Spin-off #5

6K 982 14
                                    

"Aku akan memberikan hadiah ulang tahunmu saat pulang." kata Jeno.

"Apa hadiahnya? Parfum?"

"Itu terlalu mudah ditebak."

"Jadi? Kau tidak menghabiskan banyak uang, bukan?" Pandangan Jaemin beralih pada titik paling ramai di tempat itu, "Ada syuting. Sepertinya orang itu artis."

"Siapa?" tanya Jeno.

"Aku tidak tahu. Apalagi kau, pasti lebih tidak tahu."

Mereka kembali berjalan dengan masih mengenakan hanbok. Jeno melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul lima sore. Mereka harus segera kembali.

"Iya. Kita harus kembali." jawab Jaemin lesu. Mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun setelah itu sehingga obrolan orang yang berjarak kira-kira lima meter dari mereka dapat terdengar.

"Di tempat ini ada artis?"

"Oh ya? Di mana?"

"Tidak tahu. Pokoknya laki-laki."

Kedua orang itu melirik ke arah Jeno dan menghampirinya, "Permisi."

"Ya?"

"Apakah kau seorang artis?"

"Apa?" tanya Jeno tidak mengerti.

"Benar-benar artis?!"

"Sepertinya bukan." kata temannya.

"Tetapi, sepertinya aku pernah melihat wajahnya!"

"Bukan." jawab Jeno.

"Apa? Bukan?"

"Iya, bukan." jawab Jeno sekali lagi.

Kedua orang itu membungkuk, "Maaf. Sepertinya kami salah."

Setelah kedua orang itu pergi, ada lagi orang yang membicarakan Jeno dan menghampirinya.

"Ia artis?"

"Serius? Siapa?"

"Kau model?" tanya orang itu pada Jeno.

"Bukankah ia aktor?" tanya orang yang satunya.

Semua orang di tempat itu mulai berbisik-bisik sambil menatap Jeno, "Orang itu artis yang tadi syuting?"

"Aku tidak tahu."

"Sepertinya artis baru."

"Sepertinya tidak terkenal."

"Sepertinya aku pernah melihat di televisi."

"Permisi, boleh minta foto?"

"Aku bukan artis." jawab Jeno.

"Benarkah? Maaf."

Begitu melihat pemandangan itu, orang-orang langsung berbisik-bisik, "Ada yang meminta foto. Sepertinya benar-benar artis."

"Aku juga ingin berfoto dengannya."

"Sebenarnya siapa orang itu?"

"Sepertinya artis."

Jeno langsung menarik tangan Jaemin dan mengajaknya untuk pergi dari tempat itu.

"Sebelahnya juga artis?"

"Sepertinya mereka sudah terlambat."

🌼

"Ada-ada saja." gumam Jeno ketika mereka tiba di sebuah gang kecil.

"Bahkan orang-orang mengira kau adalah artis! Sekarang kau bukan selebriti kampus lagi, tetapi selebriti nasional!" kata Jaemin kagum.

"Itu karena mereka membuat rumor sendiri."

"Sekarang kita di mana? Kita harus mengembalikan pakaian ini."

Jeno mengecek aplikasi google maps di ponselnya, "Ini di... Apa? Kita sudah berjalan sejauh ini?"

Mereka berusaha mencari jalan kembali ke rental, tetapi Jaemin merasa tidak yakin, "Apakah ini arah yang benar?"

"Benar menurut peta."

Jaemin menatap Jeno yang berjalan di sebelahnya. Hari sudah gelap dan mereka sedang pergi ke tempat yang jauh. Di depan mata hanya tampak gedung-gedung yang menjulang tinggi. Di saat seperti ini harusnya Jeno mengajaknya untuk menginap, tetapi tidak mungkin. Jaemin jadi malu sendiri karena berani berpikir seperti itu. Wajahnya mulai bersemu dan ia terkejut ketika tangan Jeno menyentuh tangannya.

"Hiiii!" teriak Jaemin dengan refleks. Terlihat jelas bahwa ia sedang memikirkan Jeno, "Aku tidak membayangkanmu mengajakku menginap!"

Jaemin tertawa canggung ketika mulutnya refleks mengatakan hal itu. Jeno tampak heran sekaligus terkejut. Lelaki tampan itu menyentuh punggung Jaemin untuk menenangkannya, "Tidak perlu khawatir. Aku tidak akan mengatakan hal itu. Ayo pergi dari tempat ini."

Jeno tiba-tiba saja merangkul Jaemin sehingga membuat lelaki manis itu terkejut.

🌼

🦄nanapoo

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang