26. Nyesek?

110K 8.4K 579
                                    


"MASYAALLAH, RANGGA!!" teriak Bunda tiba-tiba sambil menjewer telinga Rangga.

"AWWW!! BUNDAAA," balas Rangga juga berteriak. Aish yang mendengar itupun membuka matanya.

"Kamu ngapain tidur sekamar sama Aish, hah!?" marah Bunda.

"Ngapain, jawab!!" Rangga masih meringis merasakan sakit di telinganya.

"Aish nggak enak badan. Rangga cuma nemenin," jawaban Rangga itupun langsung membuat Bunda melepaskan telinga Rangga.

"Sakit?? Beneran Aish sakit?" tanya Bunda sambil mendekat ke arah Aish.

"Udah sembuh kok, Bund. Bunda baru pulang??" tanya Aish dan mencoba duduk. Sampai sesuatu yang tadi ada di kening Aish terjatuh. Aishpun mengambilnya dan langsung menatap Rangga.

"Ini yang kompres Rangga?" tanya Bunda pelan. Rangga mengangguk.

"Ya iyalah.. Masa Fael," kata Rangga.

"Nada bicaranya!! Kamu lagi bicara sama Bunda lho, ini!?" ucap Bunda.

"Maaf, Bund" kata Rangga. Diapun hendak keluar, namun teurungkan karena mendengar suara Aish.

"Makasih," ucapan Aish hanya dibahas deheman Rangga.

"Uhh.. Anak Bunda bisa sweet juga, ya? Jadi baper," celetuk Bunda sambil menggoda Aish.

"Bunda apa-apaan, sih? Gaje" cibir Aish dengan malu-malu.

"Sekarang aja sweet-sweet.. Tadi main jewer-jeweran aja," marah Rangga. Diapun kembali ke kamarnya.

"Yaudah.. Aish juga mau siap-siap dulu, Bund. Sekolah," kata Aish sambil beranjak menuju ke kamar mandi.

"Loh?? Katanya sakit," ucap Bunda. Aish tersenyum dan masih melanjutkan berjalan ke arah mandi.

"Udah sembuh, kok. Cuma pusing dikit dan udah nggak selemes kemarin," ucap Aish. Diapun masuk ke kamar mandi.

🐻🐻🐻

"Bund, Rangga berangkat, ya" pamitnya.

"Eehh.. Aish biar bareng sama kamu, ya! Kasian, masih lemes soalnya," ucap Bunda. Aish buru-buru menggeleng.

"Nggak usah, bund. Aish dah sembuh, kok" bela Aish. Bunda menggeleng tegas. 

"Badan kamu masih agak anget," celetuk Bunda sambil memegang kening Aish.

"Udah, deh.. Lo tinggal bareng gue aja, kenapa? Daripada kenapa-napa?? Lo di Unit 2, kan?" kata Rangga mulai kesal.

"Bahasa lo itu ditata bisa, nggak? Boros kata!!" komentar Aish.

"Aish bareng Rangga aja, ya.. Udah sana," Bundapun mendorong Aish hingga hampir bertubrukan dengan Rangga. Setelahnya, Bunda tertawa cekikikan.

"Bundaa?!" kata Rangga dan Aish memperingati. Bunda hanya tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Dadahh!! Hati-hati di jalan. Nggak usah ngebut-ngebut," nasehat beliau lalu langsung masuk ke rumah.

🐻🐻🐻

"Ngga.. Gue ngrepotin lo, ya?" tanya Aish pelan. Rangga hanya berdehem.

"Maaf," kata Aish pelan.

Rangga menautkan alisnya, bingung. "Kenapa?" tanyanya.

"Ya.. Maaf udah bikin lo repot," jawab Aish. Tiba-tiba, tawa Rangga meledak.

"Kenapa ketawa? Apa yang lucu, coba?" tanya Aish dengan kesal.

"Lo minta maaf?? Gue kira lo ngga bisa caranya minta maaf," sindir Rangga.

"Gaje lo!"

"Sans aja kali. Lo juga kok beda, sih akhir-akhir ini? Nggak gampang emosi, gitu" komentar Rangga. Aish hanya mengendikkan bahunya singkat.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now