42. Game

87.7K 7.9K 521
                                    

Happy Reading..
Maaf aq lama updatenya..
Kalo ada Typo koment yoaa..

❄❄❄

Malam ini, Aish sedang berada di ruang keluarga bersama Fael. Fael duduk nyaman di pangkuan Aish sambil mengoceh tidak jelas. Sedangkan Rangga sedang berada di kamar Cakra untuk mengajari Cakra dan Ikhwan.

"Nyanyi apa, sih?" Gemas Aish sambil mencubit hidung mungil Fael.

"Tuutt.. Tutt" jawab Fael. Aish heran, apa itu tutt-tutt? Aish pun hanya tertawa sekilas menanggapi. Tiba-tiba Fael pun turun dari pangkuan Aish dan merangkak meraih toples berisi roti cemilan miliknya. Ia pun duduk sambil mencoba membuka toples tersebut dengan muka yang menurut Aish sangat lucu.

Karena susah dibuka, Fael pun putus asa dan akhirnya menangis.

"Amma, kak. Mammam (Amma, bukak. Mammam)" ujar Fael dengan tangisannya yang lucu sambil mengarahkan toples itu ke arah Aish.

"Jangan nangis, dong. Diem dulu baru Amma bukain," titah Aish. Namun, Fael malah menambah tangisannya menjadi semakin keras.

"Fael dedek pinter, kan? Kalo Amma bilang jangan nangis, Fael ya jangan nangis, dong. Diem coba?" Kata Aish hati-hati.

Fael pun langsung berhenti menangis namun masih sesenggukan. Mukanya yang sedang menahan tangis itu sungguh-sungguh lucu dan membuat Aish tertawa terpingkal-pingkal. Fael yang merasa seperti diejek oleh Aish pun kembali nangis sambil melempar toples yang ada di tangannya.

Alhasil, toples tersebut terbuka dan Fael langsung menghentikan tangisnya dan mengambil roti yang berceceran di karpet.

"Ucul banget, sih? Amma gemes sama Fael," kata Aish sambil mencubit kedua pipi tembem Fael.

"Mess? Baba tutu, mamam" oceh Fael yang tidak diketahui oleh Aish.

"Apa, sih? Mana giginya, meringis" titah Aish sambil meringis juga. Fael yang masih makan roti pun tidak menanggapi Aish.

"Meringis, sayang" kata Aish. Fael pun meringis sekilas.

"Ihh.. Yang lama, dong. Amma mau liat gigi Fael,"

"Gigi? Ni, gigi" kata Fael sambil menunjuk giginya. Aish mengangguk dan melihat gigi Fael.

"Gigi Fael udah ada enam tuh," kata Aish.

"Nam?" Beo Fael.

"Iya, enam. Fael bisa berhitung belum?" Tanya Aish.

"Tung? Tung apa?" Tanya Fael.

"Berhitung itu kaya gini. Satu, dua, tiga, empat, lima," kata Aish sambil menggerakkan tangannya.

"Ma.. Yeeyy," kata Fael sambil tepuk tangannya senang memperlihatkan giginya.

"Gemes banget, sih.. Jadi tambah sayang," kata Aish sambil menciumi pipi Fael.

"Kalo sama gue tambah sayang nggak?" Tanya Rangga yang tiba-tiba datang sambil membawa buku.

"Apaan, sih? Dateng-dateng ngaco," kesal Aish.

"Alah.. Masa gitu aja marah?" Tanya Rangga sambil merebahkan kepalanya di paha Fael yang sedang duduk.

"Amma.. Appa aka!!" Adu Fael sambil menendangkan kakinya agar kepala Rangga tidak menindih kakinya.

"Huaa.. Aka!!" Kata Fael marah sambil memukul wajah Rangga dan mendorong kepala Rangga.

"Fael! Sakit loh," kata Rangga pura-pura sedih. Fael pun balas melotot ke arah Rangga dan naik ke pangkuan Aish. Ia berdiri dengan bantuan bahu Aish dan memeletkan lidahnya ke arah Rangga.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now