduk. Lee Jeno memang suka melakukan tindakan yang mengejutkan.

[✓] my id is gangnam beauty | nominWhere stories live. Discover now