25. Bagaimana Ini?

10.2K 1.9K 145
                                    

Jaemin tampak murung, "Jadi, itulah yang kudengar. Bu direktur kehilangan penciumannya dan itu ada hubungannya dengan ayahmu."

Jeno menatap Jaemin seolah meminta anak itu melanjutkan perkataannya.

"Aku tahu jika aku tidak pantas untuk menyampaikan ini, tetapi kupikir sepertinya aku harus memberitahumu." Jaemin menunduk.

"Orang itu yang mengatakannya?"

Jaemin segera mengangkat kepalanya, "Bukan! Bu direktur sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Aku kebetulan mendengar dari kenalannya."

"Mana mungkin aku percaya, apalagi ayahku bukan orang seperti itu."

Perkataan Jeno membuat Jaemin kembali menundukkan kepalanya. Ia menjadi semakin murung begitu mengingat aroma parfum Barbary Budy masih tercium dari tubuh Yoona walaupun wanita itu sudah kehilangan indra penciumannya. Ia juga mengingat bagaimana Yoona tampak murung saat ditanya mengenai aroma parfum terbaru keluaran Pandora dan saat wanita itu mengatakan bahwa tubuhnya agak lemah saat Jaemin melihatnya meminum pil.

Jaemin tahu jika wanita itu berusaha menyembunyikan kekurangannya.

Tzuyu merenung di depan kampus sambil menghisap sebatang rokok untuk menangkan dirinya dari rasa kesal akibat rapat tadi. Ia berpikir bahwa Jaemin sudah mengalami hal yang berat ketika bersama Jongdae dan dirinya merasa bersalah karena telah mengajak anak itu untuk ikut serta dalam acara yang diadakan oleh komite siswa. Jaemin menerima penghinaan lagi karena dirinya.

"Hey, komite siswa!"

Di tengah keresahannya, Minhyung muncul sambil membawa sekotak rokok, "Hai! Kita sering bertemu ya?"

Tzuyu memandang Minhyung penuh selidik. Apakah laki-laki ini memang baik atau memiliki niat seperti Jongdae hanya saja ia lebih tampan?

"Bukannya kita sering bertemu karena kau mengejar Jaemin dan aku dekat dengan Jaemin?"

Minhyung tertawa, "Tepat sekali!"

Orang ini benar-benar bermuka tebal. Batin Tzuyu.

"Tetapi, ada yang membuatku penasaran. Mengapa kau menyukai Jaemin?"

"Tentu saja karena cantik. Mengapa kau bertanya seperti itu?" Minhyung menyalakan sebatang rokok, "Tetapi, Jaemin itu berbeda. Sepertinya ada bagian dari dirinya yang agak unik. Ia sangat berhati-hati pada orang asing. Bisa dikatakan bahwa ia adalah tipe yang baru kutemukan sekarang."

"Apakah kau mengenal Kim Jongdae angkatan 14?" tanya Tzuyu.

"Jongdae? Aku mengenalnya, tetapi tidak dekat. Ada apa dengannya?"

"Jaemin melewati masa-masa yang berat saat awal semester karena Kim Jongdae. Pertama-tama, ia mengejar Jaemin, lalu tiba-tiba ia berpindah hati pada anak yang lebih cantik. Ia berkata bahwa Jaemin tidak seperti laki-laki submisif, tidak jelas bentuknya, dan sifatnya terlihat dari wajah." Tzuyu geram ketika mengingat kembali hal itu, "Ia juga berkata bahwa Jaemin melakukan operasi plastik dan hendak memukulnya."

"Apa?" Minhyung membelalakkan matanya. Ekspresinya berubah seratus delapan puluh derajat, "Ia berkata seperti itu? Apakah ia sudah gila?"

"Iya. Jadi, Jaemin itu bisa dikatakan mengalami sedikit trauma." jelas Tzuyu tanpa menatap Minhyung yang tampak marah. Ia memberitahukan hal itu dengan harapan Minhyung akan mengerti. Dan Minhyung mulai menyadari itu ketika mengingat segala kelakuan Jaemin yang tampak aneh setiap kali ia membahas tentang wajah Jaemin yang cantik.

[✓] my id is gangnam beauty | nominNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ