17. MT (2)

12.6K 2.1K 341
                                    

Sebelumnya, buat yang kemarin bingung sama tatapannya Minhyung yang tidak berdosa bisa lihat di sini ya hehe ^^

Jeno tidak melepaskan pegangannya di tangan Jaemin, "Lalu kau sendiri, apa yang akan kau lakukan dengan membawa anak yang sedang mabuk?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno tidak melepaskan pegangannya di tangan Jaemin, "Lalu kau sendiri, apa yang akan kau lakukan dengan membawa anak yang sedang mabuk?"

"Apa yang kau pikirkan sebenarnya? Sekarang yang akan membawa anak yang sedang mabuk secara paksa itu kau!" Minhyung mulai tersulut emosi.

"Sudahlah. Kau, cepat." Jeno menarik lengan Jaemin untuk yang kesekian kalinya sehingga membuat lelaki manis itu terkejut.

"Lepas!" Jaemin menghempaskan tangannya hingga terlepas dari genggaman Jeno. Ia tidak mempedulikan tatapan tajam yang diberikan Jeno untuknya. Yang bisa ia lakukan saat itu hanyalah menundukkan kepala dan mulai menangis.

"Kau... Mengapa selalu semaumu sendiri menarik orang, membuat orang takut, selalu... bicara semaumu saja!" Jaemin mengangkat kepalanya dan meneriaki Jeno tepat di depan wajah tampan itu.

"Aku takut..." Lelaki manis itu mengingat bagaimana perlakuan para anak laki-laki yang mengurungnya di toilet, perlakuan Jongdae padanya, dan ditambah lagi dengan Jeno yang selalu bersikap semaunya sendiri.

"Aku takut! Aku benci semuanya!"

Kedua laki-laki tampan itu tidak bisa mencegah Jaemin karena anak itu berlari meninggalkan mereka dengan sangat cepat.

Minhyung melirik Jeno kesal sebelum menyusul Jaemin. Jeno hanya terpaku karena ingatan masa lalu kembali merasuki pikirannya.

"Lepas! Kubilang lepas!"

Jeno kecil menatap sang ayah yang mencengkeram lengan ibunya secara paksa.

"Apa yang kau lakukan?! Kau gila ya?! Apa yang kau lakukan di hadapan anak-anak?! Sadarlah! Jangan perlakukan aku semaumu! Aku bukan—"

"Mengapa tiba-tiba teringat itu?" Jeno menghela nafas dan menyisir rambutnya ke belakang.

🍺

"Jaemin, kau tidak apa-apa?" tanya Mark pada Jaemin yang menghentikan larinya untuk mengambil nafas.

"A, aku baik-baik saja! Sangat baik! Sudah ya!" Jaemin melanjutkan larinya.

"Ternyata ia pemalu."

🍺

Sementara itu, anak-anak lain sedang bermain jujur-jujuran. Dari permainan itu, dapat diketahui bahwa yang menyukai Renjun tidak hanya Woojin.

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang