47. Akhirnya

85.5K 7.2K 621
                                    

End

❄❄❄

PKK kali ini sudah selesai dilaksanakan. Sesuai janji kemarin, Aish dan Rangga bersiap-siap untuk pergi. Masalah Aish dengan Ikhwan tak kunjung mendapat jalan keluar. Ikhwan yang kadang tidak pulang, membuat Aish heran sekaligus takut jika Ikhwan terjerumus ke pergaulan bebas. Namun, Aish tak berani bertanya karena ia takut perkataan Ikhwan akan menyakiti hatinya lagi. Selama beberapa hari ini, Aish perang dingin dengan Ikhwan. Sejujurnya Aish rindu dengan keceriaan Ikhwan, kebahagiaannya bersama Ikhwan, dan.. Lupakan saja lah. Aish sedang tidak ingin mengingat-ingat ini. Yang ia inginkan hanya cepat-cepat mendapat jalan keluar.

"Udah siap?" Tanya Rangga yang kini sudah nampak tampan dan wangi. Aish mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah, yok" ajak Rangga. Rangga mengajak Aish ke tempat yang benar-benar tenang dan mengagumkan. Sebuah danau dengan rumah pohon yang ditemani angin sepoi-sepoi membuat Aish berdecak kagum.

"Ayo," ajak Rangga sambil menarik tangan Aish untuk diajak ke pinggir danau.

"Indah banget, Ngga. Kenapa lo nggak ngajakin gue kesini dari dulu, sih?" Tanya Aish agak kesal. Rangga tersenyum singkat.

"Karena yang berhak tau tempat ini hanya orang yang spesial di hidup gue," kata Rangga sambil duduk menghadap danau dan melempar kerikil ke danau tersebut.

"Duduk! Gue mau ngomong sesuatu sama lo," kata Rangga. Aish hanya menurut dan duduk di sebelah Rangga. Rangga pun menarik nafasnya panjang dan langsung menghadap ke arah Aish. Jujur, ia sangat gugup untuk saat ini. Namun, wajah datarnya dapat menutupi itu semua.

"Gue cinta sama lo,"

"Hah? Ngga, lo jangan--"

"Gue nggak bercanda apalagi main-main. Gue sayang sama lo. Gue nggak suka liat lo jalan sama cowok lain--"

"Emang gue pernah jalan sama cowok?" Potong Aish.

"Entah apapun itu dan sejenisnya. Gue juga nggak mau liat lo bahagia sama cowo lain--"

"Katanya lo sayang sama gue tapi lo nggak mau liat gue bahagia. Lo itu gimana, sih?" Potong Aish disertai kekehannya.

"Aish.. Gue nggak lagi bercanda. Stop potong omongan gue. Gue cuma mau bilang kalo gue sayang sama lo. Gue suka sama lo bahkan dari pandangan pertama. Lo nggak tau kan?" Kata Rangga serius sambil menatap manik mata Aish.

"Jadi?" Kata Aish.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Suasana hening seketika. Aish tertawa setelah itu.

"Bagus! Cara penyampaiannya udah bagus. Emang lo mau nembak siapa sih sampe-sampe gue yang diajak latian sama lo?" Kata Aish sambil tertawa dengan suara yang agak bergetar. Di dalam hati ia merasa sakit karena menganggap bahwa Rangga mau menembak cewe lain.

"What?! Jadi lo cuma nganggep gue latihan? Aish, gue udah ngomong sepanjang ini dan lo--" Rangga menghentikan ucapannya dan beralih berdiri sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Ja--jadi, lo nggak bercanda Ngga? Habisnya lo nggak ada romantis-romantisnya kalo nembak cewe. Gue kira cuma latian," Kata Aish pelan. Rangga menghela nafas berat, lalu menarik Aish hingga sampai di bawah pohon.

"Airish, gue Airon Rangga mau bilang sama lo kalo gue suka sama lo dari pandangan pertama, dan sekarang gue udah sayang, bahkan cinta sama lo. Gue cemburu kalo lo deket sama Akbar. Gue mau lo jadi milik gue. Jadi, lo mau nggak jadi pacar gue?" Kata Rangga dengan cepat dan tegas sambil menggenggam tangan Aish. Detik berikutnya, Aish dikagetkan dengan perlakuan Rangga dan membuat Aish bengong beberapa saat.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now