7. Tugas Kelompok

14.6K 2.7K 270
                                    

"Jika tidak ingin memakai mesinnya, minggir."

Aku terdiam menatap Lee Jeno yang juga terdiam menatapku.

"Dengar tidak?"

"Eh? A, apa?"

"Minggir, jika tidak ingin memakai mesinnya." Ia mengulangi perkataannya.

"Ah, ma, maaf!" Karena saking gugupnya, aku sampai menggigit lidahku sendiri. Lee Jeno hanya menatapku tapi ia tampak tak peduli karena ia lebih memilih untuk membeli coca-cola di mesin.

Aku malu sekali walau ia memang merupakan orang yang tidak enak diajak bicara. Ia pasti berpikir aku aneh karena meletakkan kepala di vending machine. Mungkin ia berpikir aku adalah orang yang bisa menggunakan ilmu hitam? Ah, tidak mungkin, itu terlalu konyol. Lebih baik aku pergi saja dari sini.

Jaemin bahkan tidak tahu jika Jeno masih menatap ke arahnya.

🦄

Aku memikirkan kejadian saat aku memukul senior dengan tas. Bagaimana ini? Lalu sebenarnya apa yang terjadi di antara senior Jongdae dengan Renjun? Apa ada salah paham? Padahal masih awal masuk kuliah, tapi sudah ada senior yang suka padaku. Mau salah paham seperti apapun juga, dari awalnya baik-baik saja, mengapa tiba-tiba senior itu bisa jadi begitu?

Aku terus berjalan tanpa memperhatikan keadaan di depanku karena pikiranku sedang kacau. Akibatnya, aku sampai menabrak orang.

"Ah, maaf."

"Tidak apa-apa." jawabku.

Kau hanya seorang Gangnam beauty!

Aku berusaha menghilangkan kalimat itu dari otakku tetapi selalu gagal. Kuputuskan untuk duduk di kursi pinggir kolam, menenangkan pikiran.

Aku suka padamu.

Lihat kaca sana! Kau hanya seorang Gangnam beauty!

Air mataku rasanya ingin tumpah saat itu juga tetapi aku harus belajar terbiasa. Mulai sekarang aku harus terbiasa. Bagaimanapun aku mendapat penghinaan karena wajahku, tetap saja lebih baik daripada sebelum operasi.

TRING

Aku merogoh tasku untuk mengambil ponsel. Ternyata aku mendapat telepon dari Dahyun.

"Halo?"

"Jaemin, kau di mana? Kau tidak datang ke kelas praktik kimia? Kelasnya sudah dimulai."

"Oh?! Benarkah?!" Aku terkejut dan segera bangkit dari kursi, "Aku tidak sadar karena memikirkan hal lain."

"Cepat datang. Saat orientasi juga ada absen."

Kuputuskan sambungan dan segera berlari menuju laboratorium praktik kimia.

🦄

"Nah, ia adalah asisten dosen yang akan membantu kelas selama satu semester." Aku dapat mendengar suara Pak Sooman dari luar laboratorium, "Kelas praktik kimia umum-"

BRAK

Aku membuka pintu terlalu keras karena sedang terburu-buru. Perhatian semua orang langsung mengarah padaku, bahkan Pak Sooman menghentikan perkataannya.

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang