18. Dugaan Rangga

116K 8.8K 114
                                    


Selamat Membaca😘

⚽⚽⚽

Dan Ternyata...

Tubuh Aish ambruk ke lantai kamar Rangga karena lemas.
Aish masih bisa bernapas lega. Namun, dirinya juga sangat kesal. Terlihat Rangga dan Fael tidur dengan posisi berpelukan.

Fael tidur tengkurap di dada Rangga dengan tangan memeluk Rangga.

Aish sangat sangat kesal dengan Rangga. Bisa-bisanya dia mengambil Fael saat dia sedang mandi.

Air mata Aish kembali mengalir mengingat betapa bingungnya dia tadi mencari Fael yang sekarang sedang asyik tidur dengan nyenyaknya.

Aish tidak menyalahkan Fael. Dia hanya takut terjadi apa-apa dengan Fael.

Aish menangis dengan posisi bersimpuh di depan pintu kamar Rangga dengan kedua tangan yang dia gunakan untuk menutup mukanya.

Rangga yang sedang tidurpun agak terganggu dengan suara tangisan Aish. Rangga nampak kaget saat melihat Aish bersimpuh di lantai sambil menangis. Rangga berjalan mendekat ke arah Aish. Aish sendiri belum menyadari kedatangan Rangga karena dia terus membayangkan jika Fael diculik.

"Heh," sapa Rangga sambil menepuk bahu Aish. Aish langsung bangun dari simpuhannya dan dengan brutal memukuli bahu dan dada Rangga.

"Rangga!! Lo ngagetin. Gue benci sama lo!!!" teriak Aish semakin menjadi. Rangga sendiri masih terus mencoba menghentikan pukulan Aish. Dia bingung. Batinnya bertanya 'Ada apa dengan Aish?'

"Gue benci lo, Ngga!! Gue benci," suara Aish memelan dan dia kembali jatuh ke lantai. Diusapnya air mata yang ada di pipinya dan dia menatap Rangga dengan tajam.

"Why? Gue ada salah apa sama lo?" bingung Rangga. Aish kembali berdiri dan langsung membogem pipi kiri Rangga dengan kepalan tangannya.

"Aww!! Heh, lo apa-apaan, sih?" bentak Rangga sambil memegangi bekas bogeman yang ada di pipinya.

"Lo kenapa main ambil Fael, hah? Kenapa nggak bilang gue dulu?" teriak Aish penuh emosi.

"Ck! Cuma gitu doang kenapa pake mukul gue segala?"

"Cuma gitu doang lo bilang?! Lo nggak tau sekhawatir apa gue liat Fael nggak ada di kamar. Gue teriak-teriak lo nggak denger. Gue kalut, Ngga. Gue bingung. Gue takut Fael kenapa-kenapa. Ternyata lo enak-enakkan tidur sama Fael," teriak Aish sampai mukanya memerah dan air matanya kembali menetes. Dia sudah mengeluarkan unek uneknya.

"Pelanin suara lo bisa? Lo nggak liat Fael lagi tidur nyaman gitu? Lo kenapa sensitif banget, sih? PMS, ya lo?" tanya Rangga. Aish langsung menabok bahu Rangga hingga membuat Rangga meringis.

"Nggak sopan tanya gitu sama gue. Udah sana lo keluar. Gue capek, mau tidur" usir Aish. Aish pun langsung merebahkan dirinya di samping Fael.

"Nggak nyadar ini kamar siapa?" Aish yang mendengar perkataan Rangga langsung bangkit dari tidurnya dan mengambil posisi duduk.

"Bomat! Gue nggak peduli. Plis, lo jangan pancing emosi gue lagi. Gue gebukin juga lo lama-lama. Gue capek nangis daritadi dan ini semua gara-gara lo. Udah sana lo keluar,"

"Salah siapa nangis," gumam Rangga yang masih di dengar Aish.

"Rangga!!" kata Aish memperingatkan. Rangga hanya diam dan menuruti permintaan Aish.

🐻🐻🐻

Pukul 18.30, Aish masih tidur di kamar Rangga. Fael sudah mandi bersama Rangga.

"Aish masih tidur, Ngga?" tanya Bunda. Rangga hanya mengangguk sebagai jawaban.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now