25. Perhatian Rangga

110K 8.9K 593
                                    

Happy Reading and sorry for typo

⚽⚽⚽

Kini, mobil Rangga sampai di depan rumahnya. Rangga turun terlebih dahulu tanpa berkata sepatah katapun. Aish mengomel kesal dengan Rangga karena dia juga pusing di dalam mobil.

Diapun membuka pintu mobil dengan kesusahan karena satu tangannya memegangi Fael yang tertidur bersandar di dadanya.

Aishpun menepuk kaca mobil dengan pelan, berharap Rangga akan membukakan pintu. Aish jengkel dengan Rangga yang tidak peka.

Aish tidak ingin membangunkan Fael karena dia butuh waktu lama untuk menidurkan Fael yang rewel. Aishpun pasrah berdiam diri di mobil sampai Fael bangun. Dia hanya takut jika Fael rewel.

Tak lama kemudian, Aish yang capek karena dari kemarin kurang tidurpun terlelap di dalam mobil sambil memangku Fael.

🐻🐻🐻

Rangga kini sedang di dalam kamarnya, berbaring dan mencoba tidur. Namun, dia tidak bisa dan kepikiran apa yang dia lihat tadi di Rumah Sakit. Diapun mengambil posisi duduk dan meraup mukanya dengan telapak tangan.

Rangga yang tidak bisa tidurpun menuju kamar Fael dan Aish. Rangga dengan pelan membuka pintu, takut membangunkan Fael yang tadi tertidur. Namun, yang didapat hanya kamar kosong.

Ranggapun turun dengan tergesa, mencari keberadaan Aish dan Fael. Di ruang tamu dan di ruang keluarga sudah Rangga cari, namun tetap tidak ada.

Diapun menuju pos satpam, berencana tanya dengan Pak Satpam disitu.

"Pak, liat Aish sama Fael, nggak?" tanya Rangga. Pak Satpam yang bernama Pak Raden itu menggeleng.

"Waduh.. Dimana, ya Pak? Rangga udah cari keliling rumah kok nggak ada, ya?" kata Rangga dengan agak frustasi.

"Yaudah, Rangga cari dulu, ya Pak. Nanti kalo Bapak liat Fael atau Aish kabarin saya, ya.. Saya mau cari keluar dulu," kata Rangga lalu menuju ke mobilnya.

Dia agak panik mengingat Fael yang baru sembuh, dan tidak ada di rumah. Dia pun membuka mobilnya dengan agak keras.

"Astaghfirullah," kata Rangga lalu meloncat keluar saat melihat dua orang tertidur dengan nyenyaknya.

Rangga terus mengusap dadanya karena terkejut. Diapun langsung memutari mobil dan membukanya. Dia langsung mengambil Fael dari pangkuan Aish dengan hati-hati.

Rangga lalu menutup lagi dengan pelan agar tidak membangunkan Aish. Ranggapun langsung membawa Fael ke kamarnya dan merebahkannya dengan hati-hati.

Sesudah memastikan Fael terlelap, Ranggapun kembali menuju mobilnya. Dia menggendong Aish dengan hati-hati dan meletakkan ke kamarnya sendiri.

"Dasar nyusahin," cibir Rangga. Dia lalu kembali ke kamarnya sendiri dan langsung mendekap Fael.

🐻🐻🐻

Sudah jam 5 sore, namun Aish belum juga bangun. Sedangkan Fael sudah wangi karena mandi bareng Rangga.

"Fael mau mammam, hm?" tanya Rangga.

"Mammam-mammam," oceh Fael. Ranggapun berniat membangunkan Aish untuk membuatkan makanan.

"Bangun, dah sore" kata Rangga singkat. Aish malah mengetatkan selimutnya yang menutupi tubuhnya. Matanya enggan terbuka.

"Bangun, Ai" kata Rangga sedikit kesal. Ranggapun mengguncang bahu Aish.

Kini, Aish mulai membuka matanya, tanpa merubah posisinya.

"Dah sore!! Bangun," kata Rangga sedikit kasar. Aish menatap Rangga dengan tatapan sayu. Diapun bergumam pelan.

"Fael laper. Masakin, gih" suruh Rangga.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang