4. Rafael

199K 15.2K 3.9K
                                    


"Abang ada ide" kata Rangga. Ranggapun menyuruh salah satu bodyguard yang ada di rumahnya (Om Ardhan) untuk mencari tahu tentang cewek itu.

"Om, cari tahu tentang anggota Halilintar Club sama fotonya,"

"Baik, den" Tak butuh waktu lama, Om Ardhan sudah menemukan semua biodatanya. Rangga tahu kalo Aish anggota Halilintar Club dari jaket yang dipakai Aish saat mereka bertemu pertama kali.

"Ohh.. Jadi namanya Airish," gumam Rangga. Diapun mengucapkan terima kasih kepada Om Ardhan dan langsung menuju Rumah Aish.

🐻🐻🐻

Di Rumah Aish..

"Gue nggak mau," bantah Aish. 

"Kasian dia. Lo cukup diemin dia kayak tadi,"

"Makanya.. Kalo belum bisa jadi ayah itu nggak usah punya anak dulu!!"

"Heh!! Gue udah bilang kalo dia bukan anak gue,"

"Cih... Ngeles lagi. Udahlah.. Lo diemin aja sendiri! Suruh ibunya buat diemin,"

"Jangan-jangan lo ibunya?? Dia hanya diem di gendongan lo,"

"Kok lo jadi memputarbalikkan fakta, sih??"

"Udah!! Lo ikut gue" kata Rangga tegas sambil menarik tangan Aish menuju mobilnya. Tangan Aish satunya sudah mengepal gatal ingin ditonjokkan ke muka Rangga.

"Plis.. Lo cuma suruh diemin. Kasian, dari tadi dia nangis terus. Gue kasian sama dedeknya," kata Rangga melembut. Aish terpaku melihat muka tampan Rangga yang kini sudah berada di dekatnya. Tanpa sadar Aishpun mengangguk.

Sesampainya di Rumah Rangga, Aish langsung mengikuti Rangga masuk ke rumahnya. Menurut Rangga, tangisannya semakin keras.

"Assalamu'alaikum," ucap Aish dan Rangga bersamaan.

"Rangga!! Dari man-- Eh.. Ada tamu??"

"Ini bund.. Yang cewek tadi," kata Rangga datar.

"Namanya siapa nak?" tanya Bunda Rika.

"Airish Naoora, tante. Panggil aja Aish," jawab Aish.

"Panggil bunda aja," kata Bunda Rika yang diikuti anggukan Aish. Pandangan Aish jatuh kepada Bayi menangis yang ada di gendongan Bunda Rika. Bayi tersebut nampak mengulurkan tangannya ke arah Aish. Aish dengan sigap menggendongnya dan menimang-nimangnya supaya tangisannya berenti.

"Ini anak kamu Ai?" tanya Bunda. Aish yang ditanya sontak melotot.

"Ya nggak lah, bund.. Senakal-nakalnya Aish, Aish nggak pernah ikut pergaulan bebas," bantah Aish.

"Ehh.. Maaf, bunda nggak maksud apa-apa. Yaudah, sekarang kamu sama dedek ke kamarnya Abang," titah Bunda.

"Kamar dia bund?" tanya Aish sambil menunjuk Rangga yang sedang main HP.

"Iya.. Bang, anterin Aish ke kanar kamu, ya?"

"Nggak usah, bunda. Aish tidurin dedek disini aja," tolak Aish sambil menimang-nimang bayi yang ada di gendongannya. Tampak bayi tersebut nyaman berada di gendongan Aish dan matanya juga mulai menutup. Tak butuh waktu lama, bayi tersebut sudah tidur, bertepatan dengan Bunda yang keluar dari kamarnya.

"Bunda, Aish ijin duduk, ya? Pegel," kata Aish. Bunda Rika menepuk jidatnya keras.

"Astaghfirullah... Bunda lupa nggak nyuruh kamu duduk. Maaf, sayang" kata Bunda Rika. Aish hanya mengangguk sebagai jawaban. Aish pun duduk dengan dedek yang berada di pangkuannya nampak tertidur pulas.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu