39. Sekolah

86.8K 7.5K 536
                                    

Pukul 05.15 pagi, Aish sudah bangun dan sudah mandi. Setelah memakai seragam, dia langsung membangunkan Fael dengan cara menggendongnya. Fael yang kaget pun langsung mengucek matanya lucu dan mengerjapkan matanya.

Aish lalu membawa Fael ke balkon untuk sekedar menikmati udara pagi.

"Bangun pagi seger, kan?" Tanya Aish kepada Fael. Fael hanya diam dan memeluk leher Aish. Tiba-tiba Fael tertawa sambil melihat ke arah Aish.

"Kenapa ketawa?" Tanya Aish. Fael masih terus tertawa lucu. Aish yang gemas pun menciumi pipi gembulnya.

"Amma, tuu.. Nana, ngeng-ngeng," oceh Fael. Aish hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Ngeng-ngeng apa? Emang Fael mau kemana, hm?" Tanya Aish sambil menempelkan pipinya ke pipi Fael.

"Aaa.. Ngeng-ngeng," ucap Fael lagi sambil menunjuk ke arah bawah dan bertepuk tangan.

"Sebelum naik ngeng-ngeng, Fael mandi dulu, oke?" Ucap Aish. Fael hanya tertawa dan bertepuk tangan senang.

"Let's go, Baby Boy" ucap Aish sambil menuju ke kamar mandi. Ia menaruh Fael di kasur selagi dia menyiapkan bak mandi dan air hangat.

Fael sendiri tidak betah duduk di kasur begitu saja. Dia berinisiatif turun dan menghampiri Aish. Dia mencoba pelan-pelan turun dari kasur sendirian. Setelah sampai di lantai, dia merangkak menuju kamar mandi.

"Ammaa.." panggilnya setelah dia duduk tak jauh dari pintu kamar mandi.

"Fael! Heh, kamu kok bisa turun?" Tanya Aish lalu menggendong baby embul tersebut.

"Lain kali jangan turun sendiri, ya?" Bibir Fael melengkung ke bawah lantaran dia merasa dimarahi oleh Aish.

"Ssst.. Amma nggak marah, kok. Cuma ngingeti--" perkataan Aish terpotong karena Fael menabok mukanya dengan keras. Detik selanjutnya Fael menangis keras sambil menaruh mukanya di bahu Aish.

"Ssut.. Kok jadi nangis sih? Jadi naik ngeng-ngeng nggak?" Tanya Aish sambil menghapus air mata di pipi tembem Fael.

"Heem.. Ngeng-ngeng, huaaa" jawabnya sambil menangis lagi.

"Tapi kalo Fael nangis, Amma nggak jadi ajak Fael," ucap Aish. Fael langsung menggeleng dan merengek kepada Aish.

Aish pun membuka baju dan celana Fael. Setelahnya dia menaruh Fael di bak mandi dan memandikannya. Setelah selesai, Aish memilihkan kaos panjang berwarna biru dongker dan celana pendek coklat. Aish juga memakaikan topi coklat untuk Fael.

Setelah semua persiapan Fael selesai, Aish segera mengganti bajunya dan memakai sepatu.

"Siap," ucap Aish semangat. Fael memang mood boster baginya. Aish lalu menggendong tasnya, mengambil tas Fael, dan menggendong Fael turun ke bawah.

"Morning," sapa Aish kepada Bibi dan Cakra di meja makan.

"Pagi," jawab Bibi dan Cakra bersamaan.

"Ikhwan mana, Ca? Kok belum kesini?" Tanya Aish.

"Tadi baru mandi, kak" jaaab Cakra. Aish hanya mengangguk dan mengambil bubur Fael dan menyuapinya di ruang keluarga. Saat Aish sedang menyuapi Fael, tiba-tiba ada sendok yang teracung di samping pipi Aish.

"Aaa.. Lo suapin Fael, gue suapin lo" ucap seseorang itu dengan muka datar.

"Nggak perlu," ucap Aish singkat.

"Ayolah.. Nggak usah jual mahal gitu. Tinggal buka mulut apa susahnya?"

"Kok jadi lo yang sewot, sih? Udah sana kalo lo mau makan tinggal makan aja," kesal Aish. Rangga menghela napas.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now