43. Cemburu

95.4K 7.4K 529
                                    

Pagi itu Aish, Rangga, dan Fael sudah berada di sekolahan Aish. Lagi-lagi banyak siswa yang melihat ke arah mereka. Aish memutar bola matanya kesal dan berdecak sebal.

"Nte Omaa," panggil Fael saat melihat Bu Rissa yang sedang membawa tumpukan kertas.

"Hayy.. Selamat pagi, sayang" kata Bu Rissa sambil mencium pipi Fael sekilas.

"Tante Oma masih ada urusan sebentar. Fael ikut Manda sama Panda di kelas dulu, ya? Nanti Tante Oma jemput," kata Bu Rissa lalu berjalan menjauh dari mereka berdua.

"Berarti sekarang ke kelas?" Tanya Aish yang diangguki Rangga.

Sesampainya di kelas, Aish dan Rangga langsung duduk di tempatnya. Rino dan Akbar datang menuju meja Aish.

"Hello!" Sapa Rino dan Akbar kepada Fael.

"Hello, om. Gitu dong," kata Rangga sambil mengangkat tangan Fael untuk melambai. Fael nampak diam saja dan seperti meneliti wajah Rino dan Akbar.

"Apa liat-liat, heh?" Tanya Akbar sambil menjawil pipi tembem Fael.

"Mungkin heran. Kan baru pertama kali liat lo," jawab Aish.

"Om Akbar," kata Akbar sambil tersenyum ke arah Fael. Fael pun menirukannya dengan nada yang lucu.

"Oom Babar?" Tanya Fael yang membuat Rino, Fael, Aish, dan Rangga tertawa.

"BTW.. Lo ngapain disini, No?" Tanya Aish.

"Emang nggak boleh? Gue kan mau cari gebetan," kata Rino.

"Maksud lo gebetan itu apa? Mau main-main sama gue lo? Jangan kurang ajar, ya! Lo kalo nggak serius sama Netta mending nggak usah, deh" Sentak Aish.

"Apaan? Enggaklah. Gue cinta sama Netta tulus," bantah Fano.

"Terus maksud lo ngomong tadi apa? Nggak usah ngelak dodol!" Kata Aish tajam.

"Itu dulu, mbak bray. Sans, dong. Kalo sekarang gue ngga maen-maen. Gue beneran sayang ama dia," kata Rino.

"Awas aja lo ngelanggar perkataan lo sendiri! Berantem sama gue satu lawan satu," kata Aish galak.

"Posessif ama lo jadi temen," kata Rino.

"Harus dong! Apalagi temen gue lagi ama buaya kaya lo," sinis Aish.

"Lo kalo ngomong, ya?! Suka bener, hhehe" kata Rino diikuti cengirannya.

"Eitss.. Tapi itu dulu, oke? Sekarang gue insaf," kata Rino saat Aish memperlihatkan genggaman tangannya.

"Heyyo everybody, good morning genk," kata Fano yang tiba-tiba datang.

"Pagi juga Fano,"
"Fano sapa kita? Astaga, gue nggak nyangka,"
"Kok tambah ganteng, ya?"
"Badboy tapi ganteng,"

Kata beberapa cewek yang ada di kelas tersebut. Fano nampak bangga, namun tidak menanggapinya. Ia langsung menuju ke tempat Rangga berada.

"Pagi-pagi dah berisik aja lo!" Ketus Rino.

"Kaya ga tau Fano aja lo," kata Rangga singkat.

"Lo ngapain disini, No?" Tanya Fano.

"Kepo lo! Nggak ada temen gue disana," kata Rino.

"Ngatain kepo tapi tetep lo jawab. Sablenk lo!" Kata Fano sambil menoyor kepala Rino.

"Ehh? Dilarang main kekerasan di depan Fael!" Kata Aish memperingatkan.

"Iya-iya.. Maap," kata Rino.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang