6. Ribet

180K 14K 525
                                    


DUUKK!!

Detik berikutnya terdengar suara tangis Fael. Itu adalah suara lutut Aish yang membentur pojokan kasur karena spontan berlari melihat Fael yang hampir jatuh karena dorongan Rangga.

"Rangga!! Untung gue sigap nangkepnya," marah Aish. Diapun langsung meninju perut Rangga dengan sebelah tangannya.

"ARGH!! Anjir, lho. Sakit, njing" umpat Rangga tanpa sadar jika di dekatnya terdapat seorang bayi mungil nan comel yang sedang menangis di dekapan Aish.

PLAAKK!!

Sekali lagi, Aish menampar bibir Rangga dengan keras. Terlihat bibir tersebut langsung berdarah. Bukan karena Rangga yang lemah, namun tamparan Aish yang terlalu keras dan tepat pada bibir pink Rangga.

"Lo inget sekarang lo ada di mana! Dan inget lo lagi sama siapa," setelah mengucapkan itu, Aish langsung pergi dari kamar sambil menenangkan Fael yang masih menangis dengan keras.

"Kaget, sayang? Papanda nakal, ya?" kata Aish menenangkan Fael.

"Mammam," kata Fael yang masih menyenderkan kepalanya di bahu Aish.

"Kak-- emm Mamanda nggak punya bubur, sayang. Kita beli aja gimana?" tanya Aish kepada Fael.

"Fael kok diem aja, sih? Mau nggak?" tanya Aish sekali lagi.

"Mammam," jawab Fael keras dan terdengar tegas.

"Shiap, bos kecil. Let's go," ucap Aish antusias.

🐻🐻🐻

Berbeda dengan Rangga yang masih mengelap bibirnya yang berdarah. Terdapat dua luka di bibir atasnya karena terkena cincin dari Aish.

Ranggapun mencari tisu untuk menyumpal bibirnya.

"Ini mah kenceng banget namparnya. Perut juga nyut-nyutan. Mana hidung gue jadi ada bekas gigitannya lagi," kesal Rangga saat melihat dirinya di cermin kecil milik Aish.

"Argh!! Bisa kekurangan darah kalo gini caranya. Please, berenti dong" kata Rangga kepada dirinya sendiri karena darah di bibirnya tak mau berenti. Dia pun turun ke ruang tamu untuk mencari Aish dan Fael.

"Faeelll," panggil Rangga. Namun, tidak ada jawaban dari Fael atau Aish.

"Nih orang pada kemana,sih? Nyusahin aja," ucap Rangga dengan kesal.

🐻🐻🐻

"Hah? Darah?" kaget Aish saat melihat telapak tangannya terdapat darah yang kering. Dia sekarang sudah kembali dari supermarket dan sampai di halaman rumahnya.

"Perasaan nggak sakit, deh" heran Aish. Tangan Fael pun meraih tangan Aish dan mengamatinya.

"Nggak sakit, dek. Nggak ada bekas lukanya, cuma ada darahnya," jelas Aish kepada Fael yang nampak ikutan bingung.

Aishpun masuk ke dalam rumahnya dan melihat Rangga yang nampak memejamkan matanya dengan bibir yang sedikit terbuka.

"Tuh bibir kenapa?" tanya Aish saat melihat bibir Rangga yang terdapat darah keringnya.

"Lo lupa apa yang udah lo lakuin ke gue?"

"Yang jelas, dong! Gue kan ambigu dengernya," kata Aish. Aishpun nampak sibuk berpikir dengan bibir dan Alis yang terus bergerak dan tidak bisa diam. Kebiasaan, jika sedang berpikir, Bibir dan Alisnya selalu bergerak-gerak.

Fael yang melihat itu langsung memegang bibir Aish dan meremasnya.

"Aww!!! Fawl Lefas," kata Aish tidak jelas. Fael hanya tertawa ngakak karena menurutnya, bibir Mamandanya sangat lucu jika bergerak seperti itu.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now