40. Bermuka Dua

88.1K 7.4K 418
                                    

Saat PKK berlangsung...

"Maksud lo apa ngomong gitu?" sinis Aish tanpa menoleh ke arah Rangga.

"Cuma ngelindungin diri dari orang kayak dia," jawab Rangga enteng.

"Lagi-lagi harga diri gue serasa dijatuhin. Gue cuma jadiin pelindung? Daebak, Ngga"

"Lain kali jaga bicara lo. Gue bisa kena masalah! Dasar ogeb," kesal Aish.

"Tumben lo bicara kasar? Muka lo jutek lagi. Lo jelek tau nggak?"

"Gue sadar kalo gue emang nggak cantik. Nggak usah lo ingetin, gue udah sadar," Aish kini masih saja sinis. Rangga pun tiba-tiba mendekatkan bibirnya ke telinga Aish.

"Emang kesalahan gue sefatal itu?" Bisik Rangga. Aish spontan mendorong Rangga.

"Airish, Airon, ada apa?" Tanya Pak Guru itu.

"Rangga ganggu, pak" adu Aish santai.

"Kok gue? Orang lo yang ajak bicara gue duluan," sewot Rangga.

"Bodo amat, ya. Lo mending diem, ini lagi PKK," ucap Aish penuh penekanan.

"Udah-udah. Kalian lanjut mengerjakan lagi. Kalau enggak, bapak tarik lembar jawaban kalian sekarang,"

"Iya pak," jawab Rangga Aish bersamaan.

🐻🐻🐻

"Ratna.. Kantin kuy," ajak Aish setelah mereka keluar dari kelas.

"Kuy," jawab Ratna. Mereka berdua pun berjalan menuju kantin. Aish tidak mendengarkan mulut bacot teman-temannya yang terdengar membicarakannya.

"Gue bakal ceritain ke lo di kantin, Rat" kata Aish sambil merangkul bahu Ratna.

"Sip. Gue emang udah bener-bener penasaran sama ini," ucap Ratna sambil tersenyum.

Sesampainya di kantin, Ratna langsung memesan makanan. Tak butuh waktu lama, Ratna datang membawa pesanan mereka. Mereka berdua makan dengan tenang. Namun, tiba-tiba kondisi kantin yang semula berisik, berubah menjadi tenang lantaran suara tangisan bayi dan seseorang yang menggendongnya.

Aish yang semula hendak memasukkan bakso ke mulutnya menjadi terhenti dan menoleh ke arah suara. Terdengar Fael yang menangis sambil menggumamkan kata Amma.

"Kenapa nangis, hm?" Tanya Aish saat Rangga dan Fael sudah sampai di depannya. Hampir semua mata memperhatikan mereka. 

"Nangis cariin Ammanya," jawab Rangga sambil menyerahkan Fael kepada Aish.

"Mammam," ucap Fael sambil menunjuk bakso di mejanya.

"Appanya suruh beliin, dong" ucap Aish. Rangga memutar bola matanya malas.

"Iya.. Appa beliin. Tunggu sebentar," ucap Rangga sambil menyugarkan rambutnya ke belakang bersamaan dengan teriakan histeris perempuan si sana.

"Sok cool," cibir Aish. Dirinya kembali duduk dan menatap semua murid yang juga menatapnya.

"Apa liat-liat?" Bentak Aish.

"Berasa jadi artis gue," gumam Aish. Tak lama kemudian, Rangga datang membawa dua mangkuk bakso.

"Kenapa beli dua? Satu aja cukup kali," sinis Aish.

"Buat gue. Gue kan juga laper," ucap Rangga.

"Kan bisa barengan sama Fael? Lo pikir Fael mampu habisin makanan seporsi?"

"Plis, jangan ajak gue debat. Gue laper. Lagian kalo gue semangkuk sama Fael, nggak bisa gue kasih sambel kan?" Ucap Rangga santai sambil memasukkan bakso ke mulutnya.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now